Apa itu manhaj salaf?, akhir-akhir ini menjadi hal yang banyak di tanyakan, ini tidak terlepas dari dakwah sunah yang masif di tanah air. Tunggu dulu….,itu ada kata dakwah sunah!.., apa lagi itu maksudnya?.
Sabar, nanti akan dijelaskan semuanya secara sederhana agar mudah di pahami. Baik kita akan mulai dari, apa itu manhaj salaf, apa itu mahzab, dan nanti baru ketahuan dengan jelas apa itu dakwah sunah.
Daftar Isi
Apa Itu Manhaj Salaf ?
Sebelumnya kita perinci terlebih dahulu dari arti katanya.
Arti manhaj?
Manhaj secara bahasa artinya, jalan yang terang dan jelas. Secara Etimologi artinya, Jalan atau metode cara beragama yang jelas.
Arti Salaf?
Salaf secara bahasa artinya telah berlalu. Secara Etimologi artinya, orang shaleh terdahulu saat awal islam mulai berkembang, yaitu tiga generasi awal.
Arti Manhaj Salaf adalah:
Jalan atau metode cara beragama dengan mengikuti pemahaman para salafus saleh atau orang terdahulu yang saleh yaitu tiga generasi Muslim awal yaitu para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Secara sederhana arti dari manhaj salaf adalah:
“Cara beragama dengan mengambil contoh dan pemahaman para salafus shaleh (sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in)”.
Sahabat adalah: Orang yang bertemu dengan Nabi Muhammad ﷺ dan beriman kepada ajaran yang di bawa oleh beliau ﷺ.
Tabi’in adalah: Orang muslim yang bertemu dengan para sahabat Nabi ﷺ tapi tidak bertemu dengan Nabi Muhammad ﷺ.
Tabi’ut tabi’in adalah: Orang muslim yang bertemu dan mengambil ilmu dari para Tabi’in.
Mazhab
Apa Itu Mazhab?
Mazhab secara bahasa adalah: “pergi” di ambil dari kata dzahaba dan dalam istilah bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak.
Mazhab secara Etimologi adalah: Metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Secara sederhana arti dari mahzab adalah:
“Cara beragama yang sudah di tentukan berdasarkan dalil dari Al Quran dan sunnah dengan prinsip dan kaidah tertentu yang dibuat oleh para ulama mahzab”.
Prinsip dan kaidah tersebut dinamakan dengan kaidah ushul fiqih dan kaidah fiqih, yang mana kaidah tersebut juga berdasarkan Al Quran dan Sunnah.
Baik, sekarang apa bedanya antara Manhaj Salaf dan Mazhab
Perbedaan Antara Manhaj Salaf dan Mazhab
Perbedaannya adalah, kalau manhaj masih umum, karena ini adalah cara beragama dengan mengikuti para salaf, sedangkan mazhab cara beragama yang sudah di tentukan dan di pilih oleh pembuat mahzab itu sendiri dengan prinsip dan kaidah tertentu.
Dan Mazhab itu mengambil dari manhaj salaf juga , dalam artian pengambilan hukum di suatu mazhab tidak terlepas dari dalil dan contoh para salaf.
Apakah berarti mengikuti mazhab, contohnya 4 mahzab yang terkenal (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) sama dengan mengikuti salaf juga.
Ya betul, itu sama saja dengan mengikuti Manhaj Salaf.
Sekarang mudah mudahan bisa di pahami, sekarang akan saya uraikan lagi kenapa istilah manhaj salaf sekarang menjadi ramai di perbincangkan dan di tanyakan.
Dakwah Sunah
Dakwah sunah ini muncul di indonesia berawal dari banyaknya Kajian (pengajian) yang di isi oleh kebanyakan ustadz dan mubaligh dari Timur Tengah (Arab Saudi, Madinah, dan Yaman).
Dalam kajian tersebut, mereka selalu memaparkan dalil dari Al’Quran dan AL’Hadist (Assunah) untuk setiap masalah yang di bahas, dan kajian ini dikenal dengan Salafi dan Wahabi (“Wahabi” merupakan penamaan yang keliru, dan sebenarnya muncul dari para pembenci dakwah ini).
Orang Salafi sendiri menamakan kajian ini dengan Dakwah Sunah, Yaitu upaya untuk mengembalikan kemurnian Islam dengan berdasarkan Al Quran dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman para salaf.
Pertanyaan selanjutnya adalah? “Apa maksudnya dengan mengembalikan kemurnian Islam berdasarkan AL’Quran dan Assunah?”, Apakah ajaran islam di indonesia ini tidak murni lagi?
Baca Juga: Mengenal apa itu Kajian Sunnah, Salafi, Wahabi dan NU
Ini Masalahnya?
Kebanyakan masyarakat indonesia melakukan amalan tidak mengetahui dalil atau dasar dari amalan yang di lakukannya tersebut.
Padahal amalan yang di lakukannya tersebut adalah haram di lakukan (Bid’ah) karena tidak adanya dalil yang melandasinya.
Seperti tahlilan, meminta pada kubur, perayaan 1 muharam dan masih banyak lagi amalan yang tidak ada contoh dari Nabi ﷺ dan para salaf.
Nah…, karena amalan ini sudah biasa di lakukan dan mereka menganggapnya baik.
Dan ketika ada yang mengatakan bahwa amalan tersebut Bid’ah atau mengada-ada, maka banyak dari mereka yang melakukan amalan ini, tidak terima dan memberikan hujatan seperti wahabi, merasa paling nyunah dll, bahkan ada Ormas islam yang membubarkan kajian salafi ini.
Baik, kita kembali ke masalah Manhaj dan Mazhab.
DI sini sudah jelas yah, yang di bantah oleh para salafi bukan karena masyarakat indonesia penganut Mazhab Syafi’i, tapi karena adanya amalan yang tidak ada dasarnya dengan menisbatkan kepada Mazhab Syafei.
Jika ada muslim indonesia mengamalkan ibadah sesuai dengan Mazhab Imam Syafe’i maka itu tidak masalah dan itu sangat baik.
Baik, sekarang pertanyaan selanjutnya.
Apakah Manhaj Salafi Tidak Bermahzab?
Kalau dibilang secara saklek dan mengakui mengikuti suatu mazhab, mereka tidak bermahzab , tapi secara tidak langsung mereka menganut mahzab Imam Ahmad bin Hambal (Hambali). Tapi secara umum mereka tidak bermahzab.
kalau tidak bermahzab, Lalu metode apa yang mereka gunakan dalam beragama?
Kembali kepada definisi manhaj salaf dan Mazhab di atas.
Dalam masalah agama, mereka hanya mengambil dari para salaf termasuk para imam mazhab, dan mereka mentarjih, mengkaji mana dalil yang lebih kuat dan sesuai dengan yang di pahami oleh para salaf terdahulu.
Misal: Kalau dalam masalah A, ada 3 pendapat dari para salaf, maka mereka tidak akan membuat pendapat ke 4, tapi memilih salah satu dari pendapat tersebut sesuai dengan tarjih dan penelitian ke absahan dan kesesuaian dengan yang diinginkan oleh ALLAH dan Rasulnya ﷺ menurut keilmuan para ulama mereka.
Jika Imam Mazhab Syafe’i mengambil pendapat 1, Mazhab Hambali mengambil pendapat 2, Mazhab malik mengambil pendapat 3, nah..salafi akan memilih mana pendapat yang terkuat dari masalah ini.
Kalau orang yang mengikuti mazhab Syafe’i maka orang tersebut akan memilih pendapat 1 sesuai dengan mahzabnya, begitu juga dengan orang yang bermahzab Hambali akan memilih pendapat ke 3 begitu seterusnya.
Kalau Salafi kadang pilihan untuk masalah A akan sama dengan mahzab Syafe’i dan kadang untuk masalah B akan sama dengan mahzab Hambali dan seterusnya.
Dan pengambilan pendapat ini tidak melihat dari Mahzab nya, tapi dari dalilnya, dan setelah di pilih pendapat tersebut, ternyata cocok dengan pendapat mahzab tertentu.
Mana Yang Lebih Baik, Bermahzab atau Tidak?
Ini pertanyaan yang sensitif, dan biasanya penjawab akan kena hujatan jika jawaban tidak sesuai dengan penghujat!!!.
Insya ALLAH semuanya baik, asalkan kita meyakini dalil atau dasar argumen tersebut adalah yang paling tepat dan kuat menurut kita.
Dan hendaknya kita tidak terlalu fanatik terhadap mahzab tertentu, jika misalkan kita bermahzab Hambali, tapi dalam satu masalah kita ketahui dalil yang di bawakan oleh mahzab Hambali kurang kuat, di bandingkan dengan mahzab Syafe’i, maka dalam masalah tersebut kita ambil pendapat dari mahzab Syafe’i.
Cara Memilih Pendapat dari Perselisihan Ulama
Doa, ya…berdoa kepada ALLAH Azza wa Jallaa untuk menetapkan hati pada pilihan yang terbaik dan tepat.
Ikhlaskan niat kita kepada ALLAH Azza wa Jallaa untuk mengamalkan Agama sesuai dengan tuntunannya. “Bukan untuk berdebat dan tidak untuk mendapatkan pengakuan saya yang lebih baik, saya berilmu dan saya saya yang lain”.
Tidak menganggap remeh atau mengecilkan saudara kita yang tidak sesuai dengan pendapat yang kita pilih, karena pada prinsipnya mereka mengambil pendapat tersebut sesuai dengan apa yang di pahaminya dan mengharapkan ridho Allah semata.
Demikian sekilas tentang pertanyaan apa itu manhaj salaf dan perbedaannya dengan mahzab, semoga bermanfaat dan bisa kita ambil faidahnya. Wallahu A’lam
Sumber: almanhaj.or.id
Kenyataannya mahzab salafy ini getol membidahkan dan menyesatkan kelompok yg tidak sejalan dgn mereka….
Terbukti Salafy sendiri terpecah2 dalam kelompok2 sendiri yg metasa paling benar…..
Ya, itu betul Akhi, cuma kita harusnya bisa mencerna dan mengkaji atau bertanya kepada Ustadz kita, apakah benar yang di katakan salafy itu bid’ah?, kenapa salafi menganggap bid’ah? dan lainnya.
Setelah di kaji, baru akan kita ketahui, apakah benar amalan ini bid’ah atau tidak.
Kalau toh, yang kita ambil pendapat tidak bid’ah, karena pertimbangan dalil a, dalil b, pendapat ulama a, pendapat ulama b dll, insya Allah kita akan selamat karena kita sudah menkajinya.
Dan kalau ternyata benar yang dikatakan salafy itu bidah, karena tidak ada dalil yang melandasinya, maka seharusnya kita legowo dan menerima lalu meninggalkan amalan tsbt.
Jangan lupa berdoa kepada ALlah dengan Ikhlas agar di berikan petunjuk dan hidayah,
Satu lagi, ya mereka juga berselisih dalam berbagai macam isu dan perselisihan yang kuat, bahkan saling tahzir, kalau saya pribadi itu adalah dari bagian ilmu yang memang mereka bergelut di bidang tersebut, dan saya sebagai orang awam, tinggal mengambil saja faidah yang di sampaikan atau di perselisihkan oleh mereka. Wallahu’alam
Insyaallah yg dijabarkan mas abdullah bisa diterima, karena kl kita menjalankan ibadah tanpa berdasarkan dalil sebagai dasar hukum lama2 akan semakin melenceng, justru membuat semakin saling menyalahkan, sy sepakat dengan kelegowoan yg berdasarkan keimanan, bukan karena sekedar ikut tanpa tau hukumnya..pun kl ada “membid’ahkan” (kata ini rasul sendiri yg mengenalkan) bukan ke personalnya otomatis sesat, tp mari kita kaji lebih baik cara beragama kita..insyaallah rasul sudah memberikan contoh yg terbaik semasa hidupnya…wallhu’alam..baarakallahu fiik
Maaf itu “manhaj salafi” Bukan mahzab.
Kalau dibilang manhaj salafi itu getol membid’ahkan dan mencap kelompok yg tdk sesuai dgn mereka itu sesat, maka menurut saya salah. Saya kenal baik beberapa orang yg mengikuti manhaj tersebut tapi tidak semena mena membid’ahkan, kalau pun pendapat saya dan dia berbeda maka dia akan mengatakan kalau sumber dari pendapatan dia dan saya berbeda, dan tidak mengatakan bahwa saya sesat dan lain-lain. Untuk perpecahan dalam manhaj salafi sendiri udah biasa, bukannya perbedaan pendapat diantara para ulama saja berbeda, kita bahkan ada 4 mahzab. Afwan kalau ada salah kata yg mengenai hati. Saya seorang fakir ilmu yg menyuarakan pendapat sj.
Iya mas, ini memang bahasan tentang manhaj salaf dan pengikut Mahzab, ya benar mas, tidak semua salafi, dan memang seharusnya seperti itu, tapi kalau memang suatu amalan yang tidak ada contohnya dan mengada ada dan kita tahu itu tidak berdasarkan dalil, maka kita harus mengingkari hal tersebut, minimal dalam hati. Wallahu a’lam.
Syukron pnjelasannya.. Sangat detail dan jelas.. Baarokallaahu fiik..
Afwan, fajazakillahu khairan.
Saya setuju dengan ajaran, aqidah dan prinsip2 pada Manhaj Salaf yang semuanya dikembalikan kpd Al Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman generasi awal Islam yang masih murni (belum ada tambahan2 / Bid’ah)
setiap pernyataannya ada dasar dalil dan setiap kajiannya sangat ilmiah tidak berdasarkan pendapat2 pribadi (hawa nafsu).
Masalah Bid’ah memang harus disampaikan. karena kalau tidak maka banyak saudara2 muslim kita terjebak dalam amalan2 yang tidak pernah diajarkan atau diperbolehkan oleh Rasulullah.
Sangat senang ada yg membahas ini, utk saya sendiri, sangat setuju dengan sama prinsip2 manhaj salaf
Karena kalau kita beribadah atau melakukan amalan tidak sesuai dalil, makin lama akan makin melenceng, jika semua org getol untuk membantah dalil , mgkin bbrp puluh tahun lg akan ada amalan baru yg dibuat manusia lg yg tidak diajarkan Rasullullah, begitu seterusnya siklus yg akan datang. Padahal sudah dikatakan “Sebaik2 ibadah adalah ibadah yang dicontohkan Rasulullah”