Hadits tentang fitnah, pengertian fitnah dan dalilnya, dosa dan azab penyebar fitnah, fitnah dajal dan akhir zaman lengkap beserta arti dan penjelasannya.
Fitnah sering di sebutkan di dalam Al Qur’an dan hadits dengan konotasi negatif dan kita di anjurkan untuk menghindari atau menjauh dari fitnah, apakah benar demikian, lalu apa sebenarnya fitnah tersebut? berikut uraiannya.
Daftar Isi
Pengertian Fitnah dan Dalilnya
Pengertian fitnah yang umum kita ketahui adalah tentang berbicara bohong tentang manusia atau saudara kita, dan ini benar adanya, berdasarkan dalil hadits tentang fitnah dan ghibah riwayat Muslim berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Artinya: Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah menggibahnya. Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya” [HR. Muslim].
Tapi fitnah ternyata bukan hanya tentang membicarakan manusia yang sebenarnya tidak ada pada dirinya, tapi arti fitnah lebih luas lagi, berdasarkan dalil dariAL Quran.
Arti Fitnah Adalah Cobaan atau Ujian
Pengertian fitnah menurut bahasa adalah cobaan atau ujian, seperti fitnah wanita, fitnah harta, fitnah anak dan lain lain, dalilnya ada dalam surat AL Ankabut ayat 2, yang berbunyi:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” [Al-Ankabuut ayat 2].
Dan dalil dari beberapa hadits yang nanti dibawah akan kami tuliskan dalam sub judul hadits tentang fitnah.
Arti Fitnah Adalah Kekufuran dan Kesyirikan
Tapi tidak hanya itu saja, fitnah juga bisa berarti kekufuran atau ke syirikan, dalilnya adalah Surat AL Baqarah ayat 191 yang berbunyi:
وَٱقۡتُلُوهُمۡ حَيۡثُ ثَقِفۡتُمُوهُمۡ وَأَخۡرِجُوهُم مِّنۡ حَيۡثُ أَخۡرَجُوكُمۡۚ وَٱلۡفِتۡنَةُ أَشَدُّ مِنَ ٱلۡقَتۡلِۚ وَلَا تُقَٰتِلُوهُمۡ عِندَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَٰتِلُوكُمۡ فِيهِۖ فَإِن قَٰتَلُوكُمۡ فَٱقۡتُلُوهُمۡۗ كَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلۡكَٰفِرِينَ ١٩١
Artinya: “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Makkah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.” [AL Baqarah ayat 191].
Penjelasan tentang firman Allah: wal fitnatu asyaddu minal qatli (“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan.”) Abu al-Aliyah, Mujahid, Said bin Jubair, Ikrimah, Hasan al-Bashri, Qatadah, adh-Dhahhak, dan Rabi’ bin Anas mengatakan, “Syirik itu lebih berbahaya daripada pembunuhan.”
Arti Fitnah Memalingkan dan Menolak Kebenaran
Arti fitnah juga bisa memalingkan dan menolak dari jalan kebenaran, dalilnya adalah surat Al Maaidah ayat 49 yang berbunyi:
وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ
Artinya: “Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu” [Al-Maaidah ayat 49].
Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan dalam keterangannya bahwa maknanya adalah menghalangimu dan menolakmu.
Dan pengertian fitnah dalam AL Quran masih banyak lagi, jika mengutip apa yang di katakan oleh Ibnu Hajar dalam fatul bari bahwa “dimanapun kata ‘fitnah’ disebutkan, dapat diketahui maksudnya dari konteks kalimat dan petunjuk-petunjuk yang menyertainya”. [Fathul Bari 11/176].
Hadits Tentang Fitnah
Baik, sekarang kita akan tuliskan hadits tentang fitnah beserta arti dan penjelasannya dan kami tuliskan hadits berdasarkan topik atau sub judul dari makna fitnah tersebut.
Hadits Tentang Orang Yang Berbahagia adalah Dijauhkan Dari Fitnah
Hadits ini riwayat dari Abu Dawud dari sahabat al Miqdad bin al Aswad Radhiyallahu ‘anhu:
عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ايْمُ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا
Artinya: “Dari al Miqdad bin al Aswad Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Demi Allah! Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Dan barangsiapa yang mendapat ujian lalu bersabar, maka alangkah bagusnya”. [HR Abu Dawud].
Penjelasan:
Hadits di atas juga menjadi dalil tenang pengertian fitnah adalah ujian atau cobaan, dan Rasullullah sallalahu alaihi wassalam mengatakan bahwa salah satu ciri orang yang bahagia adalah orang yang di jauhkan dari fitnah atau ujian.Lalu di katakan lagi barang siapa yang mendapatkan fitnah lalu dia bersabar maka itu adalah baik.
Dalil Tentang Fitnah Manusia
Manusia adalah fitnah atas manusia lainnya, dalilnya terdapat dalam banyak Ayat Al Quran, salah satunya adalah surat AL Furqan ayat 20 yang berbunyi:
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ
Artinya: Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan (fitnah) bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; [Al-Furqân ayat 20]
Penjelasan:
Dalam ayat di atas jelas di sebutkan bahwa manusia adalah fitnah atau menjadi ujian atas manusia lainnya, dan ini sudah mahfum kita ketahui, karena memang karakter manusia berbeda beda.
Ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang sholeh dan ada yang berdosa, tentu tabiat yang bertolak belakang ini akan menjadikan salah satunya menjadi ujian terhadap manusia yang lain.
Hadits Tentang Fitnah Dajjal
Hadits tentang fitnah dajjal ada dalam hadits riwayat Ibnu Majah dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْ نَبِيًّا إِلاَّ حَذَّرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ
Artinya: “Tidak ada ujian di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam, yang lebih besar melebihi fitnah Dajjal. Dan sungguh, setiap Allah mengutus seorang nabi, pasti dia akan mengingatkan umatnya dari bahaya Dajjal.” [HR. Ibnu Majah].
Penjelasan:
Inilah fitnah yang begitu dahsyat yang akan menimpa manusia, dan di katakan dalam hadits di atas bahwa setiap Nabi yang di utus oleh Allah memperingatkan akan bahaya dari fitnah dajjal tersebut.
Fitnah dajjal artinya akan ada ujian berupa kehadiran dajjal yang di berikan kelebihan oleh Allah Azza wajala yang mana dajal akan mengajak kepada kekafiran kepada umat manusia, dan jika tidak mengikuti kehendaknya maka kita akan mendapatkan ujian yang berat berupa kesusahan ataupun di bunuh.
Dan ini adalah salah satu dari tanda kiamat besar, untuk pembahasan hadits lengkap tentang akhir zaman silahkan anda baca artikel kami mengenai hadits tentang fitnah akhir zaman.
Hadits Tentang Fitnah Wanita dan Dunia
Hadits tentang fitnah wanita dan dunia ada dalam hadits riwayat Muslim, Ahmad, Nasa’i dan lainnya dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء
Artinya: Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” [HR Muslim, Ahmad, An Nasa’i]
Penjelasan:
Dunia ini di sediakan oleh Allah untuk manusia dan dunia ini indah juga manis, dengan tabiat manusia yang rakus maka Allah tahu apa yang akan di perbuat oleh manusia terhadap dunia tersebut dan Allah memperingatkan akan cobaan berupa dunia dan wanita.
Karena dengan dunia dan wanita banyak manusia terjerumus kepada kekafiran dan juga kelalaian akan kehidupan akhirat, maka berhati hati terhadap dunia dan wanita disini artinya adalah agar kita tidak lalai dan mengutamakan dunia serta wanita di banding agama atau akhirat.
