Shalat yang lima waktu adalah kewajiban yang telah di tetapkan oleh Allah atas semua hambanya, berdasarkan hadits tentang sholat dan ijma Ulama.
Tapi betapa seringnya kita lihat orang malas sholat dan cenderung meremehkannya, padahal ini adalah jalan keselamatan yang mestinya di jaga oleh setiap muslim, betapa banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan sholat, begitupun dengan hadits ancaman orang yang melalaikan sholat.
Ini adalah masalah penting, karena sholat adalah kunci dari di terimanya amalan kita secara keseluruhan, dan ancaman tentang kekafiran jika meninggalkan sholat, di bawah akan kami tuliskan hadits tentang sholat lengkap dan juga penjelasan ulama.
Daftar Isi
Hadits Tentang Sholat
Begitu banyak hadits yang berkenaan tentang sholat, dan disini kami akan pilihkan hadits-hadits yang sahih saja, juga kami akan urutkan penulisannya, dimulai dari dalil wajibnya sholat, lalu keutamaan sholat dan terakhir ancaman bagi yang melalaikan sholat.
Hadits Tentang Kewajiban Sholat
Sholat 5 waktu adalah wajib, dan perintahnyapun langsung dari Allah subhana hu wata’ala dalam peristiwa isra miraj, inilah yang membedakan antara perintah lainnya dengan sholat, hadits yang menerangkan tentang masalah ini adalah hadits panjang saat isra miraj, dan berikut kutipan perintah sholat yang menjadi landasan dalil akan wajibnya.
“Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian Aku turun menemui Musa ’alaihis salam. Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”.
Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”.
Maka terus menerus saya bulak balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”.
Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. [H.R Muslim 162].
Jika ada pertanyaan khusus untuk anak sekolah, tuliskan dalil tentang kewajiban mendirikan shalat?, maka jawabannya adalah hadits di atas, yang merupakan rangkaian peristiwa isra miraj.
Hadits Tentang Keutamaan Sholat
Di janjikan oleh Allah akan masuk surga, dan Allah tidak akan memungkiri janjinya,
خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ
Artinya: “Lima shalat yang telah Allah Ta’ala wajibkan kepada para hamba-Nya. Siapa saja yang mendirikannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun darinya karena meremehkan haknya, maka dia memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala untuk memasukkannya ke dalam surga. Sedangkan siapa saja yang tidak mendirikannya, dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala. Jika Allah menghendaki, Dia akan Menyiksanya. Dan jika Allah Menghendaki, Allah akan memasukkan ke dalam surga.” [HR. Abu Dawud no. 1420, An-Nasa’i no. 426 dan Ibnu Majah no. 1401, shahih]
Penjelasan:
Hadits ini termasuk dalil akan wajibnya sholat lima waktu, dalam hadits ini Allah memberikan kabar gembira kepada siapa saja yang menjaga sholat lima waktu tanpa melalaikan waktunya dengan janji surga di lain sisi Allah juga mengancam hambanya yang tidak mendirikan sholat sebagai orang yang tidak di jamin masuk surga.
Bagaimana jika kita dijanjikan oleh seorang president atau seorang yang super kaya, bahwa nanti akan diberikan uang senilai 1 milyar jika kamu bisa menyiapkan kopi setiap pagi rutin tanpa telat sedikitpun selama 1 bulan.
Kita pasti akan menjaga waktu pagi untuk selalu tepat waktu membuatkan kopi yang diminta oleh orang tersebut,walaupun janji orang tersebut tidak pasti.
Bandingkan dengan janji Allah yang maha menepati janji, Allah menjanjikan surga yang mana luasnya seluas langit dan bumi, itu sama saja nilainya dengan semua dunia ini, apakah kita masih enggan untuk menjaga sholat seperti yang di inginkan Allah azza wa jalla, sungguh itu adalah suatu kezaliman.
