Pengertian, Macam dan Contoh Akhlak Kepada Allah

Pengertian, macam dan contoh aqidah akhlak kepada Allah dan rasulullah yang harus kita ketahui dan amalkan, karena tanpa akhlak ini kita akan menjadi orang yang durhaka dan akan mendapatkan balasan siksa kelak di akhirat.

akhlak kepada Allah

Akhlak kepada Allah adalah hal utama yang harus menjadi perhatian kaum Muslimin, karena dengan Akhlak ini kita di kategorikan sebagai orang yang mempunyai akhlak mulia, seperti yang telah kami tuliskan dalam pembahasan akhlak mahmudah.

Lalu apa sebenarnya pengertian dari akhlak kepada Allah, apa saja macamnya dan contoh penerapan akhlak yang benar kepada Allah, berikut uraiannya.

Akhlak Kepada Allah

Kita mungkin hanya berfikir bahwa akhlak hanya sebatas hubungan baik antara kita dengan manusia atau makhluk saja, tapi nyatanya dalam islam lebih dari itu.

Dan ternyata akhlak kepada Allah Subhanahu wataala (SWT) adalah akhlak yang pertama kali harus kita pelajari dan di amalkan.

Karena akhlak kepada manusia atau makhluk sebatas hubungan kita dengan makhluk, yang jika kita tidak berakhlak mulia, maka akan berdosa kepada makhluk saja.

Tapi kalau tidak berakhlak kepada Allah maka hubungannya adalah dengan zat yang menciptakan kita, zat yang memberikan kita rezeki dan zat yang mengatur semua yang ada di alam ini.

Dan yang lebih fatal, tidak berakhlak kepada Allah berpotensi membuat kita murtad dan keluar dari Islam atau kafir, kok bisa?, di bawah akan kami jelaskan penyebabnya.

Pengertian Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah adalah kita melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi larangannya seperti yang terdapat di dalam Al Quran dan sunnah.

Jika kita di perintah oleh atasan kita, maka sebagai orang yang berakhlak terpuji akan melaksanakan perintah tersebut, selama perintah tersebut mampu kita laksanakan dan tidak bertentangan dengan hukum syariat.

Dan jika kita tidak melaksanakan perintah tersebut karena kemalasan, maka kita di hukumi sebagai orang yang tidak berakhlak dan mendapatkan dosa karena menolak perintah atasan.

Lalu bagaimana dengan berbagai macam perintah dan larangan dari Allah, dan kita enggan untuk menaatinya, tentu kita akan de kategori kan sebagai orang yang berdosa.

Dan dosa yang kita lakukan akan mendapatkan balasan sesuai kadar dari dosa tersebut, lalu bagaimana kalau dosanya kesyirikan, maka tentu akan kekal di neraka. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui macam macam adab kepada Allah.

Macam Macam Akhlak Kepada Allah

Seperti yang kami tuliskan di atas bahwa akhlak kita kepada Allah adalah berupa ketaatan dengan melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Dan macam-macam akhlak kepada Allah ada dua jenis yaitu Akhlak berupa perbuatan anggota tubuh dan akhlak berupa keyakinan hati (keimanan).

Perbuatan Anggota Tubuh

Apa apa yang di perintahkan oleh Allah berupa ibadah badan, seperti sholat, berdoa dan lain lain, juga perintah untuk meninggalkan semua yang di larang-Nya seperti mencuri, memakan apa yang diharamkan-Nya dan lain lain.

Termasuk di dalamnya adalah ucapan, karena ucapan bisa bernilai ibadah bisa juga bernilai maksiat atau dosa dan kekufuran.

Setiap perintah yang Allah wajibkan kepada manusia berupa ibadah dan kita melaksanakannya maka kita termasuk orang yang dikatakan berakhlak kepada Allah.

Keyakinan Hati (Iman)

Sebagaimana nama nama Allah yang baik atau asmaul husna, bahwa Allah maha mengetahui dan maha melihat, maka pengetahuan dan penglihatan Allah meliputi hati hati manusia.

