Hukum Berbohong Demi Kebaikan Dalam Islam Serta Dalilnya

 Berbohong demi kebaikan, apakah diperbolehkan? lalu bagaimana hukum berbohong dalam Islam serta dalil dan penjelasannya?, simak uraiannya berikut.

Berbohong adalah mengatakan sesuatu berkebalikan dengan kebenaran yang di ketahuinya, bisa juga dengan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang di niatkan dan di ikrakannya.

Singkatnya bohong adalah kebalikan dari jujur, dan ini adalah perbuatan yang tidak disukai oleh kebanyakan manusia, karena termasuk akhlak buruk kepada Manusia.

Berbohong Dalam Islam

berbohong demi kebaikan

Berbohong menurut islam adalah perbuatan tercela dan dosa karena akibat berbohong menurut islam akan membawa pelakunya kepada perbuatan jahat, dan suatu kejahatan akan membawa pelakunya ke dalam neraka.

Tapi di lain sisi ada juga berbohong yang di perbolehkan dengan alasan rukshoh atau kemudahan, asal tidak menyangkut hak sesama manusia.

Hukum Berbohong Dalam Islam

Dari penjelasan di atas maka hukum berbohong dalam islam terbagi dua yaitu, pertama, haram Mutlak dan kedua mubah atau boleh. dalam keadaan tertentu.

Hukum berbohong yang haram adalah berbohong dengan maksud menyembunyikan kebenaran yang terkait hak sesama manusia atau berbohong dengan menzalimi manusia.

Hukum berbohong yang mubah adalah berbohong demi kebaikan dan maslahat yang besar serta tidak ada kaitannya dengan hak sesama manusia atau tidak dalam rangka zalim terhadap sesama dan sesuai keterangan hadits.

Berbohong Demi Kebaikan

Kita akan fokus pada berbohong untuk kebaikan, karena hukum asal berbohong adalah haram dan dosa tapi seperti penjelasan diatas, ada bohong yang diperbolehkan dalam rangka rukshoh atau keringanan, yaitu berbohong demi kebaikan.

Tapi tidak semua berbohong untuk kebaikan di perbolehkan, karena hanya ada 3 kondisi saja dimana seseorang diperbolehkan untuk berbohong, yaitu:

  1. Untuk mendamaikan manusia yang berselisih
  2. Berbohong dalam peperangan.
  3. Berbohong di antara suami dan istri dalam rangka menjalin cinta kasih bukan dalam rangka mengambil hak.

Selain ketiga hal di atas adalah haram, walaupun dengan niat untuk kebaikan, karena walau niat kita baik dan sepertinya tidak mengambil hak manusia, tapi di balik itu ada hal yang buruk yang kita tidak ketahui.

Apa dalil tentang berbohong yang haram dan di perbolehkan?

Dalil Tentang Berbohong

Dalil berbohong yang mutlak tidak di perbolehkan atau haram adalah hadits tentang jujur dan dusta riwayat Bukhari, Muslim dan lainnya yang artinya:

Artinya: Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta (berbohong), karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (PEMBOHONG).’” [HR Bukahari, Muslim, Abu Dawud,At Tirmidzi, Al Baihaqi, Ibnu Hiban].

Dan dalil tentang berbohong yang diperbolehkan adalah hadits tentang berbohong demi kebaikan riwayat Bukhari Muslim yang artinya:

Ibnu Syihab berkata, “Aku tidaklah mendengar sesuatu yang diberi keringanan untuk berdusta di dalamnya kecuali pada tiga perkara, (1)“Peperangan, (2) mendamaikan yang berselisih, dan (3) perkataan suami pada istri atau istri pada suami (dengan tujuan untuk membawa kebaikan rumah tangga).” [HR. Bukhari no. 2692 dan Muslim no. 2605, lafazh Muslim].

Keterangan dalil berbohong, bisa anda baca penjelasannya secara lengkap pada artikel kami yang membahas hadits tentang berbohong.

Contoh Berbohong Demi Kebaikan

Untuk memudahkan pemahaman, akan kami tuliskan 3 contoh berbohong untuk kebaikan berdasarkan hadits di atas.

1. Berbohong untuk mendamaikan antar manusia yang sedang berselisih

Misal Abdullah dan Abdurahman sedang bermusuhan karena suatu permasalahan yang sepele.

Maka tatkala kita bertemu dengan Abdullah kita katakan bahwa Abdurrahman sebenarnya sangat menghormati Beliau dan sering memuji Beliau atas kebaikan yang di lakukan nya.

Dan ketika kita bertemu dengan Abdurrahman kita mengatakan yang sama bahwa Abdullah sering memuji nya dan menghormati Abdurrahman.

Dengan mengatakan kebohongan yang demikian maka antara Abdullah dan Abdurrahman akan timbul rasa penghormatan dan pada akhirnya akan meredam rasa permusuhan di antar keduanya.

2. Berbohong dalam peperangan

Peperangan adalah siasat, dan dalam peperangan kita di bolehkan untuk berdusta, misal kita mengatakan kepada musuh bahwa persenjataan dan pasukan kita ada lebih dari 1000 orang yang siap mati.

Padahal pasukan kita hanya ada 5000 orang dan persenjataan kita juga minim, maka berbohong dalam kondisi ini di perbolehkan karena tujuan dari mengatakan yang demikian adalah agar pihak musuh gentar dalam menghadapi kita dan kita akan mudah untuk mengalahkannya.

3. Berbohong antar suami dan istri

Pernikahan yang berkah adalah terciptanya sakinah mawadah dan warahmah, dan kita bisa berbohong untuk tercapainya cinta kasih antara suami dan istri.

Misal kita katakan kepada istri kita bahwa beliau adalah wanita tercantik di seluruh dunia, padahal tidak demikian, maka istri setelah dapat gombalan tersebut akan semakin sayang dan cinta kepada kita.

Begitu juga sebaliknya, istri mengatakan kepada suaminya bahwa beliau adalah lelaki yang sangat penyayang, padahal aslinya adalah cuek dan dingin, maka suami setelah mendapatkan perkataan bohong tersebut akan mulai merubah tabiatnya menjadi lembut dan penyayang.

Kesimpulan Berbohong Demi Kebaikan

Pada dasarnya atau hukum awal borbohong dalam islam adalah haram dan dosa kecuali 3 keadaan saja, yaitu dalam rangka mendamaikan manusia, dalam keadaan perang dan perkataan suami ke istri atau sebaliknya dengan maksud untuk mempererat cinta kasih.

Ingat, ini penting agar mendapatkan perhatian adalah:

Selain dari 3 bohong yang di bolehkan tersebut maka semuanya adalah dosa dan haram.

Jadi tidak semua bohong demi kebaikan itu diperbolehkan, contohnya, misal dalam pembagian sembako, kita sudah mendapatkan bagian tersebut tapi kita meminta lagi dengan mengatakan bahwa kita belum mendapatkan bagian.

Padahal niat kita jika dapat lagi akan di berikan kepada tetangganya yang miskin. Maka berdusta seperti ini adalah haram walaupun niatnya baik.

Demikian bahasan kali ini tentang berbohong demi kebaikan, mudah mudahan bisa di pahami dan kita amalkan agar keberkahan hidup kita dapatkan, wallahu a’lam.

Baca Juga: Ciri Ciri Orang Berbohong

Bagikan:

Tinggalkan komentar