Batas Waktu Sholat Dhuha

Batas waktu sholat dhuha berdasarkan hadits sahih dan keterangan Ulama salaf

batas waktu sholat dhuha berdasarkan dalil sahih

Sholat dhuha ini adalah sholat sunnah yang mempunyai banyak keutamaan, untuk mengetahui keutamaannya kami sudah tuliskan artikel khusus dengan judul keutamaan sholat dhuha.

Di dalam Islam semua Ibadah ada yang terikat oleh waktu dan ada yang tidak, sholat dhuha adalah salah satu ibadah yang terikat dengan waktu.

Kali ini kami akan tuliskan batas waktu sholat sunnah dhuha berdasarkan dalil dari hadits sahih dan keterangan Ulama.

Batas Waktu Sholat Dhuha

Hadis yang berkaitan dengan waktu sholat dhuha salah satunya adalah hadits di bawah ini:

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (salat dhuha) niscaya pasti akan aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya.” [HR. Hakim dan Thabrani].

Waktu sholat dhuha yang di katakan di dalam hadits di atas yaitu pada permulaan siang, maka bisa kita bagi menjadi 3 bagian, yaitu batas awal, batas akhir dan waktu yang utama.

Berikut rincian beserta dalil sahih dan keterangan Ulama.

Awal Waktu

Batas awal waktu dhuha adalah setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak atau kira-kira 15 menit setelah matahari terbit.

Dalilnya adalah hadits riwayat Imam Muslim dari ‘Amr bin ‘Abasah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ

Artinya: “Kerjakan shalat shubuh kemudian tinggalkan shalat hingga matahari terbit, sampai matahari meninggi. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud.” [HR. Muslim no. 832].

Dalam Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, hal. 289 Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata,

“Awal waktu shalat Dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak ketika dilihat yaitu 15 menit setelah matahari terbit.”

Akhir Waktu

Batas akhir waktu dhuha adalah sekitar 10 atau 5 menit sebelum matahari akan tergelincir ke barat.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).” (Idem).

Waktu Utama Sholat Dhuha

Untuk waktu yang paling utama ketika akan melakukan sholat dhuha adalah saat matahari terasa panas panasnya atau pada akhir waktu.

Dalil dari waktu dhuha yang paling utama adalah Hadis riwayat Muslim berikut:

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Artinya: Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” [HR. Muslim no. 748].

“Ketika anak unta merasakan terik matahari” maksudnya adalah saat matahari bersinar dengan sangat terik atau pada saat akhir waktu.

Ulama Syafi’iah termasuk di dalamnya Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 28, mengatakan, “Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal”.

Demikian pembahasan tentang batas waktu sholat dhuha berdasarkan hadis dan keterangan Ulama, semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar