Doa Duduk Diantara 2 Sujud

Doa duduk diantara 2 sujud rabbigfirli…Latin dan terjemahannya yang benar sesuai sunnah, simak ulasannya dibawah ini.

Seperti kita ketahui bacaan sholat banyak yang berisikan doa, karena arti sholat sendiri adalah Doa, dan salah satunya adalah bacaan ketika kita duduk di antara dua sujud.

Duduk diantara dua sujud ini adalah termasuk rukun sholat, artinya jika kita tidak melaksanakannya maka sholat kita tidak sah.

Tapi untuk membaca doanya sendiri hukumnya sunnah, jadi kalaupun tidak membaca tidak mengapa, cuma rugi tidak mendapatkan keutamaan doa.

Jadi lebih baik kita membaca doa diantara dua sujud, toh doanya pendek, bahkan ada yang hanya 2 kalimat saja, yang isinya meminta ampun kepada Allah.

4 Bacaan Doa Duduk Diantara 2 Sujud Sesuai Sunnah

doa duduk diantara 2 sujud

Setidaknya ada 4 macam bacaan ketika duduk diantara dua sujud, berdasarkan dalil hadis sahih, yaitu:

√ Doa Pertama

ربِّ اغفِر لي وارحَمني واجبُرني وارزُقني وارفَعني

Bacaan Latin: “Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii, warfa’nii”

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku”.

Dalil hadis

Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata:

انَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ يقولُ بينَ السَّجدتينِ في صلاةِ اللَّيلِ ربِّ اغفِر لي وارحَمني واجبُرني وارزُقني وارفَعني

Artinya:

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika duduk di antara dua sujud pada salat malam beliau membaca: “Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii, warfa’nii”(artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku)” [HR. Ibnu Majah no.740, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah].

√ Doa Kedua

اللَّهمَّ اغفِر لي وارحَمني واجبُرني واهدِني وارزُقني

Bacaan Latin: “Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini, warzuqnii”

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah rezeki”

Dalil Hadis:

Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma juga, beliau berkata:

أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ كانَ يقولُ بينَ السَّجدَتَينِ : اللَّهمَّ اغفِر لي وارحَمني واجبُرني واهدِني وارزُقني

Artinya:

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika duduk di antara dua sujud beliau membaca: Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini, warzuqnii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah rezeki).” [HR. At Tirmidzi no.284, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi]

√ Doa Ketiga

ْاَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ، وَارْحَمْنِيْ ، وَعَافِنِيْ ، وَارْزُقْنِي

Bacaan Latin: “Allahummaghfirlii warhamnii, wa’aafini, warzuqnii“

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, maafkanlah aku, berilah aku rezeki”

Dalilnya:

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu’anhu, ketika Nabi mengajarkan bacaan salat kepada orang Arab Badui, Nabi mengajarkan doa:

ْاَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ، وَارْحَمْنِيْ ، وَعَافِنِيْ ، وَارْزُقْنِي

√ Doa Keempat

ربّ اغفرْ لِي رَبِّ اغْفِرْ لِيْ

Bacaan Latin: “rabbighfirlii, rabbighfirlii”

Arti doa duduk diantara 2 sujud: “Ya Allah ampuni aku, Ya Allah ampuni aku”

Dalilnya:

Dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiallahu’anhu, beliau berkata:

ثم جلسَ يقولُ ربّ اغفرْ لِي رَبِّ اغْفِرْ لِيْ مثلَ ما كانَ قائِما ثم سجدَ

Artinya: “…kemudian Nabi duduk (setelah sujud) dan mengucapkan: rabbighfirlii, rabbighfirlii (Ya Allah ampuni aku, Ya Allah ampuni aku), dan lamanya semisal dengan lama berdirinya. Kemudian beliau sujud…” [HR. An Nasai no. 1665, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i].

Baca Juga: Doa Sholat Dhuha

Tambahan Bacaan Duduk Diantara 2 Sujud

Mengapa di tuliskan tambahan, karena doa ini berdasarkan ijtihad Ulama, yang sering di pakai oleh masyarakat Indonesia.

Ijtihad Imam Nawawi Rahimahullah

Seperti kita baca di atas, bahwa doa doa tersebut beragam, ada satu doa yang tidak ada di hadis lain dan begitu sebaliknya, kesemuanya ada 7 kata.

Imam Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh Muhazzab (3/437) menggabungkan redaksi yang berbeda itu dan merangkum tujuh kata tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَعَافِنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَاهْدِنِي ،  وَارْزُقْنِي

Latin: Allahummaghfirli, warhamni, wa ‘afini, wajburni, warfa’ni, wahdini, warzuqni

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, maafkanlah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berikanlah petunjuk padaku, berikanlah padaku rizki”

Imam nawawi berkata dalam al-Majmu’ Syarh Muhazzab:

“Yang lebih hati-hati (lebih mendekati sunnah) dan yang lebih dipilih adalah mengumpulkan semua riwayat-riwayat yang ada dan mengambil seluruh lafadznya yang tujuh.” [Majmu’ Syarah Muhadzdzab : 3/437].

Syekh bin Baz rahimahullah

Menurut bin Baz rahimahullah dalam fatwanya, mengatakan bahwa tidak mengapa untuk menambah doa ketika duduk diantara dua sujud.

Seperti membaca dengan tambahan doa, Allahumaghfirli waliwalidayya, atau Allahuma adkhilnil jannah wa anjini minan nar, atau Allahuma ashlih qalbiy wa ‘amaliy, dan doa-doa yang semisal. Intinya adalah doa mohon ampunan kepada Allah di antara dua sujud dengan mengikuti Nabi Muhammad Saw.

Kesimpulan Doa Duduk Diantara Dua Sujud

  1. Duduk diantara dua sujud adalah rukun yang harus di lakukan, jika tidak di lakukan maka sholat-nya batal atau tidak sah.
  2. Doa duduk diantara dua sujud adalah sunnah, sehingga kalaupun tidak membacanya maka tidak mengapa. Catatan kalau tidak membaca pun kita tetap harus tumaninah, atau berdiam sejenak selama kurang lebih 3 zikir.
  3. Tapi untuk lebih sempurna maka sebaiknya kita baca.
  4. Bacaan duduk diantara dua sujud sesuai hadis, bisa kita pilih salah satunya dari doa ke 1 sampai ke 4.
  5. Bisa juga kita membaca lafadz doa dalam hadits tersebut secara keseluruhan seperti ijtihadnya Imam Nawawi.
  6. Atau bisa kita mengikuti fatwa Syekh bin Baz dengan berdoa apapun, yang intinya meminta ampunan.
  7. Ingat kata kuncinya, bacaan doa duduk diantara 2 sujud itu sunnah, mau baca, mau tidak atau menambah doa, seperti kata bin Baz tidak masalah.
  8. Bacaan termudah dan pendek adalah, “rabbighfirlii, rabbighfirlii”. Wallahu a’lam.
Bagikan:

Tinggalkan komentar