Keutamaan Sholat Berjamaah di Masjid Berdasarkan Dalil Sahih

Keutamaan sholat berjamaah di masjid berdasarkan dalil hadits yang sahih dan keterangan Ulama akan wajib atau tidaknya sholat berjamaah di masjid bagi laki-laki.

keutamaan sholat berjamaah

Shalat Wajib

Sholat 5 waktu adalah kewajiban bagi seorang Muslim yang tidak bisa di tinggalkan walau dalam keadaan apapun,  kecuali keadaan berikut yang seseorang terbebas dari kewajiban ini, yaitu:

  1. Anak kecil yang belum baligh.
  2. Wanita haid atau nifas.
  3. Orang yang hilang akal (gila).
  4. Orang yang lupa.
  5. Orang yang tidur sampai bangun.

Artinya jika seorang muslim meninggalkan sholat 5 waktu dengan sengaja maka dia akan berdosa “dosa besar”, bahkan ulama mengatakan sebagai sebuah kekufuran dan pelakunya murtad.

Walaupun seseorang itu sakit keras, selama akalnya masih bekerja, maka wajib untuk mengamalkan sholat wajib, tentu dengan berbagai macam cara atau keringanan yang di ajarkan menurut Ilmu Fiqih.

Keutamaan Sholat Berjamaah

Ibadah yang kita lakukan sejatinya adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya, sehingga kita mempunyai kewajiban untuk mengikuti cara yang di contohkan oleh Nabi beserta Sahabatnya.

Begitu pula dengan sholat wajib, Nabi mencontohkan untuk sholat wajib secara berjamaah, walaupun Ulama berselisih tentang wajib atau tidaknya sholat berjamaah.

Tapi menurut pendapat yang kuat adalah wajib, berdasarkan hadits hadits tentang ancaman orang yang tidak sholat berjamaah ketika tidak ada udzur.

Berikut adalah beberapa keutamaan dari sholat wajib berjamaah di masjid:

  1. Lebih baik 27 derajat dari pada sholat sendirian.
  2. Langkah Kaki orang yang menuju masjid untuk sholat berjamaah maka setiap langkahnya di hitung sebagai pengampunan dosa dan naiknya derajat.
  3. Didoakan oleh para Malaikat ketika berada di Masjid stelah sholat berjamaah.
  4. Diampuni dosanya yang telah lalu jika kita mengucapkan aamiin bersamaan dengan aamiinnya Malaikat
  5. Akan terbebas dari sifat munafik.
  6. Akan mendapatkan hidangan di surga.
  7. Mendapatkan naungan dari Allah Azza Wa Jalla pada saat tidak ada perlindungan selain dari-NYA kelak di padang mahsyar.

Hadits Keutamaan Shalat Berjamaah

Berikut kami tuliskan dalil hadits tentang keutamaan shalat berjamaah dan keterangan Ulama tentang hadits tersebut, juga akan kami tuliskan juga hadits tentang ancaman meninggalkan sholat berjamaah.

1. Lebih baik 27 derajat dari pada sholat sendirian, berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim berikut:

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Artinya: “Shalat ber jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Inilah jawaban dari pertanyaan, mengapa shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian?, karena menurut hadits sahih ini, perbedaannya mencapai 27 derajat lebih utama sholat jamaah daripada sholat sendirian.

Bayangkan, misal kita bekerja di suatu perusahaan di kota A dengan gajih sebesar 1 juta, lalu ada yang menawarkan kita untuk pindah kerja di perusahaan yang berada di kota B dengan gajih sebesar 27 juta.

Kebanyakan kita akan langsung menerima tawaran tersebut, karena nominalnya yang jauh lebih besar dari gajih saat ini, dan pada kenyataannya banyak dari kita rela merantau ke kota yang sangat jauh dari tempat tinggal kita untuk mendapatkan gajih yang tidak seberapa.

Sekarang Nabi kita Muhammad Sallalahu alaihi wassalam memberikan kabar tentang keutamaan sholat berjamaah dengan mendapatkan pahala yang lebih besar dari 27 derajat, hanya pindah dari sholat sendiri di rumah ke masjid yang jaraknya tidak jauh, dan tentu ini akan sangat bermanfaat bagi kita kelak di akhirat.

Tapi sayang, janji dan keutamaan ini tidak begitu antusias kita sambut, ini tidak lain karena kecintaan kita kepada dunia melebihi kecintaan kita kepada negeri akhirat, Allahu musta’an.

2. Langkah Kaki orang yang menuju masjid untuk sholat berjamaah maka setiap langkahnya di hitung sebagai pengampunan dosa dan naiknya derajat, sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah berikut:

إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحَسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَيَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَيُرِيْدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحَطَّ عَنْهُ بِهاَ خَطِيئَةً حَتىَّ يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَاءِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلاَةٍ مَا كَانَتْ الصَّلاَةُ تَحْسُهُ

Artinya: “ Jika salah seorang dari kalian berwudlu dan membaguskannya, kemudian datang ke masjid, dan tidak ada yang menggerakkannya menuju masjid kecuali shalat maka tidaklah ia melangkahkan kaki kecuali dengannya Allah akan mengangkat derajad dan menghapus dosanya hingga ia masuk masjid, dan jika masuk masjid maka ia akan tetap dalam hitungan shalat selama shalatlah yang menahannya (dari keinginan pulang)” [HR Ibnu Majah].

3. Didoakan oleh para Malaikat ketika berada di Masjid stelah sholat berjamaah, sebagaimana hadits riwayat dari Imam Al Bukhari, dari Sahabat Abu Hurairah, Rasulullah SAW Bersabda :

الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّى عَلَى أَحَدِكُمْ مَادَامَ فِى مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَالَمْ يُحْدِثْ تَقُوْلُ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

Artinya: Para Malaikat selalu memberi shalawat (mendoakan) kepada salah seorang dari kalian selama ia masih di tempat ia shalat dan belum berhadast. Malaikat berkata : “ Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah Rahmatilah dia” [HR Bukhari].

4. Diampuni dosanya yang telah lalu jika kita mengucapkan aamiin bersamaan dengan aamiinnya Malaikat, sebagaimana Hadist riwayat Imam Bukhari, dari Sahabat Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW Bersabda :

إِذَا قَالَ الْاءِمَامُ {غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّالِّيْنَ} فَقُلُوْا آمِيْنَ فَاءِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَاءِكَةِ غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Jika Imam membaca “Ghairil Maghdluubi Alaihim Wa la dldlaalliin” maka ucapkanlah “Aamiin” karena siapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aamiinnya Malaikat maka dosanya yang telah lalu akan diampuni [HR Bukhari].

Hadits hadits Ini merupakan faidah atau keutamaan yang sangat besar, mengapa?, karena sebagai manusia kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya dosa, baik yang di sengaja maupun yang tidak kita sengaja.

Dengan banyaknya dosa kita, tentu pengampunan dari yang maha Rahman dan Rahim sangat kita butuhkan, dan semua bisa kita dapatkan hanya dengan berjalan menuju panggilan adzan untuk sholat berjamaah di masjid.

Di mana setiap langkah yang kita lakukan menuju masjid akan menghapuskan dosa dan mengangkat derajat kita, juga ada doa malaikat kepada kita juga, yang mana doa malaikat adalah makbul.

5. Mendapatkan naungan dari Allah Azza Wa Jalla pada saat tidak ada perlindungan selain dari-NYA kelk di padang mahsyar, sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari, dari Sahabat Abi Hurairah , Nabi SAW Bersabda :

سَبْعَةٌ يُظِلهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ …وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ….

Artinya: Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah SWT pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Nya, (salah satunya adalah) “ Seorang laki-laki yang hatinya terpaut di masjid [HR Bukhari].

Maksud “hatinya terpaut dengan masjid” adalah ketika seseorang selalu menunggu untuk sholat berjamaah di masjid, sehingga ketika waktu sholat Dia selalu bergegas menuju masjid untuk menunaikan sholat berjamaah.

Disaat nanti orang pada kebingungan dan panas yang teramat panas, karena matahari berjarak hanya beberapa mil saja, dan manusia saat itu akan berkeringat sesuai dengan dosa yang di perbuatannya, ada yang sebetis bahkan ada yang sampai tenggelam.

Tapi orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, maka Dia akan mendapatkan naungan yang tidak di dapatkan oleh orang lain, sungguh ini adalah karunia yang besar yang Allah berikan kepada orang yang menjaga sholat wajib secara berjaah.

6. Sebagai penyempurna sholat bagi orang yang dekat dengan masjid, sebagaimana hadits riwayat Imam Ad-Daruquthni dan imam Al-Baihaqi dari sahabat Jabir dan dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhum, Rasulullah Sallalahu alaihi wassalam bersabda:

 لاَ صَلاَةَ لِجَارِ الْمَسْجِدِ إلاَّ فِى الْمَسْجِدِ

Artinya: “Tidak (sempurna) shalatnya bagi orang yang tinggal di dekat masjid kecuali di dalam masjid (berjamaah)” [HR. Imam Ad-Daruquthni dan Imam Al-Baihaqi].

7. Akan mendapatkan hidangan di surga, sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim berikut:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الْـجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ.

Artinya: “Barangsiapa pergi (berangkat) ke masjid baik di waktu pagi atau sore hari, maka Allâh menyediakan baginya hidangan di Surga setiap kali ia berangkat di waktu pagi atau sore hari [HR. Bukhari dan Muslim].

8. Akan terbebas dari sifat munafik, sebagaimana hadits riwayat Imam At Tirmidzi berikut, dari Anas Radhiyallahu anhu , ia mengatakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى ِللهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فِـيْ جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيْرَةَ اْلأُوْلَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ : بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.

Artinya: Barangsiapa shalat jama’ah dengan ikhlas karena Allâh selama empat puluh hari dengan mendapati takbir pertama (takbiiratul ihram), maka ia dibebaskan dari dua perkara: dibebaskan dari neraka dan dibebaskan dari kemunafikan.[HR. At Tirmidzi]

Hadits Tentang Ancaman Tidak Sholat Berjamaah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membakar rumah orang yang tidak sholat berjamaah di masjid, sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْتَطَبَ ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسَ ، ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ

Artinya: “Demi jiwaku yang ada pada tangan-Nya, aku telah bermaksud memerintahkan untuk mengambilkan kayu bakar, lalu dikumpulkan, kemudian aku memerintahkan azan shalat untuk dikumandangkan. Lalu aku memerintahkan seseorang untuk mengimami orang-orang berjama’ah, kemudian aku mendatangi orang-orang yang tidak shalat berjama’ah lalu aku membakar rumah mereka.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Di dalam hadits ini terkandung ancaman yang sangat keras, sampai sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membakar rumah orang yang tidak sholat berjamaah. Dan ini juga salah satu dalil akan wajibnya mendatangi masjid untuk sholat berjamaah.

Kerasnya teguran mereka para Shabat Radhiyallahu anhum terkandung dalam ucapan ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, yang mengatakan:

وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنِ الصَّلَاةِ إِلَّا مُنَافِقٌ قَدْ عُلِمَ نِفَاقُهُ.

Artinya: Dan saya melihat (pada zaman) kami (para Sahabat), tidak ada yang meninggalkan shalat berjama’ah kecuali orang munafik, yang telah diketahui kemunafikannya. [HR. Muslim].

Kesimpulan

Keutamaan sholat berjamaah sangat banyak dan besar, maka bagi seorang muslim tidak pantas untuk melalaikan dan meninggalkannya selagi tidak ada udzur syar’i.

Hadits hadits tentang keutamaan dan ancaman bagi yang meninggalkan sholat berjamaah di atas hendaknya menjadi cambuk buat diri kita agar lebih giat lagi dalam melaksanakan sholat wajib secara berjamaah.

Ingat, dunia ini hanya sementara dan pasti kita akan menuju ke alam Akhirat, dengan bekal sholat ini insya Allah kita akan di selamatkan oleh Allah pada hari tersebut.

Sebagaimana hadits yang mahfumnya, “barang siapa baik sholatnya, maka amalannyapun akan baik”, dan “amalan yang akan pertama di hisab adalah sholat, maka jika sholatnya baik maka amalan lainnyapun akan baik”.

Demikian bahasan kali ini tentang keutamaan shalat berjamaah beserta dalilnya dari hadits sahih yang bisa kami bagikan, dan untuk adik adik di harapkan bisa menjawab pertanyaan, sebutan keutamaan sholat berjamaah?, semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Artikel lainnya:

Bagikan:

Tinggalkan komentar