Hadits Solat Sebagai Penyejuk Hati
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
Artinya: “Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan di jadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.” [HR. An-Nasa’i no. 3391 dan Ahmad 3: 128, shahih]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ
Artinya: “Wahai Bilal, berdirilah. Nyamankanlah kami dengan mendirikan shalat.” [HR. Abu Dawud no. 4985, shahih]
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ، صَلَّى
Artinya: “Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mendirikan shalat.” [HR. Abu Dawud no. 1420, hadits hasan]
Penjelasan dan renungan:
Rasullallah adalah suri teladan yang seharusnya kita ikuti, dalam hadits tentang sholat diatas, beliau sallalahu alaihi wassalam memberi tahu kita bahwa sholat adalah sebagai penenang hati, dan ini adalah benar adanya.
Mungkin anda berfikir, bagaimana bisa sholat menjadi penenang hati?, sepertinya kok sulit diterima.
Itulah yang membedakan Nabi dan para sahabatnya dengan kita, kita tertutup dari mendapatkan ketenangan dengan sholat karena kita banyak bermaksiat dan lebih mencintai dunia dibanding akhirat, sehingga sholat yang sejatinya adalah sebagai penenang hati malah menjadi beban.
Sehingga sholat di kerjakan dengan asal-asalan, tidak tepat waktu dan bahkan jauh dari khusu, dengan kualitas kita yang sangat jauh tersebut, maka mustahil untuk menerima hadits ini.
Jalan satu satunya adalah dengan bertaubat dan belajar ilmu agama agar kecintaan kita kepada kampung akhirat meningkat dan kecintaan kepad dunia berkurang, selalulah memohon kepada Allah untuk di berikan hati yang khusu, dan mulailah belajar menunaikan setiap perintah Allah dengan semangat dan juga perbanyak ingat akan kematian, agar hati ini menjadi lembut dan mudah menerima ilmu dan nasihat agama. Silahkan baca hadits tentang kematian.
Hadits Tentang Menegakkan Sholat Dapat Cahaya Pada Hari Kiamat
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
Artinya: “Siapa saja yang menegakan shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan siapa saja yang tidak menjaga shalat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” [HR. Ahmad 2: 169 dengan sanad yang hasan]
Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ
Artinya: “Shalat adalah cahaya.” [HR. Muslim no. 223]
Penjelasan Hadis dan Renungan
Hari kiamat dan kampung akhirat adalah kondisi yang sangat mengerikan, semua manusia akan teringat akan dosa dosanya dan terbayang siksa neraka yang akan di terima, di tambah lagi dengan gelap dan mencekamnya hari itu dimana keadaan sangat panas karena jarak matahari begitu dekat, banyak sekali ayat Al quran dan hadits tentang hari kiamat yang menceritakan ngerinya suasana waktu itu.
Ternyata untuk mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari tersebut adalah dengan menjaga sholat dan menunaikan semua syarat dan rukun nya dengan sungguh-sungguh, jangan sekalipun meremehkan dan melalaikannya.
Ingat janji Allah adalah benar, mustahil akan ingkar, dan ingat juga akan penyesalan pada hari itu tatkala kita sudah mengetahui cara yang di berikan tapi tidak melakukannya, dan banyak hadits maupun ayat Al Quran yang menceritakan penyesalan mereka yang ingkar untuk minta di kembalikan ke dunia guna melaksanakan semua perintah dan ketaatan.
Cobalah untuk belajar menempatkan diri kita pada kondisi tersebut, dan anggap saat ini kita telah di berikan kesempatan oleh Allah untukhidupkembali di dunia, maka jangan sia-siakan kesempatan ini, lakukanlah sholat lima waktu dengan sungguh-sungguh dan jangan sekali-kali melalaikannya.
Hadits Solat Sebagai Penggugur Dosa
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
Artinya: “Bagaimana pendapatmu jika di depan pintu rumahmu ada sungai, lalu Engkau mandi sehari lima kali? Apakah tersisa kotoran di badannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa kotoran sedikit pun di badannya.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itu adalah permisalan untuk shalat lima waktu. Dengan shalat lima waktu, Allah Ta’ala menghapus dosa-dosa (kecil).” [HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667]
الصَّلَاةُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ، مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
Artinya: “Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum’at berikutnya, adalah penggugur dosa di antara keduanya, selama dosa-dosa besar ditinggalkan.” [HR. Muslim no. 233]
Penjelasan dan Renungan
Perumpamaan yang sangat indah dari Nabi Kita Slallalhu alaihi wassalam, pesannya sangat jelas bahwa sholat wajib yang 5 waktu jika di kerjakan dengan sempurna, maka akan menjadikan sebagai penghapus dosa kita.
Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, sebagaimana hadits nabi yang mahfumnya, “Semua bani adam adalah pendosa dan yang terbaik adalah yang selalu bertaubat akan dosa dosanya”, jada jangan ada anggapan kita bebas dari dosa.
Berapa sering mata ini melihat dari sesuatu yang haram, baik di sengaja maupun tidak, dan berapa banyak mulut ini mengucapkan kata-kata yang menyakiti Allah dan juga manusia, dan semua dosa tersebut akan Allah hapuskan hanya dengan sholat 5 waktu.
Inilah kenapa banyak hadits tentang shlaat menceritakan masalah keutamaan masuk surga, karena tatkala seorang menjaga sholatnya itu akan membersihkan semua dosa-dosanya, maka jangan sekali-kali meninggalkan sholat karena kerugiannya akan sangat besar di banding dengan hilangnya seluruh harta dunia kita.
Hadist Tentang Sholat Adalah Tiang Agama
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
Artinya: “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” [HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan]
Juga hadits dari ‘Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah -bagi yang mampu-, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” [HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16]
Penjelasan dan Nasihat
Betapa indahnya Agama ini, semua hadist dan Ayat Al quran mempunyai ungkapan dan permisalan yang sempurna dan tanpa cela, lihat hadits tentang sholat di atas, Islam di bangun dengan 5 perkara dan sholat sebagai tiangnya, jika tiang yang menjaga suatu bangunan roboh, maka habis dan rusaklah bangunan tersebut.
Begitupun dengan agama seseorang, jika sholat tidak di kerjakan yang berarti tiang agamanya roboh, maka apalagi yang tersisa dari agama orang tersebut.
Hadits ini menerangkan tentang keutamaan sholat yang sangat penting, jadi pantas dan wajar banyak hadits yang menerangkan tentang janji surga dan keselamatan di akhirat bagi siapa yang menjaga sholatnya, karena secara tidak langsung orang yang menjaga sholat adalah agamanya baik dan itu jaminan untuk keselamatan di akhirat kelak.
Jadi jangan sekali-kali kita bermain main dengan tiang agama kita, karena akibatnya akan sangat fatal.
Hadits Tentang Amalan Yang Pertama Di Hisab Adalah Sholat
أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya: Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk. [HR. Ath-Thabrani ]
Dalam hadits yang lain, dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْـجَحَ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، وَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَةٍ ؛ قَالَ الرَّبُّ : اُنْظُرُوْا ! هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكَمَّلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيْضَةِ ، ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَىٰ ذٰلِكَ
Artinya: “Sungguh amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka beruntung dan selamat-lah dia. Namun jika rusak, maka merugi dan celakalah dia. Jika dalam shalat wajibnya ada yang kurang, maka Rabb Yang Mahasuci lagi Mahamulia berkata, ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka shalat wajibnya disempurnakan oleh shalat sunnah tadi. Lalu dihisablah seluruh amalan wajibnya sebagaimana sebelumnya.’”[HR. At-Tirmidzi, no. 413; An-Nasa-i, I/232-233 dan al-Baihaqi]
Penjelasan dan Renungan
Hisab pada hari kiamat adalah hari yang sangat berat, hal ini banyak kita jumpai dalam hadits yang membahas tentang hari kiamat, bagaimana jika pada hari tersebut hisab kita menjadi berat karena rusaknya amalan kita, tentu akan sangat menyiksa.
Dan cara yang dianjurkan oleh Nabi kita sallalahu alaihi wassalam adalah dengan menjaga dan memperbaiki sholat kita, karena dengannya hisab yang akan kita jalani akan lebih ringan karena sholat adalah penentu untuk amalan kita yang lainnya.
