Kali ini kami akan memberikan 10 Contoh teks anekdot singkat beserta strukturnya, tapi sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu apa saja struktur dari teks anekdot.
Struktur teks anekdot adalah:
- Abstrak
Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. - Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini. - Krisis
Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan. - Reaksi
Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi. - Koda
Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis
Daftar Isi
10 Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Strukturnya
Setelah kita tahu apa saja struktur dari teks anekdot, sekarang kita akan lihat contoh teks anekdot beserta strukturnya.
Strukturnya kami tulis dengan huruf tebal sebelum isi dari teks anekdot, berikut adalah 10 contoh teks anekdot singkat dengan strukturnya.
1. Kuli dari Yaman jadi Kyai
Abstrak
Rombongan jamaah haji NU asal Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi.
Orientasi
Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa.
Krisis
Akibatnya, dua orang diantara kuli-kuli yaman itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab. Melihat itu, rombongan jamaah haji asal tegal tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Reaksi
Gus Dur yang sedang berada di bandara itumenghampiri mereka: “Lho kenapa kalian berkerumun di sini?”
Jamaah haji asal tegal menjawab: “Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai”.
Koda: –
2. Cuma Takut Tiga Roda
Abstrak
Suatu hari, saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik isu terhangat dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara
Orientasi
Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
Krisis
“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang menterinya.
Reaksi
“Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini.
Koda
Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda…!”
3. Peragawati dan Kyai
Abstraksi
Ketika Gus Dur diundang untuk menghadiri Maulid Nabi di Jakarta. Yang mengundang adalah salah seorang pemilik rumah mode. Sudah barang tentu memiliki banyak peragawati.
Orientasi
Mesti yang diperagakan busana muslim, tapi tidak terlihat jilbab atau kerudung.
Krisis
Busana yang dipamerkan di sana Cuma pakaian panjang-panjang saja. Tak lama kemudian terdengar pembacaan doa di penghujung acara. Doanya pun panjang-panjang.
Reaksi
Dalam perjalanan pulang, ketika berada di dalam mobil, Gus Dur bertanya kepada kiai yang membacakan doa panjang tadi. “kok mau maunya sih baca doa panjang-panjang untuk peragawati yang
begitu?”
Koda
Kiai tersebut tersenyum dan menjawab, “Jangan salah sangka, doa yang saya bacakan tadi, artinya agar
supaya para peragawati itu pada kena varises”
4. Sesama Setan dilarang Saling Melempar
Abstraksi
Seorang Presiden dan Menpen (Menteri Penerangan) di era pemerintahan Orde Baru mempunyai pengalaman menarik dalam menunaikan ibadah haji di Mekkah.
Orientasi
Pengalaman ini khususnya terjadi pada saat dia melempar jumrah.
Krisis
Bayangkan, setiap kali dia melempar jumrah, batunya selalu berbalik (memantul) menimpa dirinya. Sudah tujuh kali batu yang dia lontarkan berbalik menimpa dahinya dengan cara yang sama. Sudah tentu dia bingung dan mulai ketakutan.
Reaksi
Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Mau minta petunjuk presiden, tentu tidak mungkin, karena sama-sama sedang sibuk. Di tengah kebingungan itulah tiba-tiba dia mendengar suara halus di telinganya.
Koda
“Sesama setan dilarang saling melempar”.
5. Yang Milih Yang Gila
Abstraksi
Konon, guyonan mantan Presiden Abdurrahman Wahid selalu ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan, termasuk presiden dari berbagai negara.
Orientasi
Pernah suatu ketika, Gus Dur membuat tertawa Raja Saudi yang dikenal sangat serius dan hampir tidak pernah tertawa. Oleh Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus), momentum tersebut dinilai sangat bersejarah bagi rakyat Negeri Kaya Minyak. “Kenapa?” tanya Gus Dur. “Sebab sampeyan sudah membuat Raja ketawa sampai giginya kelihatan. Baru kali ini rakyat Saudi melihat gigi rajanya,” jelas Gus Mus, yang disambut gelak tawa Gus Dur.
