Kisah nabi adam merupakan kisah manusia pertama di bumi ini, Kisah yang akan menyadarkan kita tentang tujuan kita terlahir di muka bumi ini, kisah yang menggambarkan betapa kita lebih mulia dari bangsa jin, dan kisah ini mengandung faedah yang sangat banyak untuk kita renungkan.
Cerita atau kisah yang akan di sampaikan bersumber dari Al’Quran dan Hadist, untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman, cerita akan di sertakan dalilnya tapi hanya artinya saja.
Kisah Nabi Adam singkat ini ternyata panjang juga, jadi kami tuliskan menjadi 2 bagian, bagian pertama ini akan menceritakan tentang penciptaan nabi adam dan siti hawa sampai terusir dari surga, untukbagian kedua Ins Sya Allah akan di ceritakan kehidupan di bumi sampai wafatnya. “Selamat Membaca” dan Niatkan membaca kisah nbi adam dan siti Hawa ini sebagai ibadah, agar memperoleh pahala.
Daftar Isi
Tujuan Diciptakannya Nabi Adam
Sebelum ALLAH سبحانه وتعالى menciptakan Nabi Adam Alaihisalam, Allah memberitahukan terlebih dahulu kepada para malaikatnya, bahwa Allah akan menciptakan Adam dan dengan tujuan menjadi Khalifah di muka bumi.
“Sesungguhnya aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS. Al Baqarah: 30)
Mendengar pemberitahuan dari Allah maka malaikat bertanya tentang hikmah penciptaan Adam, seraya berargumen, mengapa menciptakan orang yang menjadi khalifah sedangkan orang tersebut akan membuat kerusakan dan akan saling menumpahkan darah, Padahal kami para malaikat selalu taat dengan bertasbih dan mensucikan engkau?.
Allah menjawab dengan firmannya; “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 30).
Proses Penciptaan Nabi Adam
Allah سبحانه وتعالى menciptakan Nabi Adam Alaihisalam pada hari jumat dari tanah yang di bentuk dengan bentuk yang sempurna lalu ditiupkan ruh kedalamnya sehingga hiduplah Adam Alaihisalam dan dimasukan ke dalam surga.
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya, dan Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jumat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan Adam dari segenggam yang digenggam-Nya dari semua tanah di muka bumi. Oleh karena itu, anak cucu Adam hadir sesuai keadaan tanah (warna dan tabiatnya), maka di antara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam dan antara itu. Ada pula yang lunak, keras, yang jelek dan yang baik.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadis ini hasan shahih.” Hadis ini dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Al Misykat (100) dan Ash Shahiihah (1630). Menurut penyusun Tuhfatul Ahwadzi, hadis ini diriwayatkan pula oleh Ahmad, Abu Dawud, Hakim dan Baihaqi)
Nabi Adam Diajarkan Nama-Nama Benda
Setelah nabi Adam عَلَيْهِ السَلاَمُ hidup lalu Allah Subhana Hu Wataala mengajarkan kepada Nabi Adam عَلَيْهِ السَلاَمُ nama nama benda.
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,” (QS. Al Baqarah: 31)
Setelah Adam mengetahui nama nama benda, lalu ALLAH سبحانه وتعالى ingin menunjukan kepada malaikat akan keutamaan dan kedudukan Adam seraya berkata kepada malaikat “Sebutkanlah nama-nama benda itu jika kalian mengetahuinya.”
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!” (QS. Al Baqarah: 31)
Malaikat menjawab dengan memuji Allah dan mengakui bahwa merekatidak tahu, dan mereka akan tahu kalau di beri petunjukoleh Allah.
“Mahasuci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.” (QS. Al Baqarah: 32)
Lalu Allah memerintahkan Adam untuk menyebutkan nama nama benda tersebut kepada malaikat, setelah Adam menyebutkan nama nama tersebut, lalu Allah berkata kepada malaikat: ” Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”.
“Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (QS. Al Baqarah: 33)
Allah memerintahkan Adam untuk memberikan salam kepada malaikat, seraya berkata “Asalamualaikum”, Lalu malaikat menjawab “As Salaamu ‘alaika wa rahmatullah”.
خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الْآنَ
“Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam dengan tingginya 60 hasta, kemudian Dia berfirman, “Pergilah dan ucapkan salam kepada para malaikat itu, lalu dengarkanlah salam penghormatan mereka kepadamu; sebagai salammu dan salam keturunanmu.” Maka Adam berkata, “As Salaamu ‘alaikum.” Mereka menjawab, “As Salaamu ‘alaika wa rahmatullah,” mereka menambah “wa rahmatullah.” Maka setiap orang yang masuk ke surga mengikuti rupa Adam, dan bentuk makhluk senantiasa berkurang (semakin pendek) hingga sekarang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sujudnya Malaikat Kepada Nabi Adam dan Pembangkangan Iblis
Allah Subhana Hu Ataala memerintahkan kepada malaikat bersujud kepadanya sebagai tanda penghormatan, malaikat lalu bersujud, tapi tidak dengan iblis. Iblis Laknatullah Alaih malah bersikap sombong dengan tidak mengikuti perintah ALLAH.
“Wahai Iblis! Apa yang menghalangimu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?” (QS.. Shaad: 75)
Lalu ALLAH Subhana Hu Ataala bertanya kepada Iblis, apa yang menghalangi kamu untuk bersujud kepada Adam.
Lalu Iblis menjawab, “Karena saya lebih baik daripada Adam, engkau ciptakan saya dari api sedangkan Adam engkau ciptakan dari tanah.”
“Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS.. Shaad: 76)
Iblis Terusir Dari Surga
Atas perilaku iblis yang tidak mau sujud kepada adam yang merupakan pembangkangan kepada ALLAH Subhana Hu Ataala, maka iblis terusir dari surga dan mendapatkan laknat dari ALLAH SUBHANAHUATAALA.
“Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,– Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS.. Shaad: 77-78)
Iblis semakin benci kepada Adam dan bersumpah akan menyesatkan adam dan juga anak keturunannya sampai kiamat, kecuali anak keturunan adam yang iklhas dan bertaqwa kepada ALLAH.
“Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya,—Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.” (QS.. Shaad: 82-83)
Allah berkata kepada iblis, bahwa tempat iblis adalah neraka jahanam dan orang yang mengikuti iblis akan berada bersama iblis di neraka jahanam.
“Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semuanya.” (QS.. Shaad: 85)
kisah Nabi Adam dan Hawa
Nabi Adam hidup di surga seorang diri tanpa adanya pendamping, Lalu Allah menciptakan Hawa untuk menentramkan hati adam.
Penciptaan Siti Hawa
Saat Adam tidur dan terbangun dari tidurnya, Adam mendapati di dekat kepalanya ada seseorang yang sedang duduk.
Syeikh Tanthawi (ulama′/Grand Syaikh Universitas Al Azhar Kairo) telah menukil dari Tafsir al Wasith (1/837), bahwa Jumhur Ulama berpendapat, Hawa diciptakan dari tulang rusuknya Adam. Saat Adam sedang tidur, setelah terjaga ia menjumpai Hawa dan timbul perasaann cinta, sebab Hawa diciptakan dari bagian tubuh Adam sendiri.
Bertanyalah adam kepada orang asing tersebut, “Siapa kamu?”, Ia menjawab, “saya seorang wanita”, Adam bertanya kembali, “Untuk apa engkau di ciptakan?” Ia menjawab, “untuk membuat engkau menjadi tentram”.
Melihat itu malaikat bertanya kepada Adam, “Wahai Adam siapakah namanya?”, Adam menjawab, “Hawa”, malaikat bertanya lagi kepada Adam, “mengapa Hawa?”, Adam menjawab, ” Karena Ia di ciptakan dari sesuatu yang hidup”.
Lalu adam dan hawa tinggal di surga, dan di bebaskan oleh Allah untuk memakan buah buahan yang ada di surga, tapi ada satu pohon yang di larang oleh ALLAH untuk di dekati dan memakan buahnya. Ini tidak lain sebagai ujian kepada Adam.
“Wahai Adam! diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 35)
Sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan Adam dan istrinya hawa untuk tidak tergoda oleh Iblis serta mengingatkan tentang permusuhan Iblis kepada mereka (Adam dan Hawa), Allah berfirman:
“Wahai Adam! Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah ia sampai mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.” (QS. Thaha: 117)
Nabi Adam Memakan Buah Terlarang (khuldi)
Janji iblis untuk menyesatkan Adam benar benar di jalankan, iblis merencanakan bagaimana agar Adam dan Siti Hawa mendekati pohon yang di larang oleh Allah supaya sama-sama di usir dari surga.
Setelah menemukan caranya dan menyusun rencana yang matang, iblis mendekati Adam seraya berkata:
“Wahai Adam! Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS.. Thaha: 120)
Dengan retorika dan bujuk rayu iblis juga karena kepolosan Adam, yang menganggap iblis telah bersumpah atas nama ALLAH maka tidak akan berbohong.
Lalu Adam mendatangi pohon terlarang tersebut dan memakan buahnya, Setelah memakan buah tersebut Adam terkejut karena aurat mereka terbuka, dan mereka malu juga sedih atas kelalaian yang dilakukannya.
Adam mencari pohon-pohonan dan mengambil daunnya untuk menutupi auratnya yang telah terbuka. Allah berfirman kepada Adam:
“Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu, “Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS.. Al A’raaf: 22)
Nabi Adam Bertobat dan Terusir Dari Surga
Setelah mendengar firman dari Allah tersebut adam lalu menyesal karena bermaksiat kepada ALLAH lalu mereka bertobat seraya berkata:
“Ya Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS.. Al A’raaf: 23)
Allah menerima tobat adam dan hawa, lalu Allah memerintahkan adam dan hawa untuk keluar dari surga dan turun ke bumi, untuk memulai hidup yang baru.
Di bumi adam hidup dan mempunyai banyak keturunan, Adam mengajarkan kepada anak-anaknya tentang hakikat hidup di bumi ini yang merupakan ujian, dan tidak akan selamat manusia yang tidak berjalan sesuai petunjuk dari Allah.
Bersambung ke bagian 2: Kisah Nabi Adam Singkat Berdasarkan Al’Quran & Hadist (2)
[rank_math_rich_snippet]