Hadits Tentang Fitnah Kubur
Hadits tentang fitnah kubur ada dalam sahih muslim berikut:
ﻓَﻴَﺄْﺗِﻴﻪِ ﻣَﻠَﻜَﺎﻥِ ﻓَﻴُﺠْﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ : ﻓَﻴَﻘُﻮﻟَﺎﻥِ ﻟَﻪُ : ﻣَﻦْ ﺭَﺑُّﻚَ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﺭَﺑِّﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻟَﺎﻥِ ﻟَﻪُ : ﻣَﺎ ﺩِﻳﻨُﻚَ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﺩِﻳﻨِﻲَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻟَﺎﻥِ ﻟَﻪُ : ﻣَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑُﻌِﺚَ ﻓِﻴﻜُﻢْ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻫُﻮَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻟَﺎﻥِ ﻟَﻪُ : ﻭَﻣَﺎ ﻳُﺪْﺭِﻳْﻚَ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﻗَﺮَﺃْﺕُ ﻛِﺘَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺂﻣَﻨْﺖُ ﺑِﻪِ ﻭَﺻَﺪَّﻗْﺖُ ﻓَﻴُﻨَﺎﺩِﻱ ﻣُﻨَﺎﺩٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ : ﺃَﻥْ ﻗَﺪْ ﺻَﺪَﻕَ ﻋَﺒْﺪِﻳﻔَﺄَﻓْﺮِﺷُﻮﻩُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ( ﻭَﺃَﻟْﺒِﺴُﻮﻩُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ) ﻭَﺍﻓْﺘَﺤُﻮﺍ ﻟَﻪُ ﺑَﺎﺑًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ , ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴَﺄْﺗِﻴﻪِ ﻣِﻦْ ﺭَﻭْﺣِﻬَﺎ ﻭَﻃِﻴﺒِﻬَﺎ ﻭَﻳُﻔْﺴَﺢُ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ﻣَﺪَّ ﺑَﺼَﺮِﻩِ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﻳَﺄْﺗِﻴﻪِ ﺭَﺟُﻞٌ ﺣَﺴَﻦُ ﺍﻟْﻮَﺟْﻪِ ﺣَﺴَﻦُ ﺍﻟﺜِّﻴَﺎﺏِ ﻃَﻴِّﺐُ ﺍﻟﺮِّﻳﺢِ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﺃَﺑْﺸِﺮْ ﺑِﺎﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺴُﺮُّﻙَ ﻫَﺬَﺍ ﻳَﻮْﻣُﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻛُﻨْﺖَ ﺗُﻮﻋَﺪُ , ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻟَﻪُ : ﻣَﻦْ ﺃَﻧْﺖَ , ﻓَﻮَﺟْﻬُﻚَ ﺍﻟْﻮَﺟْﻪُ ﻳَﺠِﻲﺀُ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ , ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﺃَﻧَﺎ ﻋَﻤَﻠُﻚَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ , ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﺭَﺏِّ ﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺭْﺟِﻊَ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻫْﻠِﻲ ﻭَﻣَﺎﻟِﻲ
Artinya: Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”.
Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?”
Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih”.
Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.
Penjelasan:
Keadaan ini adalah ketika kita telah meninggal dan di masukan kedalam kubur, fitnah disini adalah berupa pertanyaan dari malaikat munkar dan nakir, jika kita bisa menjawab pertanyaan kedua malaikat ini, maka kita akan selamat dan mendapat kan nikmat kubur seperti hadits tentang fitnah kubur diatas.
Dan begitu pun sebaliknya jika kita tidak dapat menjawab pertanyaan malaikat ini maka kita akan mendapatkan azab kubur.
Dosa Fitnah
Dosa fitnah disini harus kita bedakan apakah dosa fitnah tentang syirik, dosa fitnah tentang wanita, dosa fitnah tentang menyebarkan berita bohong, atau dosa fitnah lainnya berdasarkan AL Quran.
Tentu berbeda antara dosa fitnah yang di maksud di atas, fitnah sirik jelas pelakunya akan mendapatkan siksa kekal di neraka, dosa fitnah wanita jika kita terjerat dan melakukan tindakan selanjutnya misal zina, maka akan mendapatkan dosa zina.