Krisis
Melekatnya predikat humoris pada Presiden RI yang keempat itu pun sempat membuat Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro Ruz penasaran. Suatu ketika, keduanya berkesempatan bertemu. Seperti yang diceritakan oleh mantan Kepala Protokol Istana Presiden Wahyu Muryadi pada tayangan televisi, Fidel Castro bertanya kepada Gus Dur mengenai joke teranyarnya.
Dijawablah oleh Gus Dur, “Di Indonesia itu terkenal dengan fenomena ‘gila’,”. Fidel Castro pun menyimak pernyataan mengagetkan tersebut. “Presiden pertama dikenal dengan gila wanita. Presiden kedua dikenal dengan gila harta. Lalu, presiden ketiga dikenal gila teknologi,” tutur Gus Dur yang kemudian terdiam sejenak. Reaksi Fidel Castro pun semakin serius mendengarkan lanjutan cerita. “Kemudian, kalau presiden yang keempat, ya yang milih itu yang gila,” celetuk Gus Dur.
Koda
Fidel Castro pun diceritakan terpingkal-pingkal mendengar dagelan tersebut.
6. Buat Aku Aja
Abstraksi
Sore hari di rumah Riri, Aming datang dengan maksud menjenguk Riri karena mengira Riri sedang sait gara-gara tadi tidak masuk sekolah.
Orientasi
Aming: Ri, kok kamu nggak masuk sekolah sih tadi?
Riri: Takut ming.
Aming: Takut apa Ri?
Riri: Takut sama guru olahraga itu ming…
Aming: Emangnya kenapa Ri, bukannya orangnya ganteng ya?!
Krisis
Riri: Ganteng sih ganteng, tapi ming…
Aming: Apa Ri?
Riri: Kemaren aku nggak sengaja lihat guru itu sedang peluk-pelukan dengan Budi anak kelas 3 C…
Reaksi
Aming: What? Hombreng dong…lalu?
Riri: Pas aku gak sengaja lihat, kebetulan pak guru itu juga lihat aku ming, terus senyum genit gitu…ya aku gak mau kalau guru itu nyariin aku.
Koda
Aming: Ya udah deh, kalau enggak mau buat aku aja!
7. Kembali Menelpon
Abstraksi:
Di suatu pagi yang cerah
Orientasi :
Muncul sesosok laki-laki yang sedang ke rumah sakit karena kedua buah telinganya lagi kena luka bakar.
Krisis :
“begini dokter ceritanya, sebelumnya saya lagi menyetrika baju, nah, ketika saya lagi menyetrika baju, secara mendadak telpon saya bunyi dan mendering. Sebab reflek, akhirnya ketika saat itu saya lagi memegang setrika, langsung saja saya tempelkan ke telinga kiri saya dok”
Reaksi :
“oh, begitu toh ceritanya, saya mengerti keluhan bapak, kemudian untuk telinga bapak yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?”
Koda :
“Nah ini dia masalahnya dokter, si bego tersebut kembali menelpon.”
8. Roti apa Buah
Abstraksi
Di suatu hari, datang tukang roti yang melalui depan rumah.
Orientasi
kemudian teman ane si enggal memanggil dia. Tak lama, datanglah tukang roti itu mendekati kita yang sedang istrirahat santai di taman depan rumah.
Enggar : “Adanya Roti jenis apa saja bang ?”
Tukang Roti : “Bisa bermacam maca, dek.”
Enggar : “Terus bang, roti ini apa yah rasanya ?”
Tukang Roti : “Roti ini coklat dek rasanya.”
Enggar : “Kalo roti ini rasa apa bang ?”
Tukang Roti : “roti rasa strawberry dek.”
Enggar : “kalo ini rasa apa bang ?”
Tukang Roti : “ini rasa nanas dek.”
