Konsep Ketuhanan Dalam Islam dan Perspekti Agama Lain

Konsep ketuhanan dalam Islam berdasarkan dalil dan bagaimana perspektif tuhan dalam dunia barat juga tuhan dalam pandangan agama lainnya, simak ulasannya berikut.

konsep-ketuhanan-dalam-islam

Perkataan Tuhan merupakan terjemahan dari bahasa Arab yaitu kata Rab (رب) yang merujuk pada  interpretasi ulama terhadap Al Quran surat Al-Jatsiyat ayat 23 dan Al-Qashas ayat 38 yang didalamnya terdapat kalimat Allah (اله)  (Tuhan).

Menurut Ibnu Taimiyah rahimahullah definisi dari kalimat Allah (اله) dalam al-Qur’an tersebut adalah :

Zat yang dipuja dan di puji dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan diri dihadapan-Nya, dan mengharapkan-Nya, kepada-Nya tempat berserah diri ketika di rundung masalah dan kesusahan, berdoa dan bertawakal kepada-Nya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari-Nya dan akan mendapatkan ketenangan di saat mengingat-Nya.

Konsep Ketuhanan Dalam Islam Berdasarkan Dalil

Konsep ketuhanan dalam islam ada dalam Al Quran surat Al Ikhlas, sebagai berikut:

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

1. Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

4. dan “tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

Rincian penjelasan tentang konsep tuhan dalam agama Islam tersebut adalah sebagai berikut.

Tuhan adalah Allah Yang Maha Esa

Tuhan seperti yang di tuliskan di atas adalah Allah, maka kita sebut tuhan disini adalah Allah Subhana hu wataa’la.

Dan Allah adalah maha esa dengan kata lain Allah hanya 1 dan tidak ada sekutu baginya tidak ada sekutu artinya bahwa Allah sajalah yang berhak untuk di sembah, di mintai pertolongan dan di ibadahi.

Allah adalah Tempat Bergantung Semua Makhluk

Tempat bergantung mempunyai makna, hanya Allah sajalah yang bisa menjadikan mahluk bahagia, susah, mendapatkan rezeki dan semua yang di terima manusia adalah dari Allah subhana hu wataa’ala.

Sehingga semua doa, permohonan serta ibadah hanya di tujukan kepada-Nya saja.

Tidak Beranak dan tidak Diperanakan

Artinya Allah tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai bapak atau ibu layaknya mahluk, karena Allah adalah maha esa.

Ayat ini juga yang membantah konsep ketuhanan dari agama Nasrani yangmengatakan bahwa tuhan ada 3 (trinitas) Tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ruh.

Tidak Ada Mahluk yang Menyerupai-Nya

Allah adalah zat yang maha kuasa yang tidak ada manusia yang mengetahui bentuk, rupa dan apapun tentang ciri fisik Allah, karena sejatinya Allah adalah zat yang total berbeda dengan makhluk ciptaannya, sebagaimana firman Allah dalam surat Asy Syura ayat 11 yang menguatkan tentang masalah ini:

لَیۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَیۡ

Artinya“Tiada satu pun yang sama dengan Allah [Surat Asy-Syura 11]

Allah Mempunyai 99 Nama yang Mulia “Asmaul Husna”

Dalam surat Al Araf ayat 180 yang berbunyi:

وَلِلّهِ الأَسْمَاء الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُواْ الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَآئِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Artinya:

“Hanya milik Allah nama-nama (asmaul husna), maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut nama-nama (asmaul husna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [QS. Al A’raf 7:180]

Allah mempunyai nama nama yang mulia yang berjumlah 99 nama “asmaul husna”, jadi konsep ketuhanan dalam islam tentang nama, maka Allah mempunyai sifat dan nama yang mulia, baca juga penjelasan Hadits tentang Asmaul Husna.

Konsep Tauhid Dalam Islam

Konsep tauhid dalam islam penting untuk di ketahui karena ini adalah rangkuman tentang konsep tuhan dalam agama islam itu sendiri, sebenarnya kami sudah pernah menuliskan masalh ini secara rinci, silahkan baca Ilmu Tauhid, Rububiyah, Uluhiyah dan Asma washifat.

Tauhid terbagi 3 yaitu:

  1. Tauhiid Rububiyah
  2. Tauhid Uluhiyah
  3. Asma wa Shifat

Tauhid Rububiyah

Adalah meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang menciptakan semua yang ada di jagat raya ini, dari manusia, bumi, bulan, bintang, matahari dan planet.

Meyakini hanya Allah sajalah yang memberikan kita rezeki berupa harta benda, anak, hujan, tanaman dan semua yang bisa kita nikmati selama ini.

Dalil tauhid rububiyah diantaranya adalah:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya: Segala puji bagi Allâh, Rabb semesta alam. [Al-Fâtihah: 2]

أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ

Artinya: Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allâh. [Al-A’râf: 54]

Dan masih banyak lagi dalil yang berkenaan dengan tauhid rububiyah di dalam Al Quran maupun hadits.

Tauhid Uluhiyah

Tauhid ini adalah mengesakan penyembahan, ibadah, doa, nadzar serta kurban hanya untuk Allah semata, tanpa adanya perantara dan penyembahan ke selain-Nya.

Kalau rububiyah pengesaan terhadap penciptaan dan pengaturan alam semesta sedangkan Uluhiyah adalah tentang ibadah, doa dan apapun bentuknya yang berupa penyembahan hanya mutlak untuk Allah.

Dalil Tauhid Uluhiyah diantaranya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada- Ku [Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56]

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum-mu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, maka beribadahlah kepada-Ku”. [Q.S Al-Anbiya ayat 25]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa [Q.S. Al-Baqarah ayat 21]

Tauhid Asma Washifat

Tauhid Asma wa Shifat adalah mengesakan Allah dengan cara menetapkan bagi Allah nama-nama dan sifat-sifat yang ditetapkan sendiri oleh-Nya (dalam firmannya) atau yang disebutkan oleh Rasul-Nya ﷺ (dalam hadits).

Tujuan mengetahui ilmu Tauhid Asma wa Shifat adalah agar kita mengetahui dengan benar nama dan sifat sifat ALLAH dengan benar tanpa mengilustrasikan (Takyif), menyerupakan dengan sesuatu (Tamsil), menyimpangkan makna (Tahrif), atau bahkan menolak nama atau sifat tersebut (Ta’thil).

Dalil Tauhid Asma wa Shifat diantaranya adalah:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” [QS. Asy-Syura ayat: 11]

هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا

Artinya: “Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?” [QS. Maryam ayat: 65]

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya: “dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.” [QS. Al-Ikhlas ayat: 4]

Itulah konsep ketuhanan dalam islam yang tertuang dalam tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa shifat, semua itu merupakan aqidah islam yang harus di yakini.

Sekarang kita msuk ke pemahaman tentang ketuhanan dari beberapa spek lain yang bukan dari Islam, sebagai referensi dan penguatan aqidah kita, bahwa apa yang di konsepkan oleh orang selain dari Islam adalah batil.

Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan

Difinisi : Pemikiran Manusia di sini adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran manusia baik melalui pengalaman lahiriah maupun batiniyah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman bathin.

Pemikiran Barat Tentang Konsep Ketuhanan

Teori Ketuhanan dalam pemikiran barat berangkat dari teori Evolusionisme yang pada awal mulanya dikemukakan oleh Max Muller, EB. Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Jevens.

Menurut teori ini konsep Ketuhanan berangkat dari kepercayaan :

  • Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam benda-benda.
  • Animisme merupakan Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.
  • Politeisme yaitu Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa
  • Henoteisme yakni Pola kepercayaan yang diusung atas motif ketidak puasan atas keberadaan dewa-dewa yang jumlahnya banyak sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa dewa saja
  • Monoteisme yaitu Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.

Sanggahan Terhadap Teori Evolusionisme

Bagi Adrew Lang Konsepsi EB. Taylor tentang Evolusionisme sulit untuk dipertahankan, sebab kepercayaan Monotheisme pada dasarnya sudah terbangun sejak zaman masyarakat primitif.

Dengan munculnya pandangan Adrew lang ini, para sarjana Barat mulai meyakini bahwa kepercayaan terhadap Tuhan bukan datang secara Evolusionisme melainkan dengan jalan agama melalui wahyu.

Konsep Ketuhanan dari Perspektif Agama Agama yang Ada

Pada dasarnya konsepsi Tuhan dalam perspektif Agama-agama menuju satu titik temu bahwa Tuhan merupakan satu Dzat yang menjadi tujuan akhir setiap umat manusia yang sangat berperan vital atau penting dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Tapi semua itu tidak cukup untuk membawa kita kepada kebenaran jika tidak berdasarkan konsep islam, mengapa?.

Karena jelas, semua agama yang berasal dari Allah (agama samawi) dari zaman Nabi Adam alaihisalam sampai Nabi terakhir Muhammad salallahu alaihi wassalam adalah agama Islam, baca penjelasan tentang Pengertian Agama Islam.

Dan Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam adalah penyempurna dari semua ajaran Islam terdahulu yang mana Ia salallahu alaihi wassalam di utus kepada semua Manusia dan menghapus ajaran yang lama.

Kalau dalam konsep tauhid islam, bahwa agama samawi lainnya hanya mempunyai 1 tauhid saja, yaitu tauhid rububiyah, dan ini tidak cukup untuk membawanya kepada keselamatan, karena mereka tidak lagi beribadah kepada Allah dan ingkar terhadap apa yang di bawa oleh Nabi Muhammad sallaahu alaihi wassalam.

Demikian bahasan tentang konsep ketuhanan dalam islam dan konsep tuhan dalam dunia barat serta agama lainnya, ulasan ini bisa di jadikan makalah konsep ketuhanan dalam islam, untuk itu kami sediakan juga konsep ketuhanan dalam islam pdf yang bisa anda download.

Silahkan download konsep ketuhanan dalam Islam PDF dengan klik >>> Download

Semoga bermanfaat dan bisa di pahami juga mudah mudahan kita bisa menjawab jika ada pertanyaan konsep ketuhanan dalam islam dan semoga kita bisa mengamalkan agama Islam secara kaffah, wallahu a’lam.

Baca Juga:

Contoh Norma Agama

Bagikan:

Tinggalkan komentar