Azab Akibat Durhaka Kepada Orang Tua, Contoh dan Kisah Nyata

Kami akan bagikan kisah yang syarat dengan pelajaran berharga, tentang azab akibat durhaka kepada orang tua, tidak lupa kami juga akan tuliskan apa saja contohnya dan dalil tentang durhaka kepada orang tua, silahkan buka daftar isi untuk melihat apa saja bahasan dalam artikel ini.

durhaka kepada orang tua

Durhaka Kepada Orang Tua

Durhaka kepada orang tua disebut dengan istilah Uquuqul Walidain, lawan dari Birul Walidainberbakti kepada orang tua“, dan hukum durhaka kepada orang tua adalah dosa besar, yang jika pelakunya tidak bertaubat maka akan mendapatkan balasan dari Allah berupa kesempitan hidup dan juga siksa di akhirat.

Sangat pantas jika seorang anak yang durhaka kepada bapak dan ibunya mendapatkan ancaman begitu keras dari Allah, karena ini adalah perbuatan yang di luar batas.

Bagaimana tidak, kedua orang tuanya membesarkan mereka dengan kasih sayang dan rela berkorban apapun demi anaknya, tapi di balas dengan kedurhakaan, sungguh perbuatan yang tidak patut.

Contoh Anak Durhaka Kepada Orang Tua

Agar kita mengetahui apa saja yang termasuk kedalam dosa besar tersebut, kami tuliskan contoh perbuatan apa saja yang harus kita jauhi, sebagai berikut.

1. Lebih Mendahulukan Anak dan istri daripada Kedua Orang Tua

Ini terjadi tatkala seorang anak sudah berumah tangga, karena kecintaan kepada istri dan anaknya, suami rela menomor duakan orang tua, entah dalam hal perhatian, memenuhi kebutuhan dan lainnya.

Padahal seorang anak laki laki mempunyai tanggungan menafkahi orang tuanya, apalagi ketika orang tuanya susah, betapa banyak kita lihat, seorang anak yang hidup bergelimang kemewahan sedangkan ibu dan ayahnya bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

2. Bermuka Masam di Hadapan Kedua Orang Tua

Cemberut, mimik muka yang tidak menyenangkan adalah hal yang terlarang untuk di lakukan ketika kita berhadapan dengan ibu atau bapak kita, karena perbuatan tersebut akan membuat hati mereka tersinggung dan tersakiti.

Terkadang kita mudah untuk berwajah ceria dan berseri seri di hadapan teman atau istri kita, tapi ketika berjumpa dengan ibu bapak kita malah bermuka masam.

Ini adalah perbuatan durhaka kepada ibu atau bapak kita yang seharusnya tidak di lakukan, ingat bahwa orang tua kita sangat berjasa kepada kita, dalam membesarkan dan mendidik kita, dan semua itu di lakukan dengan penuh kasih sayang.

Apakah pantas seorang anak bermuka masam dan menampakkan wajah yang cemberut ketika berada di hadapannya?, padahal ada keterangan dalam hadis yang mahfumnya.

“Janganlah kamu meremehkan suatu kebaikan sedikitpun, meskipun engkau hanya menemui saudaramu dengan wajah yang berseri-seri”.

3. Meninggikan Suara

Berkata keras dan lantang kepada orang tua adalah perbuatan yang tidak layak di lakukan oleh seorang anak, karena itu akan menyakiti hatinya, bahkan ketika kita melakukannya di hadapan kawan kita, kita akan di cap sebagai orang yang tidak sopan dan tidak beradab.

Sikap ini jelas bertentangan dengan perintah Allah yang mewajibkan kita untuk bersikap sopan, santun, dan berkata lembut kepada kedua orang tua, dalam surat Al Isra ayat 24-24 yang artinya:

“. . . . Dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu kepadanya dengan penuh kasih sayang, . . . “. [Qs. Al-Isra:23-24].

Makna perkataan yang baik (qaulan karima[n]) dalam ayat ini adalah, “(perkataan) yang lembut, baik, indah, sopan, penuh hormat dan ta’dziem”. [Tafsir Ibm Katsir, 3/1657].