Dan hadits ini juga menerangkan bahwa dengan menjaga sholat maka amalan yang lain akan baik juga, tapi jika sholat kita rusak maka amalan lainpun akan ikut rusak.
Lihatlah selalu kedalam diri kita, lakukan muhasabah dan jujurlah pada Allah akan apa yang selama ini kita lakukan, jika dalam muhasabah tersebut kita banyak berbuat dosa dan jauh dari ketaatan, maka segera perbaiki sholat kita, lakukan dengan sempurna tunaikan semua syarat dan rukunnya, lakukan diawal waktu berjamaah dan tempatnya di masjid.
Dengan begitu niscaya amalan kita akan menjadi baik, dan itu tanda sholat kita di terima yang akan memudahkan hari hisab kelak.
Hadits Tentang Perintah Shalat Pada Anak
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Artinya: “Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan) [HR. Abu Dawud, no. 495; Ahmad, II/180, 187; Al-Hakim, I/197; Dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, II/406, no. 505 dengan sanad hasan, dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Hadits ini ada syahid dari Sabrah bin Ma’bad al-Juhani Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُوْهُ عَلَيْهَا
Artinya: Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika telah berumur tujuh tahun. Dan apabila telah berumur 10 tahun belum shalat, maka pukullah ia.[HR. Abu Dawud, no. 494; At-Tirmidzi, no. 407; Ad-Dârimi, I/333; Al-Hakim, I/201 dan lainnya, dari Sahabat Sabrah bin Ma’bad al-Juhani Radhiyallahu anhu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr, no. 5867 dan Irwâ-ul Ghalîl, no. 247]
Penjelasan dan Renungan
Hadits ini menjelaskan kepada kita akan penting dan utamanya sholat wajib yang lima waktu, betapa tidak, karena sholat harus di ajarkan sejak usia dini, yaitu usia 7 tahun, dan saat usia 10 tahun maka di perkeras lagi dengan memberikan hukuman ringan berupa pukulan yang tidak menyakitkan.
Jikalau sholat bukan sesuatu yang penting, maka tidaklah ada penjelasan hadits tentang pengajaran sholat khusus untuk anak, dan ini juga menjelaskan kepada kita akan pentingnya membangun tiang agama sejak dini, yaitu dengan mengajarkan dan memerintahkan sholat sedari kecil.
Hadits Tentang Sholat Berjamaah dan Keutamaannya
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya: “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” [Muttafaq ‘alaih].
Penjelasan dan Renungan
Bayangkan kita berada di tanah lapang penuh dengan manusia yang kondisinya sangat panas, karena matahari bersinar sangat terik dan jaraknya sangat dekat dengan kita, di tambah lagi kita dalam keadaan telanjang bulat, dan menanti untuk diadili bahkan keringat yang keluar dari tubuh kita begitu deras sampai-sampai ada yang tenggelam oleh keringat nya sendiri.
Di saat seperti itu, kita mendapatkan naungan sehingga kita bisa neduh dan nyaman dan untuk menanti pengadilanpun kita akan percaya diri karena naungan tadi adalah tanda kalau kita akan selamat dari keras dan kengerian proses peradilan tersebut.
Itulah yang di ceritakan oleh Nabi Muhammad sallalahu alaihi wassalam proses berkumpulnya manusia di padang mahsyar menunggu hisab dan proses pengadilan Allah, dan untuk selamat dari susahnya masa itu adalah hanya dengan naungan Allah azza wajalla.
Dalam hadits di atas di beritakan bahwa yang akan mendapatkan naungan salah satunya adalah seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid.
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, ”Maksudnya adalah sangat mencintai masjid dan senantiasa melaksanakan shalat berjamaah di dalamnya.”
Lihat betapa sholat berjamaah yang kita lakukan secara istiqomah akan menjadikan kita mendapat naungan diakhirat kelak, apalagi kalau kita termasuk kedalam golongan yang lainnya, maka akan sangat gembira kita saat itu.
Banyak kisah dari para sahabat dan juga ulama salaf yang beliau selalu menjaga sholat berjamaah, sampai sampai ada yang selama 40 tahun tidak pernah tertinggal takbir bersama imam.
Mulai sekarang cobalah untuk selalu mengutamakan sholat berjamaah, sesibuk apapun kita, usahakan tinggalkan sementara kesibukan tersebut, karena ini adalah amalan yang akan menjadi penolong kita kelak di hari kiamat.
Kami cukupkan untuk hadits keutamaan berjamaah, karena artikel ini sudah sangat panjang, silahkan baca sambungannya di hadits tentang keutamaan sholat berjamaah.
Hadits Tentang Meninggalkan Shalat dan Ancamannya
Ancamannya adalah syirik dan kekafiran, sebagaimana hadits-hadits berikut,
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
Artinya: “pembeda antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” [HR. Muslim no. 257]
الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Artinya: “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)
بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ
Artinya: “Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566)
مَنْ تَرَكَ صَلاَةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّداً فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ
Artinya: “Barangsiapa meninggalkan shalat yang wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas darinya. ” (HR. Ahmad no.22128. Dikatakan hasan lighoirihi oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 569)
Penjelasan dan Renungan
Apakah anda berfikir zina, mencuri, membunuh, minum khamer dan riba dosanya lebih besar dari meninggalkan sholat?. Jika masih berfikir seperti itu, rubah saat ini juga, dosa terbesar dari dosa-dosa besar tersebut adalah meninggalkan sholat yang 5 waktu.
Ini bukan bermaksud meremehkan dosa-dosa tersebut, dosa-dosa tersebut tetap sebagai dosa besar yang pelakunya akan mendapatkan balasan dari Allah Azza wajalla, tapi masalah ini tidak banyak di ketahui oleh masyarakat muslim pada umumnya, sehingga mereka bermudah-mudahan dan lalai dari sholat wajib.
Betapa banyak seorang muslim yang risih dan enggan untuk melakukan dosa-dosa besar tersebut, tapi sangat mudah untuk meninggalkan sholat, sungguh ini adalah kejahilan.
Ketahuilah dosa syriknya seorang muslim tidak akan di ampuni oleh Allah, jika sampai akhir hayatnya tidak bertobat, tapi dosa besar bisa saja di ampuni oleh Allah jika Allah menghendaki, walaupun dia tidak bertobat.
Dan meninggalkan sholat di samakan dengan kesyirikan dan pelakunya di anggap telah kafir, bukankah ancaman ini sangat keras dan dahsyat, para sahabat sepakat bahwa seorang yang meninggalkan sholat dengan sengaja adalah kafir.
Masihkah mau untuk meninggalkan sholat setelah mengetahui ancamannya yang luar biasa ini?, hanya kepada Allah lah kita memohon perlindungan dari dosa syirik yang membinasakan ini.
Cukup satu saja ancaman ini yang sangat keras seharusnya sudah membuat kita takut dan berazam untuk tidak akan meninggalkan sholat walau satu waktu pun selama kita hidup di dunia ini, jika anda masih keras dan tidak menerima nasihat ini, maka perbanyaklah istigfar kepada Allah agar hati kita di berikan kelembutan.
Ayat Al-Quran Tentang Sholat
Al Quran Surat. Al-‘Ankabuut [29] ayat 45, yang berbunyi:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabuut [29]: 45)
Keterangan:
Fahsya di dalam ayat ini menurut ulama syekh As Sadi adalah perbuatan dosa yang di sukai oleh jiwa, seperti zina dan sebagainya, sedangkan mungkar adalah perbuatan yang tidak di sukai oleh jiwa, seperti mencuri, merampok, membunuh dan lainnya.
Tapi dengan perantara sholat yang dilakukan dengan sempurna, hal-hal tersebut bisa di cegah, tentu pencegahan ini merupakan taufiq dari Allah semata, ini sejalan dengan hadits riwayat imam Ahmad berikut;
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِّي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنَّ فُلاَنًا يُصَلِّيْ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحَ سَرِقَ؟ فَقَالَ: “إِنَّهُ سَيَنْهَاهُ مَا يَقُوْلُ
Artinya: “Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Ia berkata, “Ada seseorang yang biasa shalat di malam hari namun di pagi hari ia mencuri. Bagaimana seperti itu?” Beliau Sallalahu alaihi wassalam lantas berkata, “Shalat tersebut akan mencegah apa yang ia lakukan.” [HR. Ahmad 2: 447, sanadnya shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth].
Jadi, sebejat dan seburuk serta sebanyak dosa yang telah kita lakukan dan yang masih kita lakukan, jangan sekali-kali meninggalkan sholat, karena itu akan menambah beban dosa kita, tapi tetaplah sholat sambil menyempurnakan sholatnya dan berdoa agar kita di berikan hidayah oleh Allah, maka lambat laun sholat tersebut dapat mencegah perbuatan mungkar.
Al Quran Surat. Al-Baqarah [2] ayat 45, yang berbunyi:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)
Keterangan:
Sabar dan sholat di jadikan satu tidak lain karena inilah solusi yang di tawarkan oleh Allah kepada hambanya yang sedang di timpa musibah, tinggal kita nya, mau mengamalkan atau tidak.
Ayat ini menerangkan tentang semua masalah dan juga jalan keluar datangnya atas izin Allah subhana hu wata’ala saja, kalau di pikir secara akal, mana mungkin sholat bisa menyelesaikan masalah, itu tidak lain karena Allah lah yang memecahkan masalah tersebut.
Untuk sabar silahkan anda baca keterangan lengkapnya pada artikel hadits tentang sabar.
Terakhir Allah tutup dengan, yang bisa melakukan ini adalah orang yang khusu dalam sholatnya, ini menandakan dengan khusyu maka sholat kita akan di terima dan sholat yang di terima akan menjadi penolong kita, jadi mulailah dari sekarang untuk belajar sholat khusu.
Dan jadikan ayat ini sebagai landasan kita untuk memecahkan setiap masalah yang sedang kita hadapi,dan masalah tersebut umum, mencangkup semua masalah, mulailah dengan sabar dan ikhlas tentang musibah yang kita hadapi lalu sholatlah dengan khusu lalu berdoa kepada Allah agar masalah tersebut bisa di pecahkan.
Penutup
Jika kita mau sedikit saja meluangkan waktu untuk membaca hadits tentang sholat ini dan merenungi makna yang terkandung di dalamnya, maka niscaya kita akan lebih semangat lagi dalam melaksanakan sholat, tidak hanya melaksanakan saja, tapi kita akan dengan sadar mempelajari semua hal terkait dengan sholat,seperti rukun, syarat dan bagaimana cara agar khusu dalam sholat.
Baca secara berulang-ulang, kalau bisa setiap hari sehabis sholat 1 hadits, dan ajak keluarga kita atau kerabat kita untuk mendengarkannya, metode ini terbukti ampuh untuk mendatangkan hidayah Allah kepada orang yang membaca dan mendengarkannya dengan menjadikan kecintaan nya kepada amalan sholat ini.
Dan metode ini jugalah yang di gunakan oleh salah satu jamaah dalam islam, yaitu jamaah tablig, betapa banyak orang yang ikut keluar bersama jamaah tablig mulai menunjukan perubahan setelah dia pulang, dan rata-rata mereka akan mudah untuk mendatangi masjid guna sholat berjamaah, yang bagi sebagian muslim sholat berjamaah adalah perkara yang sangat berat.
Demikian artikel hadits tentang sholat yang cukup panjang ini semoga bisa bermanfaat dan semoga kita di mudah kan oleh Allah untuk senantiasa mendirikan sholat berjamaah di masjid dan semoga kelak hisab kita menjadi mudah karena kita termasuk ke dalam ahli sholat. Wallahua’lam.
Baca juga:
- Doa sesudah sholat Yang Sahih
- Cara Dan Doa Mandi Wajib Yang Benar Menurut Hadits
- Panduan Sholat Tahajud Lengkap
- Tata Cara Sholat Mayit Yang Mudah dan Ringkas