√ Kumpulan doa qunut (dalam sholat subuh, dalam sholat witir, nazilah) latin dan artinya lengkap √ Bacaan doa qunut untuk Imam √ dan doa kunut dalam bahasa indonesia √ Serta pandangan hukum Imam Mahzab tentang qunut.
Daftar Isi
Doa Qunut
Jika sholat subuh berjamaah di masjid dan sholat witir saat bulan ramadhan di 15 hari terakhir, maka ada yang beda ketika bangkit dari ruku pada rakat terakhir, yaitu imam mengangkat tangan lalu membaca doa dan makmum mengamini doa tersebut.
Itulah yang di namakan dengan doa qunut, tapi ada kalanya doa ini di baca juga saat sholat Duhur, Ashar, maghrib dan isya jika adanya kezaliman dari suatu kaum ke kaum muslimin atau adanya masalah yang sangat pelik, entah itu di daerah kita sendiri ataupun didaerah dan negara lain, yang di sebut dengan qunut nazilah.
Arti Qunut
Al Qunut, dalam bahasa arab الْقُنُوْتُ merupakan asal dari kata qonata قَنَتَ yang mempunyai arti tunduk atau taat. Arti lain dari qunut adalah doa, diam, khusyu dan berdiri lama. Arti qunut ini berdasarkan Al quran Surat Ar Rum ayat 26, At Tahrim ayat 12 dan hadits riwayat Imam Muslim, Tirmidzi dan Ahmad.
Surat Ar Rum ayat 26, yang berbunyi:
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ
Artinya: “Dan kepunyaan-Nya lah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.” [QS. Ar Rum: 26]
Surat At Tahrim ayat 12, yang berbunyi:
وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
Artinya: “dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” [QS. At Tahrim: 12]
HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad, tentang sholat yang utama adalah yang berdirinya lama,
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ
Artinya: “Seutama-utama sholat yaitu yang lama berdirinya” [HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad]
Dalam menafsirkan Surat Al Baqarah ayat 238 Rasullullah menerangkan bahwa sholat yang khusu itu adalah diam saat sholat berlangsung, HR. Muslim dan Abu Daud yang berbunyi:
كُنَّا نَتَكَلَّمُ فِى الصَّلاَةِ يُكَلِّمُ الرَّجُلُ صَاحِبَهُ وَهُوَ إِلَى جَنْبِهِ فِى الصَّلاَةِ حَتَّى نَزَلَتْ (وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ) فَأُمِرْنَا بِالسُّكُوتِ وَنُهِينَا عَنِ الْكَلاَمِ
Artinya: “Ada seseorang di antara kami berbicara dengan orang di sampingnya ketika sholat, maka turunlah ayat (Berdirilah untuk Allah -dalam shalatmu- dengan khusyu’). Beliau Sallalahu alaihi wassalam, memerintahkan kami untuk diam dan melarang berbicara.” [HR. Muslim dan Abu Daud]
Pengertian qunut secara istilah adalah, Doa yang di baca saat sholat dalam keadaan berdiri yang lama sebagai wujud dari ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah Azza wa jalla.
Bacaan Doa Qunut Subuh
Qunut subuh dalam mazhab Syafi’i adalah sunnah, yang kebanyakan muslim indonesia adalah NU mahzab syafi’i, makanya kebanyakan masjid di indonesia membaca qunut setiap melaksanakan sholat subuh, dan bacaan ini adalah doa qunut yang paling pendek yang di ajarkan, Berikut bacaan-nya.
Doa Qunut Pendek:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bacaan Doa Qunut Latin
“Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.”
Arti Doa Qunut Sholat Shubuh
“Ya Allah tunjukkanlah Aku sebagaiman mereka yang telah Engkau berikan petunjuk. Dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan”.
“Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pelihara. Dan berilah keberkahan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau takdirkan”.
“Sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.”
“Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maka bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam, keluarga dan sahabatnya.”