Krisis
Enggar : “Loh, terus mana rotinya bang ? sejak tadi mulu bicaranya buah-buahan terus ? memangnya abang jual apa sih, roti atau buah ? Jika kaya begini ane gak jadi jadi beli bang”
Reaksi
Tukang Roti : *Hening*
Koda
Dalam sekejap si tukang jual roti tersebut pingsan mendadak.
9. DPR & MPR
Abstraksi
Suatu hari di sekolah, pak guru sedang menanyai murid-muridnya.
Orientasi
Guru: sebutkan kepanjangan dari DPR dan MPR
Murid: Gampang pak?
Guru: Yak,sebutkan?!
Krisis
Murid: MPR itu adalah Mengkibuli Perasaan Rakyat, kalau DPR itu Dedengkot Perampok Rakyat!
Guru: Huss! Ngawur!
Reaksi
Murid: Hahaha, Apa dong pak? (pura-pura bego)
Guru: MPR itu Menggandakan Problem Rakyat, kalau DPR itu Departemen Penipu Rakyat!
Koda
Murid: Hahaha, pak guru bisa juga pura-pura ngawur!
10. Pencuri Sendal dan Koruptor
Abstraksi
Di suatu pagi, Angga lagi asyik menyantap soto di warung makan favoritnya. Seusai merasa kenyang, Angga langsung berdiri dan bergegas pulang.
Orientasi
Di tengah tengah jalan untuk pulang, Angga tertimpa musibah berupa kecelakaan kena serempet sepeda motor yang lagi ugal-ugalan. Akibat kecelakaan itu, akhirnya putus sandal Angga. Secara terpaksa Angga berjalan kaki tidak pakai sandal. Dikarenakan jarak rumahnya yang jauh, akhirnya dia memilih mau berkunjung ke toko terdekat buat membeli sandal. Namun, apa boleh buat, jumlah uang di dompetnya tidak cukup.
Krisis
Karena jumlah uang tak cukup, Angga akhirnya memiliki niat untuk mencuri sandal di masjid yang lokasinya cuma beberapa meter dari toko sandal tersebut. Angga akan mencuri sandal paling bagus yang terdapat di masjid tersebut.
Dengan duduk di teras masjid, ia sambil memperhatikan orang yang masuk kemasjid dan memperhatikan sendalnya, angga berencana akan mencuri sendal disaat orang tersebut sedang beribadah.
Ternyata aksinya berlangsung dengan tanpa adanya hambatan, Angga sukses memperoleh sandal yang warnanya hitam dan merupakan sandal yang paling bagus dari masjid itu. Tidak terduga, si pemilik mengetahui kalau Angga sudah mencuri sandalnya.
Langsung saja, secara spontan si empunya berteriak dan mengejar Arya. Malang betul si Angga, perutnya yang buncit bikin dia tak mampu untuk lari kencang. Angga pun akhirnya di tangkap dan di bawa ke kantor polisi. Seusai dilaksanakan penyelidikan, Angga di jatuhi hukuman disertai pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu minggu kembali. Malang banget si Angga, cuma perkara sepele saja bisa bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.
Reaksi
Akhirnya tiba juga Hari persidangan, Angga berada di kursi tersangka disertai muka yang tertunduk. Hakim : “Baiklah, Angga, umur 23 tahun, sudah terbukti ketahuan mencuri sandal yang berharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, anda akan dikenai hukuman untuk 5 tahun penjara.” Angga : “looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, kenapa hukuman saya sangat lebih berat daripada dengan para koruptor ?”
Koda
Lalu hakim menjelaskan ke si Angga, bahwa ia mencuri sendal, maka dia merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi duit 2 miliar, maka ia sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.
Nah jika dihitung-hitung, koruptor cuma bikin rugi 10 rupiah saja masing masing orang. Sehingga kerugian karena aksi yang dikerjakan oleh Arya lebih gede dibandingkan aksi yang dikerjakan oleh para koruptor.
Itulah 10 contoh teks anekdot singkat dan sedikit panjang beserta strukturnya, semoga bermanfaat.
Baca Juga: