Kumpulan mukadimah ceramah yang ringkas dan panjang lengkap disertai tulisan arab, Latin dan artinya sesuai sunnah, bisa di gunakan untuk khutbah jumat, pidato dan ceramah pendek atau kultum.
Daftar Isi
Mukadimah Khutbah Yang Sesuai Sunnah
Mengapa di katakan sesuai sunnah?, karena mukadimah inilah yang berdasarkan dalil, mukadimah ini dinamakan dengan khutbatul hajah, mukadimah ini sering dipakai oleh para dai ketika hendak memulai ceramah ataupun khutbah jum’at, berikut bacaan pembukaan ceramah yang sesuai sunnah:
Mukadimah ceramah bacaan Arab:
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Bacaan Mukadimah Ceramah Latin:
Innal hamdalillah, nahmaduhu wanasta’inuhuu wanastaghfiruhu,, wa na’udzubillahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa, may-yahdihil laahu falaa mudhillalah, wa-may yudhlil falaa haadiyalah, Asyhadu an-laa ilaa-ha illallaah, wahdahula syariikalah, wa-asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.
Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna ‘alaikum raqībā
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdā
Yuṣliḥ lakum a’mālakum wa yagfir lakum żunụbakum, wa may yuṭi’illāha wa rasụlahụ fa qad fāza fauzan ‘aẓīmā,
Amma ba’du.
Arti Mukadimah Ceramah:
“Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya”
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.
Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Dan selanjutnya.
Penjelasan
Dalil dari khutbatul hajah di atas adalah Hadits riwayat Abu Daud, An-Nasa’i, Al-Hakim, Daud Ath-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Abu Ya ‘la hadits ini di sahihkan oleh Syekh Al-Albani.
Hadits ini dari jalur sahabat yang meriwayatkan ada 6 orang diantaranya adalah Ibnu Mas’ud, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, Nubaith bin Syarith, dan Aisyah radhiallahu ‘anhum.
Dan redaksi pembukaan khutbah di atas adalah redaksi dari Ibnu Masun radhiallahu ‘anhu.
Tambahan:
Jika kita dengar setelah khatib jumat membacakan amma badu, maka dilanjutkan dengan membaca hadits riwayat Muslim berikut:
فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Latin: “Faainna ashodaqol haditsi kitaabullah, wa ahsanalhadyi hadyu muhammadi shollallahu a’laihi wasallam, wasyarrolumuuri muhdatsaa tuhaa, wakulla muhdatsatin bid’ah, wa kullu bida’tin dholalah, wakullu dholalatin fiinnar”.
Artinya: Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” [HR. Muslim no. 867]
Mukadimah ceramah diatas adalah satu satunya yang berlandaskan dalil, tapi ada banyak mukaddimah ceramah yang tidak berlandaskan dalil, yang di buat oleh para dai dan ulama, dan boleh kita pakai.
Tapi hendaknya jika kita akan memakai pembukaan ceramah yang tidak berdalil, jangan membuat pujian yang berlebihan dalam sanjungan kepada Nabi dan hendaknya tidak terlalu di paksakan agar terlihat bagus dengan membuat seperti sajak.
Berikut kami tuliskan beberapa mukadimah ceramah yang singkat yang di gunakan oleh para ulama, baik dalam ceramah maupun dalam pembuatan kitab.
Mukadimah Ceramah Singkat
Mukaddimah Ceramah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Keterangan: Mukadimah ini merupakan surat Fathir, ayat 34.
Mukadimah Ceramah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Alquran) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.
Keterangan: Mukadimah ini ada di surat Al-Kahfi, ayat pertama.
Mukadimah Ceramah Ketiga
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Artinya: Segala puji bagi Allah yang memiliki segala perbendaharaan langit dan bumi, serta bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
Keterangan: Mukadimah ini ada di surat Saba, ayat pertama.
Mukadimah Keempat
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
Keterangan: Mukadimah ini ada di ayat pertama, surat Al-An’am.