Allah akan mengetahui penghianatan hati dan juga keikhlasan hati setiap insan Manusia, maka kita perlu untuk menjaga akhlak kepada Allah dengan menata hati kita agar senantiasa ingat dan ikhlas kepada-Nya.

Contoh Aqidah Akhlak Kepada Allah

Untuk contoh akan kami tuliskan berdasarkan yang paling penting yang akan menjawab pertanyaan pertama, kenapa bisa tidak berakhlak kepada Allah menyebabkan keluarnya seseorang dari keislaman atau murtad.

Aqidah Yang Lurus dan Tidak Menyekutukan Allah

Tidak menyekutukan Allah kaitannya dengan aqidah tauhid, rinciannya adalah:

  1. Meyakini bahwa tidak ada yang patut kita sembah dan ibadahi kecuali ibadah dan sesembahan kepada Allah, yang di kenal dengan tauhid Uluhiyah.
  2. Meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang menciptakan dunia ini, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan atau di kenal dengan tauhid rububiyah.
  3. Meyakini dan mengimani akan nama dan sifat Allah sesuai dengan yang di kabarkan-Nya dalam Al Quran maupun hadits sahih, yang di kenal dengan tauhid asma wa sifat.

Inilah akhlak utama kepada Allah, yang wajib di lakukan oleh semua Manusia, tanpa akhlak ini maka siapapun orangnya akan masuk ke dalam neraka kekal selama-lamanya.

Dan ini pula yang menyebabkan orang kafir akan kekal di neraka, walaupun memiliki akhlak mahmudah kepada manusia, karena pada hakikatnya dia tidak mempunyai aqidah akhlak di hadapan Allah.

Begitupun dengan orang yang mengaku Muslim, jika dia sujud kepada selain Allah, menyembelih kepada selain Allah, maka orang seperti ini aqidah dan akhlaknya rusak dan di hukumi sebagai orang yang murtad.

Melaksanakan Sholat dan Ibadah Lainnya Yang Wajib

Sholat wajib adalah perkara penting yang harus dilakukan oleh seorang muslim, setelah kita memiliki tauhid yang lurus dengan tidak menyekutukan-Nya.

Dan Ulama juga sudah merinci bagaimana hukum orang islam yang tidak melaksanakan sholat wajib, jika ia membangkang dengan mengatakan tidak wajib maka ia telah kafir setelah beriman.

Kalau ia tidak melaksanakan sholat wajib karena malas, maka ia melakukan dosa besar dan rentan terperosok kepada kekafiran.

maka salah satu akhlak dan adab kepada Allah adalah dengan melaksanakan sholat wajib tepat waktu berjamaah di masjid bagi laki-laki.

Begitu juga dengan ibadah lainnya, seperti puasa, zakat, ibadah haji, intinya kita melaksanakan semua perintah ibadah yang telah di wajibkan menurut syariat.

Ikhlas Melaksanakan Ibadah Karena Allah

Mungkin pembahasan ini juga terkait dengan contoh melaksanakan ibadah yang Allah wajibkan, tapi sebenarnya sedikit berbeda dan ini juga merupakan salah satu akhlak dan adab kepada Allah yang penting untuk di jelaskan.

Setelah kita melaksanakan semua kewajiban ibadah, maka kita tidak hanya berhenti disana, tapi ada hal penting yang sering di lakukan dan ini berakibat fatal, yaitu niat tidak ikhlas kepada Allah.

Memang benar manusia tabiatnya adalah suka dengan pujian, tapi Syariat memandu kita untuk tidak menempatkan pujian pada tempat yang salah.

Tatkala kita melakukan ibadah, sholat 5 waktu misalnya, maka hati kita selalu dibisiki oleh syetan agar kita mendapatkan pujian dari manusia, dengan harapan kita disebut sebagai orang sholeh.

Hal ini sudah melenceng dari tujuan ibadah itu sendiri, yaitu niat ikhlas karena Allah, dan inilah yang di sebut dengan riya, yang akan menggugurkan amalan yang kita lakukan.

Ridho Dengan Semua Ketentuan Allah

Hal ini berkaitan dengan ibadah hati, karena ridho tidaknya kita terhadap keputusan Allah pertama akan di terima atau di tolak dengan hati kita, lalu anggota tubuh akan bereaksai sesuai dengan keadaan hati kita tersebut.

Dan juga ini adalah masalah yang berkaitan dengan qadha dan qodar, sehingga salah satu ciri akhlak kita kepada Allah adalah dengan ridho atau menerima semua yang sudah menjadi ketentuannya, baik itu kita senangi atau kita benci.

Misal tatkala kita ingin mendapatkan wanita yang cantik dan shalihah, dan kita sudah melakukan berbagai upaya untuk menikahinya, tapi karena Allah menakdirkan wanita tersebut bukan jodoh kita, maka kita harus berlapang dada melupakannya dan mencari wanita lain.

Misal kita tertimpa musibah berupa banjir, maka kita istighfar dan menerima dengan lapang atas apa yang terjadi, karena hakikatnya banjir yang terjadi adalah atas kehendak Allah.

Meyakini Dengan Hati Atas Semua Yang Allah Kabarkan

Banyak yang Allah jelaskan terkait apa apa yang tidak kita ketahui, seperti adanya malaikat, adanya jin, hari kiamat dan akhirat, surga dan neraka dan juga cerita bagaimana keadaan manusia kelak di surga atau di neraka.

Secara akal, mungkin kita tidak bisa sampai kepada hal tersebut, karena semua memang di luar logika, tapi semua hal yang Allah kabarkan melalui Al Quran dan hadits Nabi, harus kita meyakininya tanpa keraguan.

Jika kita ragu satu saja ayat Al Quran maka kita termasuk orang yang tidak mempunyai akhlak kepada sang khalik, sehingga kita di katakan sebagai orang kafir munafik yang akan kekal di neraka.

Kesimpulan

Akhak kepada Allah adalah hal yang paling penting yang harus kita lakukan pertama kali, karena ini ada kaitannya dengan aqidah kita sebagai Muslim.

Semua yang kita lakukan, berupa ibadah atau pun bagusnya akhlak kita di hadapan manusia tidak akan bernilai di sisi-Nya.

Inti aqidah akhlak kepada Allah adalah ketaatan kita terhadap apa yang di perintahkan dan di larang oleh-Nya berdasarkan dalil dari Al Quran dan Sunnah

Dan ketaatan ini meliputi ketaatan dengan anggota tubuh dan ketaatan dengan hati berupa Aqidah.

Contoh ketaatan dengan anggota tubuh adalah, puasa, ibadah haji, zakat, menolong orang, berkata baik, membaca Al Quran dll.

Contoh ketaatan dengan hati atau aqidah keimanan adalah, meyakini adanya Allah, meyakini Allah adalah satu satunya yang mampu menghidupkan dan mematikan, yang memberi rezeki, meyakini semua yang terjadi di atas alam ini adalah atas izin Allah dll. Wallahu a’lam.

Akhlak Kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam

Beberapa Akhlak kepada Rasulullah sallallahu alaihi wassalam yang harus kita lakukan adalah:

  1. Mengakui bahwa Beliau sallallahu alaihi wassalam adalah utusan Allah.
  2. Mengamalkan apa yang di perintahkan dan menjauhi yang di larang nya, karena hakikatnya ini adalah perintah dan larangan dari Allah Azza wa jalla.
  3. Meyakini kebenaran apa apa yang di kabarkan nya, terkait kejadian yang telah berlalu maupun yang belum terjadi di masa mendatang.
  4. Hanya melakukan ibadah seperti yang di contohkan oleh Beliau sallallahu alaihi wassalam.
  5. Tidak melakukan Bid’ah atau mengadakan suatu ibadah yang tidak dicontohkan oleh Nabi sallallahu alaihi wassalam.
  6. Mencintai dan mengamalkan Sunnahnya.

Demikian bahasan kaliini tentang akhlak kepada Allah dan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wassalam, semoga bermanfaat. Wallau a’lam.

Baca Juga: Hadits Tentang Akhlak

Bagikan:

Tinggalkan komentar