Semua dosa fitnah tergantung dari apa yang menjadi definisi fitnah tersebut, seperti pengertian yang kami tuliskan pada awal artikel di atas.
Di bawah akan kami tuliskan salah satu hadits yang menerangkan tentang azab dari dosa fitnah.
Azab Penyebar Fitnah
Ada kisah yang berkaitan dengan azab penyebar fitnah, yang maksud dari fitnah disini adalah tentang menuduh manusia lain yang sebenarnya tidak dia lakukan.
Kisah azab orang yang memfitnah ini diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, yaitu tentang konflik antara Sa’id Ibn Zaid Ibn ‘Amr Ibn Nufail dan Arwa binti ‘Aus.
Sa’id ditentang dan dilaporkan Arwa binti ‘Aus kepada Marwan Ibn al Hakam.
Arwa binti ‘Aus menuduh Sa’id mengambil sebagian dari tanahnya. Sa’id pun berkata, “Apakah aku mengambil sebagian dari tanah miliknya setelah aku mendengar ucapan dari Rasulullah SAW?”
Marwan bertanya, “Apa yang Anda dengar dari Rasulullah SAW?” Ia menjawab, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zalim maka Allah akan mengalungkan ke lehernya tujuh lapis bumi.”
Maka, Marwan berkata, “Aku tidak akan memintamu bukti-bukti setelah ini.” Lalu Sa’id berkata, “Ya Allah, jika perempuan ini bohong maka butakanlah matanya dan matikan dia di tanahnya.”
Sehingga, Urwah berkata, “Wanita itu tidak meninggal dunia sehingga matanya menjadi buta dan ketika ia berjalan di tanahnya, tiba-tiba ia terjatuh dan masuk terperosok lubang dan wafat.” [HR Bukhari Muslim].
Dalam riwayat lain dengan makna yang sama, Muhammad Ibn Zaid melihat wanita tersebut dalam keadaan buta dan sedang meraba-raba dinding seraya berkata, “Aku tertimpa doanya Sa’id, dan sesungguhnya ia melewati sumur di rumah yang ia perkarakan kemudian ia terjatuh ke dalam sumur dan itu menjadi kuburnya.” [HR Muslim].
Penjelasan:
Lihat bagaimana azab bagi seorang yang berani memfitnah saudaranya, dan ini juga erat kaitannya dengan doa mustajab tentang orang yang teraniaya dan difitnah.
Karena atas doa Sa’id yang di kanulkan oleh Allah, sehingga wanita tersebut buta dan meninggal di tempat yang di minta oleh Sa’id, maka berhati hatilah terhadap perkataan kita terhadap orang lain.
Kesimpulan Hadits Tentang Fitnah
Fitnah adalah perbuatan yang tercela jika kita tidak bisa menghindarinya atau bahkan kita masuk kedalamnya dan dosa fitnah adalah dosa besar.
Misal kita terkena fitnah wanita atau harta, artinya, kita sedang tertarik kepada wanita atau mendapatkan wanita yang cantik sebagai istri kita.
Maksud fitnah disini adalah kita mendapatkan ujian atas wanita tersebut, apakah kita tetap dalam keimanan dan ketaaatan atau kita berubah menjadi pendosa karena sebab wanita tersebut.
Dari pengertian fitnah ini, maka kita belum tentu berdosa, jika kita bisa menjaga diri dari fitnah tersebut, tapi jika kita misalkan karena istri kita cantik lalu menuruti setiap kemauannya walaupun kemauannya tersebut adalah maksiat. maka kita mendapatkan dosa dari apa yang kita lakukan dari kemaksiatan tersebut.
Misal lagi hadits tentang fitnah lebih kejam dari pembunuhan, yang dimaksud dari fitnah disini adalah kesirikan, bukan tentang menuduh orang lain yang tidak di perbuatnya. *ralat, ini bukan hadits tapi ayat Al Quran surat AL Baqarah ayat 191.
Demikian artikel kali ini mengenai hadits tentang fitnah, semoga kita di selamatkan Allah dara berbagai macam fitnah, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam.
Baca Juga: