Khutbah singkat tentang sabar yang menggugah jiwa, maksudnya sangat bagus untuk di ambil pelajarannya, karena dalam ceramah singkat ini di bicarakan tentang bagaimana contoh orang yang sabar dan tawakal kepada Allah dan mendapatkan balasan yang sangat besar dari-Nya.
Khutbah ini bisa dijadikan sebagai bahan untuk khutbah jumat, ceramah singkat ataupun kultum, karena bahasa yang di gunakan umum dan mudah dipahami.
Daftar Isi
Muqodimah Khutbah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ؛ مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
، أَمَّا بَعْدُ, إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ammaa b’adu, ittaquullaha haqqo tuqotihi walatamuutuunna illa wa antum muslimun
Isi Khutbah Singkat Tentang Sabar
Sabar mempunyai kedudukan utama di sisi Allah, dan sangat banyak sekali ayat Al Quran tentang sabar yang menerangkan perihal keutamaan dan contoh nyata orang yang sabar dari kalangan Nabi dan wali wali Allah.
Keutamaan itupun bisa kita peroleh, jika kita mencontoh kesabaran yang di lakukan oleh orang orang terpilih tersebut sebagaimana yang Allah contohkan di dalam Al Quran.
Sabar sendiri ada 3 kondisi, yaitu sabar tatkala di timpa musibah, sabar dalam ketaatan kepada Allah dan sabar dengan tidak melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Kita ambil contoh kesabaran yang di lakukan oleh Nabi Allah Ibrahim Alaihis sallam dalam ketaatan kepada Rabb-Nya, dalam dua kisah nyata.
Baca Juga: Hadist Tentang Sabar
Kisah Pertama Kesabaran Sarah dan Ibrahim Alaihissalam
Kisah ini sudah mahsyur tapi luput dari ibroh yang ada di dalamnya, yaitu kisah bagaimana nabi Ibrahim Alaihissalam meninggalkan Istrinya “hajar” dan Anak yang di cintainya “Ismail”, di padang pasir tanpa air dan tanpa ada tanda-tanda kehidupan.
Nabi Ibrahim Alaihissalam membawa Hajar dan putranya Ismail dalam keadaan Hajar menyusuinya, hingga Nabi Ibrahim Alaihissalam meninggalkan mereka di tempat yang nantinya akan dibangun Baitullah, yaitu di dekat pohon besar di atas Zam-zam, di atas bagian (yang nantinya berdiri di sana) masjid.
Kala itu, di Mekkah tidak ada siapapun, dan tidak ada air. Nabi Ibrahim menempatkan keduanya di sana. Nabi Ibrahim pun meletakkan di dekat mereka sebuah geriba berisi kurma, dan wadah berisi air.
Lalu Nabi Ibrahim membalikkan punggungnya untuk meninggalkan tempat tersebut. Hajar mengikuti Nabi Ibrahim dan berkata,
“Wahai Ibrahim! Kemana engkau hendak pergi, apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tak berpenghuni dan tak ada apapun di sini?”
Hajar mengucapkan kata-katanya berulang kali, namun Nabi Ibrahim tidak juga menolehnya.
Akhirnya Hajar bertanya,
“Apakah Allâh yang memerintahkan hal ini kepadamu?” Nabi Ibrahim menjawab, “Benar.” Hajar menimpali,“Kalau begitu, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.” kemudian Hajar kembali ke tempat semula.
Dari kisah ini bisa kita ambil pelajaran, bagaimana kesabaran dan ketawakalan serta ketaatan mereka kepada Allah sangat luar biasa.
Coba kita renungkan, Jika kita ada di posisi Hajar, Apakah kita akan kuat dan bisa mengatakan, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami, maksudnya jika ini adalah perintah Allah maka pasti Allah akan memberikan kepada kita jalan keluar dari masalah atau kesulitan yang akan menimpa-nya.
Ini adalah contoh nyata betapa yakin dan tawakal-nya Hajar kepada Allah dan tentu kesabaran-nya lah yang bisa menerima perintah Allah tersebut.
Lalu jika kita ada di posisi Nabi Ibrahim Alaihissalam, apakah kita tega meninggalkan anak dan istri kita di tempat yang tidak ada kehidupan sama sekali?. Hanya dengan kesabaran di atas ketaatan yang di miliki Ibrahim Alaihissalam lah semua itu bisa terjadi.
Kisah Kedua Kesabaran Ismail dan Ibrahim Alaihissalam
Peristiwa ketika Allah memerintahkan Ibrahim Alaihissalam menyembelih putra yang di cintainya.
Setelah meninggalkan Istri dan Anaknya di lembah padang pasir tanpa kehidupan, dan Allah memberikan pertolongan kepada mereka berdua dengan perntara Air zam-zam dan kabilah dari yaman.
Maka saat Ismail sudah berusia dewasa, Allah memerintahkan Ibrahim Alaihissalam untuk menyembelih-nya, seperti dalam Al Quran Surat As Shofat 102 yang berbunyi,
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Latin: Fa lammā balaga ma’ahus-sa’ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif’al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai ayah-ku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapati-ku termasuk orang-orang yang sabar”. [As shofat: 102]
Lihat bagaimana Allah mengabadikan Nabi Ismail dalam ayat di atas, bahwa Ismail adalah orang yang bersabar.
Ini adalah contoh sempurna tentang ketaatan kepada Allah, walaupun nyawa taruhan-nya, kalau itu adalah perintah dari Allah, maka apapun keadaannya Ismail harus siap untuk bersabar dalam menjalaninya.
lalu bagaimana posisi Ibrahim Alaihissalam, tatkala menerima perintah yang kalau di lihat secara zahir merupakan perintah yang “tidak masuk akal”.
Nabi Ibrahim ternyata teguh dan tetap menjalankan perintah tersebut, Coba kita bayangkan.
Bagaimana ketika pisau sudah di letakkan di leher anak yang kita cintai, dalam fikiran pasti terbayang bagaimana darah mengucur dan nyawa meregang, dan ini adalah anak kita sendiri dan di sembelih oleh tangan kita sendiri.
Jangankan untuk menyembelih anak dengan tangan kita sendiri, melihat anak kita sakit saja, kita pasti iba dan sangat menderita, sungguh ini adalah peristiwa yang jika terjadi kepada kita, kita akan sangat berat untuk menjalankannya.
Tapi tidak dengan Ismail Alaihissalam dan Ibrahim Alaihissalam, mereka dengan kesabarannya tetap melakukan ritual tersebut, walaupun pada Akhirnya Allah menunjukan kekuasaannya dengan mengganti Ismail dengan seekor domba yang gemuk.
Inilah contoh sempurna tentang arti sabar dari orang orang yang mendapatkan taufiq dan hidayah-Nya.
Pelajaran Yang Kita Bisa Petik
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim ALaihissalam tersebut?
1. Perintah Allah harus di jalankan.
Seberat apapun dalam dan dalam keadaan apapun, jika itu sudah jelas merupakan perintah dari Allah maka wajib bagi kita untuk menjalankannya. dan dalam Syariat Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wassalam, tidak ada perintah seekstrim kisah di atas.
2. Sabar dan tawakal kunci sukses dalam taat kepada Allah
Sabar dan tawakal dalam ketaatan kepada Allah adalah salah satu kunci sukses kita dalam menjalani ketaatan kepada Allah, tanpa kesabaran dan penyandaran diri kepada Allah maka mustahil kita bisa menjalankan semua perintah ALlah.
3. Dalam setiap perintah ada fadhilah (keuntungan)
dalam setiap ketaatan kepada Allah maka di dalamnya ada keuntungan buat kita, entah itu keuntungan di dunia maupun di akhirat.
Kita lihat bagaimana ketaatan Ibrahim Alaihissalam membuahkan keuntungan di dunia berupa domba gemuk dan syariat qurban dalam agama ini, lalu peristiwa setelahnya adalah kelahiran putranya Ishaq dari istrinya sarah yang kelak akan menjadi seorang Nabi.
Kesimpulan Khutbah Singkat Tentang Sabar
Akhirnya kesabaran kitalah kunci sukses akan kehidupan kita di dunia dan di akhirat, maka penting bagi kita untuk terus berusaha sekuat tenaga agar melazimkan sifat sabar dalam kehidupan kita.
Ingat, kita sabar dan tidak sabar maka perintah tetap ada dan harus kita jalankan, begitu juga dengan musibah, sabar atau tidak sabar musibah akan datang menghampiri kita, karena ini adalah salah satu takdir yang telah Allah berikan kepada kita.
Kita tutup dengan Ayat Al quran tentang sabar:
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ
Wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu” [Al-Baqarah Ayat 45]
Ayat ini benar adanya, kenapa?, karena dengan sabar maka hati kita akan tenang dan tawakal, sehingga pikiran kita akan jernih melihat setiap masalah yang ada, dan sholat adalah doa kepada Allah yang akan mendatangkan pertolongan-Nya.
Catatan Tambahan Khutbah Singkat Tentang Sabar
Khutbah ini terlihat panjang, tapi pada hakikatnya adalah sangat singkat, khutbah atau ceramah ini bisa kita pakai untuk kultum dengan mengambil bagian-bagian pentingnya saja.
Bisa di gunakan untuk khutbah jumat juga bisa di gunakan untuk khutbah idul adha, karena berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim dan qurban.
Untuk khutbah jumat dan idul adha, maka silahkan tambahkan rukun khutbah lainnya setelah ceramah ini, demikian semoga bermanfaat artikel kali ini perihal khutbah singkat tentang sabar. Wallahu a’lam.