Di atas ini adalah doa qunut pendek dan artinya yang di baca ketika sholat sendiri, dan untuk sholat berjamaah maka bacaan doanya berbeda dengan imam, berikut ini bacaan doa qunut yang di baca oleh Imam.
Doa Qunut Untuk Imam
Sebenarnya perbedaannya adalah pada kata yang mempunyai arti kepada-Ku dengan kepada-Kami, karena dalam sholat berjamaah doa qunut imam mencakup untuk semua jamaah yang di amini bersama, berbeda dengan sholat sendiri yang mana doa tersebut untuk pribadinya sendiri.
Bacaan Doa Qunut Untuk Imam Latin
Akan kami tuliskan perbedaan bacaan qunut makmum dan imam dalam tulisan latinnya “doa qunut bahasa indonesia” dengan memberikan tanda tebal dan warna yang berbeda agar mudah di pahami, berikut perbedaannya.
Bacaan Ketika Sholat Sendiri
“Allahummah dini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.”
Bacaan Ketika Menjadi Imam
“Allahummah dina fî man hadait, wa ‘âfina fî man ‘âfait, wa tawallana fî man tawallait, wa bâriklana fî mâ a‘thait, wa qina syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.”
Itulah tambahan doa qunut bagi imam dan untuk makmum hanya mengamini saja doa yang dibaca imam, kecuali pada sholawat Nabi, di akhir sebelum sujud.
Doa Qunut Witir
Doa qunut pada saat sholat witir di sunnahkan pada 15 malam terakhir di bulan ramadhan, dan bacaan-nya sama dengan bacaan qunut subuh di atas.
Doa Qunut Nazilah
Ada kalanya kaum muslimin di timpa masalah yang sangat pelik, di tengah suasana tersebut, pemimpin atau Amir memberikan arahan agar di baca qunut nazila pada setiap sholat agar masalah yang di hadapi bisa segera mendapatkan jalan terbaik dari Allah Azza wa jalla.
Jika ada anjuran atau perintah dari ulil Amri maka kita melakukan qunut nazilah setiap sholat berjamaah yang kita lakukan, dan untuk bacaan qunut nazilah tergantung dari apa musibah atau masalah yang di alami, berikut tata cara dan bacaan doa qunut nazilah berdasarkan keterangan Ulama yang kami kutip dari almanhaj.or.id.
Tata Cara Qunut Nazilah
Berdasarkan hadits-hadits yang membahas tentang qunut nazila, maka dapat di simpul-kan tata cara qunut Nâzilah adalah sebagai berikut:
1. Disyari’atkan qunut ketika terjadi Nâzilah (musibah besar) Sebagaimana telah dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Lama qunut Nâzilah adalah sebulan atau ketika musibah sudah selesai Sebagaimana qunut nâzilah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mendoakan celaka suku-suku yang durhaka, dan mendoakan keselamatan para sahabat di Makkah.
3. Qunut Nâzilah dilakukan di dalam shalat lima waktu. Syaikhul Islam berkata, “Disyariatkan doa qunut saat terjadi musibah pada shalat Shubuh dan shalat wajib yang lain, untuk mendoakan kaum Mukminin dan mendoakan keburukan untuk kaum kuffar.” [Majmû’ Fatâwâ, 22/ 270]
Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hadits, antara lain:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: ” قَنَتَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ، وَالْعَصْرِ، وَالْمَغْرِبِ، وَالْعِشَاءِ، وَالصُّبْحِ، فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاةٍ، إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، مِنَ الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ، يَدْعُو عَلَيْهِمْ، عَلَى حَيٍّ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ، عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ، وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ، أَرْسَلَ إِلَيْهِمْ يَدْعُوهُمْ إِلَى الْإِسْلامِ، فَقَتَلُوهُمْ
Artinya: Dari Ibnu Abbas, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan qunut selama sebulan dan dilakukan berturut-turut pada shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan shalat Shubuh pada setiap raka’at terakhir setelah membaca “Sami’allâhu liman hamidah” Beliau mendoakan kehancuran bagi suku dari Bani Sulaim, Ri’il, Dzakwan dan Ushayyah. Kemudian orang-orang dibelakangnya mengamini. Nabi mengirim para sahabat kepada mereka untuk mengajak Islam, tetapi mereka membunuh para Sahabat itu” . [HR. Ahmad, no.2746; Abu Dawud, no.1443; dll. Dishahihkan oleh an Nawawi dalam Al Majmu’, 3/482; Ibnul Qoyyim dalam Zâdul Ma’ad, 1/208/1; Ahmad Syakir dalam Ta’liq Musnad Ahmad; Syu’aib al-Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad; dan dihasankan al-Albani di dalam Shahih Sunan Abi Dawud].
Hal ini juga ditunjukkan hadits berikut ini:
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ ” لَا يُصَلِّي صَلَاةً مَكْتُوبَةً إِلَّا قَنَتَ فِيهَا
Artinya: “ Dari Al-Baro’ bin ‘Azib, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melaksanakan shalat wajib kecuali Beliau melakukan qunut padanya. [HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Kubro, no. 3092; Daruquthni, no. 1687; Thobroni dalam Al-Ausath, no. 9450. Dihasankan oleh al-Albani dalam Ashlus Sifat Sholat Nabi, 3/962].
4. Qunut nazilah dilakukan pada raka’at terakhir setelah bangkit dari ruku’ Hal ini ditunjukkan oleh hadits-hadits di atas.
5. Qunut Nâzilah dibaca keras oleh imam. Hal ini diketahui dengan doa-doa qunut yang didengar para sahabat, kemudian mereka meriwayatkannya. Ini berarti bahwa qunut dibaca dengan keras. Demikian juga makmum mengaminkan, sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang shahih, maka otomatis imam membaca doa itu dengan keras.
Imam An Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits tentang qunut Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat dibunuhnya para pembaca Al Qur’an g menetapkan bahwa doa qunut dibaca dengan suara keras pada setiap shalat. Inilah pendapat yang kuat.” [Al Majmu’, 3/482].
6. Makmun mengaminkan qunut Nâzilah. Sebagaimana hadits Ibnu Abbas di atas.
7. Disyari’atkan mengangkat kedua tangan, namun tidak mengusapkan ke wajah. Anas bin Malik bercerita tentang qunut Nâzilah Nabi ketika dibunuhnya para Qurrâ’:
فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَدَ عَلَى شَيْءٍ قَطُّ، وَجْدَهُ عَلَيْهِمْ، فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّمَا صَلَّى الْغَدَاةَ رَفَعَ يَدَيْهِ فَدَعَا عَلَيْهِمْ
Artinya: Aku tidak menemui Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersedih sebagaimana bersedihnya Beliau terhadap (terbunuhnya) mereka. Aku telah melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap shalat Subuh mengangkat kedua tangannya mendoakan kecelakaan kepada mereka. [HR. Ahmad, no. 12402. Dishahihkan oleh Syu’aib al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad dengan syarat Imam Muslim].
Adapun tidak mengusapkan ke wajah karena tidak ada riwayat shahih dalam masalah ini.
8. Doa qunut Nâzilah adalah ringkas dan sesuai dengan keadaan yang terjadi. Sebagaimana kita lihat doa-doa Nabi di dalam qunut-qunut Beliau
Bacaan Doa Qunut Nazilah
Berikut ini adalah bacaan kunut nazilah yang di lakukan oleh Umar bin Khatab ketika menjadi khalifah saat berperang dengan kaum Nasrani.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
Ya Allah ! Ampunilah kami, kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat. Persatukanlah hati mereka. Perbaikilah hubungan di antara mereka dan menangkanlah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka”.
اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلَ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَائَكَ
Ya Allah! Laknatlah orang-orang kafir ahli kitab (yahudi dan nashrani) yang senantiasa menghalangi jalan-Mu, mendustakan rasul-rasul-Mu, dan memerangi wali-wali-Mu.
اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمِهِمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِيْ لاَ تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ
Ya Allah! Cerai beraikanlah persatuan dan kesatuan mereka. Goyahkanlah langkah-langkah mereka, dan turunkanlah atas mereka siksa-Mu yang tidak akan Engkau jauhkan dari kaum yang berbuat jahat”.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah! Sesungguhnya hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan, meminta ampunan, dan senantiasa memuji-Mu atas kebaikan yang diberikan. Kami tidak kufur kepada-Mu, dan kami berlepas diri serta meninggalkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu”.
Hukum Doa Qunut
Kita tuliskan pendapat ulama dalam masalah ini, yaitu Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah, yang beliau memberikan keterangan pandangan hukum doa qunut dari 4 mazhab yang mahsyur, berikut penjelasannya:
- Ulama Mazhab Malikiyyah. Berpendapat bahwa tidak ada qunut kecuali pada shalat shubuh saja. Tidak ada qunut pada shalat witir dan shalat-shalat lainnya.
- Ulama Mazhab Syafi’iyyah. Berpendapat bahwa tidak ada qunut dalam shalat witir kecuali ketika separuh akhir dari bulan Ramadhan. Dan tidak ada qunut dalam shalat lima waktu yang lainnya selain pada shalat shubuh dalam setiap keadaan (baik kondisi kaum muslimin tertimpa musibah ataupun tidak, -pen). Qunut juga berlaku pada selain shubuh jika kaum muslimin tertimpa musibah (yaitu qunut nazilah).
- Ulama Mazhab Hanafiyyah. Berpendapat disyariatkan qunut pada shalat witir. Tidak disyariatkan qunut pada shalat lainnya kecuali pada saat nazilah yaitu kaum muslimin tertimpa musibah, namun qunut nazilah ini hanya pada shalat shubuh saja dan yang membaca qunut adalah imam, lalu diaminkan oleh jama’ah dan tidak ada qunut jika shalatnya sendirian.
- Ulama Mazhab Hambali. Berpendapat bahwa disyari’at kan qunut dalam witir. Tidak disyariatkan qunut pada shalat lainnya kecuali jika ada musibah yang besar selain musibah penyakit. Pada kondisi ini imam atau yang mewakilinya berqunut pada shalat lima waktu selain shalat Jum’at.
Itulah hukum membaca doa qunut menurut pandangan ulama mazhab, sedangkan Ibnu Utsaimin sendiri berpendapat tidak di syariat-kan membaca doa qunut pada shalat subuh, terkecuali qunut nazilah.
Tapi beliau menganjurkan untuk makmum mengikuti imam yang mengamalkan qunut dengan mengangkat tangan dan mengamininya, ini tidak lain karena untuk menjaga persatuan dan kita di wajibkan mengikuti Imam, karena qunut ini juga masuk ke ranah ijtihadiyah, yang kita di tuntut untuk berlapang dada menerima perbedaannya.
Kesimpulan dan Pertanyaan
Bisakah sholat subuh tanpa doa qunut?
Bisa, karena hukum membaca doa qunut adalah sunnah.
Apa yang dibaca saat imam membaca doa qunut?
Makmum mengaminkan doa yang di baca imam.
Kapan waktu membaca doa qunut?
Saat rakaat terakhir setelah bangkit dari ruku dan sebelum sujud (dalam keadaan berdiri)
Kapan membaca doa qunut saat tarawih?
Sunnahnya membaca di kala sholat witir pada rakaat terakhir dan di 15 hari terakhir ramadhan.
Apakah Nabi Muhammad membaca doa qunut?
Iya, Nabi membaca qunut ketika sholat subuh dan ketika adanya masalah yang besar (nazilah).
Apa hukum membaca doa Qunut?
Bagi mazhab syafi’i Hukumnya sunnah dan tidak masuk ke taraf wajib,silahkan baca selengkapnya penjelasan di atas.
Demikian pembahasan tentang doa qunut lengkap beserta latin dan artinya, dari mulai pengertian qunut, qunut subuh, qunut nazilah, qunut witir, doa qunut untuk imam dan hukum membaca doa qunut. Wallahu A’lam.