4. Menatap Orang Tua dengan Tatapan Sinis nan Tajam

Tatapan sinis nan tajam adalah ungkapan hati ketika kita marah dan kecewa kepada seseorang, bagaimana kalau tatapan itu kita lakukan kepada orang tua.

Tentu saja ayah atau ibu kita akan merasakan sakit hati, dan sakit tersebut akan membuatnya sangat menderita, kenapa?, karena mereka mengharapkan anaknya bangga dan hormat kepadanya.

Perkataan “uff” atau dalam bahasa indonesia “ahh“, yaitu ungkapan kekecewaan atau keengganan kepada orang tua, merupakan ungkapan yang terlarang karena itu akan membuat hati mereka sakit, bagaimana dengan tatapan sinis, tentu akan lebih sakit lagi.

Ini juga masuk dalam larangan “janganlah engkau membentak keduanya (wa la tanharhuma)’’, maksudnya adalah, “Janganlah muncul perlakuan buruk darimu kepada keduanya, dan jangan acungkan tanganmu kepadanya“. [Tafsir Ibn Katsir, 3/1657]

5. Menunda-nunda Memenuhi Permintaan dan Keperluan Mereka

Ketika orang tua kita membutuhkan pertolongan dan kita sebenarnya mampu untuk memberikan bantuan kepadannya, tapi malah di tunda tunda, itu adalah perbuatan yang sangat tidak elok.

Tindakan tersebut adalah tindakan durhaka kepada orang tua yang sangat tidak layak di lakukan anak, jika orang tua meminta bantuan alangkah baiknya segera membantu sekuat tenaga, agar kita bisa menjadi anak yang berbakti.

6. Menolak atau Tidak Menjawab Panggilan Mereka

Ketika orang tua memanggil kita, kita acuh dan tidak acuh kepada panggilan tersebut, maka ketahuilah itu merupakan dosa yang tidak patut di lakukan oleh seorang anak yang berbakti.

Segeralah jawab panggilan tersebut dan dengan segera menghampirinya agar mereka tidak kecewa dan merasa tidak di hargai.

7. Mencela dan Mencaci-maki Kedua Orang Tua

Sepertinya tidak ada atau sangat jarang anak yang mencela kedua orang tuannya, tapi maksud mencela disini adalah ketika kita mencela orang tua teman kita, maka teman kita pun akan balik mencela orang tua kita, dan ini terlarang sebagaimana keterangan hadis, nanti akan kami tuliskan dalam bahasan dalil.

Demikianlah contoh seorang anak yang bersikap durhaka kepada orang tua, berikutnya apa akibat dari perbuatan dosa ini kepada anak.

Azab Akibat Durhaka Kepada Orang Tua

Akibat yang akan di dapatkan di dunia:

  1. Tidak akan mendapatkan ridho dari Allah.
  2. Mendapatkan dosa besar.
  3. Banyak mendapat kesulitan hidup, seperti mendapatkan musibah dan ujian hidup.
  4. Rezeki akan seret.
  5. Sulit untuk taat.
  6. Sulit untuk berbuat amal shalih.
  7. Sulit untuk berbuat kebaikan.
  8. Mudah untuk berbuat zalim.
  9. Mudah untuk berbuat dosa.
  10. Selalu menuruti hawa nafsu.
  11. Hati selalu gelisah.

Azab yang akan di dapat ketika meninggal dan di akhirat:

  1. Mati dalamkeadaan su’ul khatimah.
  2. Akan mengalami sakaratul maut dalam keadaan sakit.
  3. Mendapatkan siksa kubur.
  4. Akan kepanasan saat di padang mahsyar.
  5. Akan mengalami hisab yang sangat berat.
  6. Tidak mampu melewati titian shirat.
  7. Akan di masukan kedalam neraka.

Untuk dalilnya silahkan baca di bawah ini.

Baca juga: Pengaruh durhaka kepada orang tua dalam kehidupan anak

Dalil Tentang Durhaka Kepada Orang Tua

Dalil yang akan kami tuliskan adalah dari hadits dan ayat alquran tentang anak durhaka kepada orang tua yang sahih dan hasan.

Hadits pertama riwayat Al Hakim sebagai berikut:

“Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya (siksanya) di dunia yaitu berbuat zhalim dan al’uquq (durhaka kepdada orang tua)” [Hadits Riwayat Hakim dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu].

Hadits kedua

“Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yakni anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki dan kepala rumah tangga yang membiarkan adanya kejelekan (zina) dalam rumah tangganya” [Hadits Riwayat Hakim, Baihaqi, Ahmad].

Hadist ketiga

“Ada tiga orang yang tidak akan dilihat dengan pandangan rahmat dan kasih sayang oleh Allah subhanahu wa ta’ala pada hari kiamat, yaitu anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya pecandu khamr atau peminum minuman keras dan al manan (orang yang senantiasa mengungkit ungkit pemberian). [HR. An Nasa’i, Al Bazzar dan al-Hakim] dishahihkan oleh Al Hakim dan Syekh al-albani.

Hadits keempat tentang larangan durhaka kepada orang tua

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)” [Hadits Riwayat Bukhari [HR. Bukhari dan Muslim].

Hadits kelima

“Maukah aku beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling besar, tiga kali (beliau ulangi)”. Sahabat berkata, ‘mau, ya Rasulullah’, bersabda Nabi. “Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua, serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong”. Maka Nabi selalu megulangi, “Dan persaksian palsu”, sehingga kami berkata, “semoga Nabi diam” [HR. Bukhari dan Muslim].

Hadis keenam

“Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman keras) dan orang yang mendustakan qadar” [Hadits Riwayat Ahmad].

Baca: Hadits Tentang Berbakti Kepada Orang Tua

Ayat alquran tentang anak durhaka kepada orang tua

Al Isra ayat 23-24.

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23]

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Artinya: “Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil” [Al-Isra : 24]

An Nisa ayat 36

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak…..” [An-Nisa : 36]

Luqman ayat 14-15

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku yang tidak ada pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik dan ikuti jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu maka Aku kabarkan kepadamu apa yang kamu kerjakan” [Luqman : 15]

Kisah Anak Durhaka Kepada Orang Tua

Kisah yang kami tuliskan ini benar benar nyata dan akal kami sulit untuk menerimanya, tapi sekali lagi ini nyata, Astagfirullah.

Anak menuduh Ibunya mencuri kayu

Kisah ini terjadi di Indonesia, jember jawa timur, dialami oleh seorang ibu yang lebih tepat di sebut sebagai nenek, karena berusia 70 tahun bernama nenek Artija.

Sang anak yang bernama Manisa menuduh Ibu kandungnya sendiri mencuri kayu miliknya, Alasannya karena ibunya menebang kayu yang tumbuh di tanah miliknya.

Tidak sampai disitu, sang anak durhaka ini dengan teganya membawa kasus tersebut ke pengadilan, Hingga akhirnya kasus itu sampai ke Pengadilan Negeri Jember pada 2013 lalu.

Walaupun, kasus tersebut diakhiri dengan perdamaian, tapi alasan sang anak yang bukannya meminta maaf dan bertaubat tapi beralasan karena kondisi ibunya yang sudah sepuh.

Apa jadinya jika ibunya belum setua ini, sepertinya kasus ini akan di teruskan sampai keluar keputusan pengadilan, Naudzubillah, semoga kita di hindarkan dari sifat tercela seperti ini.

Memukul Ibu Karena Uang Receh

Kisah ini terjadi di Malaysia pada tahun 2017 seperti di kutip dari AsiaOne.

Seorang remaja di Petaling Jaya, Malaysia dengan teganya memukuli ibu kandungnya hanya karena tak diberi uang. kejadiannya bermula ketika sang anak meminta uang ke ibunya sebesar 2 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp6.800.

Namun ibunya menolak memberikan uang tersebut pada anaknya. Karena penolakan itu, sang anak marah dan hilang akal hingga memukuli ibunya.

Perbuatannya tersebut direkam oleh anggota keluarga lain dan disebarkan, sehingga menjadi viral. Banyak netizen yang marah atas ulah anak tersebut kepada ibu kandungnya.

Sementara pihak keluarga membuat laporan atas kasus itu ke polisi. Tapi laporan bukan untuk menghukum sang anak, melainkan karena keluarga khawatir dengan keamanan anak tersebut setelah videonya menjadi viral.

Seorang Ibu di Suruh Duduk di Bagasi

Kejadian ini terjadi di negri China pada tahun 2015, Dikutip dari Sina News, berikut kisahnya.

Seorang pria bermarga Liu asal China dengan tega menyuruh ibu kandungnya yang usianya sudah senja yaitu 60 tahun untuk duduk di bagasi.

Hal ini diketahui ketika polisi melakukan pemeriksaan lalu lintas. Saat mobil yang dikendarai Liu dihentikan, petugas polisi terkejut melihat seorang ibu tua duduk meringkuk di bagasi.

Polisi memintanya keluar dari bagasi dan memberi denda kepada Liu. Kepada petugas, nenek berusia 60 tahun itu mengaku sebenarnya dia tidak nyaman berada di bagasi.

Alasan Liu si anak durhaka menyuruh ibunya untuk duduk di bagasi supaya anaknya bisa duduk dengan lega di kursi belakang. Padahal katanya mobil yang digunakan tersebut dibeli dari uang pensiunan ibunya.

Kisah Anak Durhaka Kepada Orang Tua Pada Zaman Nabi

Sebelumnya kami beri tahu bahwa kisah ini adalah kisah yang lemah, seperti yang kami dapat dari kisahmuslim, kalau lemah kenapa masih di tulis?, karena kisah ini sudah mahsyur dan agar agar orang tahu bahwa kisah Al Qamah tersebut adalah lemah.

Kami akan tuliskan poin pentingnya saja dari kisah Al Qomah singkat ini.

Al Qomah adalah seorang yang rajin beribadah dan puasa layaknya orang yang sholeh, tapi ketika AL Qomah sedang naza menjelang sakaratul maut, Beliau dikisahkan sulit untuk mengucapkan kalimat agung Laa Illaha Illallahu.

Ketika Rasulullah mengetahui Al Qomah sulit untuk mengucapkan kalimat thayibah di akhir hidupnya, Beliau Salallahu alaihi wassalam bertanya kepada para sahabatnya, apakah dia masih mempunyai Ibu?.

Di jawab oleh para sahabat masih, yaitu seorang nenk yang sudah tua, maka Nabi Salallahu alaihi wassalam meminta untuk bertemu kepada ibunya.

Akhirnya ibu Al Qomah yang datang menemui Nabi Salallahu alaihi wassalam, lalu NabiSalallahu alaihi wassalam bertanya, bagaimana perilaku dari anaknya tersebut.

Lalu di jawab oleh sang Ibu, bahwa Al Qomah adalah anak yang sholeh rajin sholat dan puasa, tapi ibunya marah kepada anaknya tersebut karena AL Qamah lebih mementingkan istrinya di banding dia, dan AL Qamah dinilai oleh ibunya sebagai anak yang durhaka.

Maka Nabi mengatakan bahwa sulitnya AL Qomah mengucapkan syahadat di akhir hayatnya karena ibunya marah kepadanya, maka nabi mengatakan bahwa jika ingin anaknya mudah untuk meninggal maafkanlah dosanya dan ikhlaskan beliau.

Lalu sang Ibupun mengikhlaskan dan memaafkan AL Qomah, yang pada akhirnya AL Qamah bisa mengucapkan kalimat thayibah dan meninggal.

Ini adalah kisah singkat tentang Al Qomah seorang anak yang durhaka di zaman Nabi, tapi sekali lagi ini adalah hadist lemah yang tidak bisa kita pakai sebagai hujah.

Demikian uraian tentang Durhaka kepada ayah dan ibu, yang semoga kita di jauhkan dari perbuatan dosa besar ini, wallahu a’lam.

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar