Hadits Tentang Ahlul Bait Yang Shahih dan Penjelasan Ulama

Kumpulan hadits tentang ahlul bait yang sahih tentang keutamaan dan kemuliaan mereka dalam tulisan Arab dan artinya juga keterangan Ulama tentang Ahlul bait.

Nasab ahlul bait adalah nasab yang paling mulia di muka bumi ini, karena mereka terlahir dari turunan orang-orang pilihan yang merupakan manusia terbaik di muka bumi.

Tapi kemuliaan nasab tersebut tidak membuat mereka ma’sum dari dosa dan kesalahan, maka jangan kita guluw atau berlebihan kepada ahlul bait, apa lagi sampai lupa daratan dengan menganggap semua kebenaran ada pada mereka.

Siapakah Ahlul Bait Nabi?

Ulama berbeda pendapat tentang siapa sebenarnya yang di maksud dengan ahlul bait Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan pendapat yang sahih dan mendekati kebenaran adalah.

Yang diharamkan bagi mereka shodaqoh. Mereka adalah istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunannya, serta seluruh kaum muslimin dan muslimah dari keturunan Abdul Muthalib dan keturunan Bani Hasyim bin Abd Manaf.

Imam Ibnu Hazm rahimahullah salah satu Ulama yang berasal dari Sepanyol berkata dalam kitab Jamharoh Ansab Al-Arob hal. 14:

“Telah terlahir Syaibah untuk Hasyim bin Abd Manaf dan dia adalah Abdul Muthalib, pada dirinyalah patokan kemuliaan. Tidak tersisa keturunan dari Bani Hasyim kecuali dari Abdul Mutholib saja” [Jamharoh Ansab Al-Arob hal. 14].

Hadits Tentang Ahlul Bait

hadits tentang ahlul bait

Berikut kami tuliskan beberapa hadits sahih tentang ahlul bait, kami tuliskan berdasarkan sub judul dengan isi pokok dari hadits tersebut.

Untuk hadits tentang ahlul bait dalam tulisan Arab tidak semuanya kami sertakan, karena tulisan ini akan sangat panjang, tapi kami cukupkan hanya artinya saja, yang terpenting esensi dari ahlul bait bisa di pahami.

Hadits Shahih Tentang Ahlul Bait Beserta Arabnya

Hadits sahaih riwayat At Tirmidzi:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا: كِتَابَ الله وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْت

Artinya: “Wahai sekalian manusia! Sungguh, aku telah meninggalkan pada kalian dua hal, yang jika kalian mengambilnya, kalian tidak akan sesat, yaitu kitabullah dan ‘itrati ahlul baitku.” [HR. Tirmidzi, di shahihkan Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, dan ash-Shahihah no. 1761].

Hadits sahih riwayat Imam Muslim:

فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللهِ وَرَغَّبَ فِيْهِ ثُمَّ قَالَ :وَ أَهْلُ بَيْتي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلُ بَيْتي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلُ بَيْتي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلُ بَيْتي.

Artinya: Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menganjurkan untuk berpegang dengan kitabullah, memberikan dorongan, anjuran, dan kabar gembira (bila berpegang dengan kitabullah). Beliau bersabda lagi, “Ahlu baitku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baitku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang baitku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baitku.” [HR. Muslim].

Dalam riwayat At Tirmidzi yang semakna dengan hadits di atas.

إِنِّي تَارِكٌ فِيْكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِيْ. أَحَدُهُمَا أَعْظَمُ مِنَ اْلآخَرِ: كِتَابُ اللهِ حَبْلٌ مَمْدُوْدٌ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى اْلأَرْضِ، وَعِتْرَتِي أَهْلُ بَيْ ،ِيتْ وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ، فَانْظُرُوا كَيْفَ تَخْلُفُوْنِي فِيْهِمَا

Artinya: “Sungguh, aku meninggalkan pada kalian sesuatu yang bila kalian berpegang teguh dengannya, niscaya kalian tidak akan sesat sepeninggalku. Salah satu darinya lebih besar daripada yang lain, yaitu kitabullah, tali Allah yang terbentang dari langit ke bumi. Dan (yang lainnya adalah) ‘itrati, yaitu ahlul baitku.

Keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya mendatangiku di haudh. Maka dari itu, lihatlah dan perhatikanlah bagaimana kalian menjaga dan memerhatikan keduanya sepeninggalku.” [HR. at-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 3788, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, Misykatul Mashabih no. 6144, dan ash-Shahihah 4/356—357].

Hadits Tentang Keutamaan Ahlul Bait

Allah telah menyucikan ahlul bait sebagaimana hadits keutamaan ahlul bait riwayat Imam Muslim dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha.

Artinya: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar, kemudian datang Hasan bin Ali Radhiyallahu ‘anhuma dan memasukkannya bersamanya, kemudian datang Husain dan beliau memasukkanya pula, kemudian datang Fathimah Radhiyallahu ‘anhuma dan beliau memasukkan bersamanya, kemudian datang Ali Radiyallahu ‘anhuma dan beliau memasukkannya pula, kemudian beliau membaca ayat yang “Artinya : … Sesungguhnya Allah bermaksud untuk menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” [Al-Ahzab : 33].

Hadits muslim tentang ahlul bait yang lainnya menjelaskan bahwa ahlul bait adalah nasab yang paling mulia.

Artinya : Dari Watsilah bin Asyqo Radhiyallahu ‘anhu berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keturunan Bani Hasyim” [HR Muslim : 2276]

Dalam surat Al Anfal ayat 41 di jelaskan bahwa mereka berhak mendapat seperlima harta ghonimah dan harta fa’i’, Allah berfirman.

Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil” [Al-Anfal : 41]

Firman Allah tentang harta fa’i.

Artinya : Apa saja harta rampasan fa’i yang diberikan Allah kepada rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, rosul, kerabat rosul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan…[Al-Hasyr : 7]

Hadits Tentang Nasab Ahlul Bait Sampai Hari Kiamat

Nasab ahli bayt tidak akan terputus hingga hari kiamat berdasarkan hadits sahih riwayat At Tabrani berikut.

Artinya : Semua sebab dan nasab akan terputus pada hari Kiamat kecuali sebabku dan nasabku” [HR Thobari dalam Mu’jam Kabir 3/129/1, Harowi dalam Dzammul Kalam 2/108. Syaikh Al-Albani berkata dalam Ash-Shohihah 5/64]

Hadits Tentang Ahli Bait Tidak Boleh Menerima Sedekah

Ahli bait adalah orang yang haram menerima sedekah berdasarkan hadits Muslim dari Zaid bin Arqom Radhiyallahu ‘anhu berikut:

Artinya: “Siapa ahli bait Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, wahai Zaid? Bukankah istri-istrinya termasuk ahli baitnya?” Zaid Radhiyallahu ‘anhu menjawab : “Ya, istri-istri beliau termasuk ahli bait Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi ahli baitnya adalah orang-orang yang haram menerima shadaqah setelahnya” [HR Muslim : 2408]

Kesimpulan dan Catatan

Kumpulan Hadits tentang ahli bait di atas adalah hadits yang sahih dan kami tidak memasukan hadits tentang ahlul bait yang palsu dan lemah.

Kesimpulan dari hadits di atas kami tuliskan kutipan perkataan Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya sebagai berikut:

“Tidak perlu diragukan lagi kebenaran wasiat untuk berbuat baik kepada ahli bait dan pengagungan kepada mereka, karena mereka dari keturunan yang suci, terlahir dari rumah yang paling mulia di muka bumi ini secara kebanggaan dan nasab. Lebih-lebih apabila mereka mengikuti sunnah nabawiyyah yang shahih, yang jelas, sebagaimana yang tercermin pada pendahulu mereka seperti Al-Abbas dan keturunannya, Ali dan keluarga serta keturunannya, semoga Allah meridhoi mereka semua” [Tafsir Ibnu Katsir 4/113]

Catatan Penting

Meskipun demikian, Ahli Bait atau keturunan nabi yang wajib diikuti dan dipegang teguh adalah mereka Yang berpegang teguh dengan sunnah nabinya Dan Yang senantiasa berusaha istiqomah di jalan Yang lurus.

Jangan kita berlebih lebihan dalam memuji dan mengagungkan mereka, apalagi menganggap mereka sebagai orang yang selalu benar karena maksum dari dosa.

Demikian artikel hadits tentang ahlul bait, semoga bermanfaat dan kita bisa mencintai dan memuliakan mereka sesuai dengan syariat. Wallahu a’lam.

Bagikan:

Tinggalkan komentar