Mukadimah Kelima
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini; dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk jikalau Allah tidak memberi petunjuk kepada kami. Sesungguhnya, telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. Diserukan kepada mereka, “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan amalan yang dahulu kamu kerjakan.”
Keterangan: Mukaddimah ini merupakan surat al-A’raf, ayat 43.
Mukadimah Keenam
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya Amma ba’du.
Mukadimah Ketujuh
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam tercurah untuk Rasulullah, para keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang tunduk lagi taat kepada beliau. Amma ba’du
Mukadimah Kedelapan
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya, Amma ba’du.
Mukadimah Kesembilan
الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِهِ الْـمُصْطَفَى، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى، أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Segala puji hanya bagi Allah, dan cukup Dia. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan-Nya yang terpilih, keluarganya, sahabatnya, dan setiap orang yang menempuh jalan hidayah. Amma ba’du.
Mukadimah Kesepuluh
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga tercurah untuk seorang nabi dan rasul yang paling mulia, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du.
Mukadimah Kesebelas
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Contoh muqaddimah singkat bacaan latin :
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Mukaddimah Kedua belas
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Mukadimah singkat latin:
Alhamdulillahil ladzii an’amanaa bini’matil iimaan wal islaam. Wanushalli wanusallimu ‘alaa khairil anaam, muhammadin wa’alaa aalihii wasohbihi aj-ma’iin, amma ba’du.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Shalawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya”.
Muqoddimah Ceramah Ke 13
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Contoh mukadimah pidato latin :
Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, was-sholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, wa’ala alihi wa’ashabihi aj’ma’iin, Amma ba’du.
Artinya : “Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga shalawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Rasul termulia. Beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya”.
Mukadimah ini cocok untuk pembukaan pidato anak sd.
Mukadimah Ceramah Yang Panjang
Mukadimah Ceramah Ke 14
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ فِي كُلِّ زَمَانٍ فَتْرَةً مِنَ الرُّسُلِ بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ يَدْعُونَ مَنْ ضَلَّ إِلَى الْهُدَى وَيَصْبِرُونَ مِنْهُمْ عَلَى الْأَذَى، يُـحْيَونَ بِكِتَابِ اللهِ الـمَوْتَى وَيُبَصِّرُونَ بِنُورِ اللهِ أَهْلَ الْعَمَى، فَكَمْ مِنْ قَتِيْلٍ لِإِبْلِيْسَ قَدْ أَحْيَوْهُ وَكَمْ مِنْ ضَالٍّ تَائِهٍ قَدْ هَدَوْهُ فَمَا أَحْسَنَ أَثَرِهُم عَلَى النَّاسِ وَأَقْبَحَ أَثَرِ النَّاسِ عَلَيْهِمْ. يُنْفَوْنَ عَنْ كِتَابِ اللهِ تَـحْرِيفَ الغَالِّينَ وَانْتِحَالَ الـمُبْطِلِينَ وَتَأْوِيْلَ الجَاهِلِينَ الَّذِيْنَ عَقَدُوا أُلُوِيَّةَ البِدْعَةِ وَأَطْلَقُوا عِقَالَ الفِتْنَةِ فَهُمْ مَخْتَلِفُونَ فِي الكِتَابِ مُخَالِفُونَ لِلْكِتَابِ مُجْمِعُونَ عَلَى مُفَارَقَةِ الكِتَابِ يَقُولُونَ عَلَى اللهِ وَفِي اللهِ وَفِي كِتَابِ اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَتَكَلَّمُونَ بِالـمُتَشَابِهِ مِنَ الكَلَامِ وَيُـخْدِعُونَ جُهَّالَ النَّاسِ بِمَا يُشْبِهُونَ عَلَيْهِمْ فَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ فِتَنِ الْمُضِلِّينَ، أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Segala puji itu hanya menjadi hak Allah. Dialah Dzat yang memunculkan para ulama yang masih saja tersisa di setiap zaman yang mengalami kekosongan rasul. Para ulama tersebut mendakwahi orang yang tersesat kepada hidayah, dan mereka bersabar atas berbagai gangguan. Dengan kitab Allah, mereka hidupkan orang-orang yang hatinya sudah mati. Mereka perlihatkan cahaya Allah kepada orang yang buta mata hatinya. Betapa banyak korban iblis yang berhasil mereka selamatkan. Betapa banyak orang yang tersesat dan bingung berhasil mereka tunjuki jalan yang benar. Betapa bagus pengaruh mereka di tengah-tengah manusia dan betapa jelek balasan manusia terhadap mereka. Para ulamalah yang mengingkari penyelewengan makna Alquran yang dilakukan oleh orang-orang yang berlebih-lebihan serta pemalsuan yang dibuat oleh para pembela kebatilan. Yaitu, orang-orang yang memasang tali bid’ah dan mengencangkan ikatan fitnah. Mereka memperdebatkan kitabullah, menyelisihi Alquran, dan sepakat untuk keluar dari aturan Alquran. Mereka berbicara atas nama Allah, tentang Allah, dan tentang kitabullah, tanpa dalil. Mereka membicarakan tentang hal yang rancu dan menipu manusia-manusia bodoh dengan kerancuan berpikir yang mereka sebarkan. Kami berlindung kepada Allah dari ujian karena orang-orang yang sesat. Amma ba’du ….
Keterangan:Mukadimah di atas merupakan mukadimah yang disampaikan oleh Imam Ahmad dalam kitabnya, Ar-Radd ‘ala Al-Jahmiyah wa Az-Zanadiqah. Banyak ulama yang mengutip pengantar beliau untuk dijadikan pembukaan khotbah atau pun ceramah yang bertajuk “Kesesatan dan Jalan Menyimpang”.
Mukadimah Ceramah Ke 15
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Doa mukadimah latin :
Alhamdulillaahil ladzii kaana bi’ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja’ala fis samaa’i buruujaw waja’ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, alladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da’iyan ilal haqqi bi’idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli ‘alaihi wa’alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba’du.
Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan shalawat dan salam baginya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah”.
Itulah beberapa contoh mukadimah ceramah yang bisa kita gunakan untuk pembukaan pada saat pengajian, khutbah jumat maupun ceramah pendek atau kultum.
Silahkan pilih salah satu dan yang kita anggap paling sesuai dan mudah.
Mukadimah terbaik tentu mukadimah yang sesuai dengan dalil sunnah,dan kami tempatkan di bagian pertama paling atas dan paling lengkap.
***Tambahan
Contoh Mukadimah Ceramah Bahasa Indonesia
Maksud mukadimah bahasa indonesia adalah pembukaan pidato yang di awali dengan shalawat serta salam seperti yang sering kita dengar, berikut contohnya.
Sebelumnya kita baca mukadimah ceramah bahasa arab yang kami tuliskan di atas, lalu di lanjutkan dengan:
Alhamdullilah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita begitu banyak nikmat, yang jika kita hitung nikmat tersebut maka tidak akan bisa kita menghitungnya.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Sallalahu alaihi wassalam, beserta keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya hingga yaumil kiamah…
Lalu kita lanjutkan dengan menyampaikan isi dari ceramah atau pidato yang ingin kita sampaikan.
Untuk bahan ceramah yang singkat dan padat, in sya Allah bagus silahkan anda baca pada contoh ceramah pada link berikut.
Apakah perlu kami buatkan file pdf mukadimah ceramah ini?, silahkan anda berikan komentar di bawah, jika banyak yang menginginkan, in sya Allah akan kami buatkan mukadimah ceramah ini dalam bentuk pdf. Wallahu a’lam.
Update
Mukadimah Pidato
Ada pertanyaan, pak saya lagi mencari artikel mukadimah pidato, karena saya di tugaskan oleh kepala sekolah untuk pidato saat acara kelulusan di sekolah, apakah bapak punya referensi?.
Lalu saya kasih link artikel ini, dan Beliau membalas, itumah mukadimah cerama pak, bukan pidato. Weleh weleh….., akhirnya kami buat artikel baru membahas tema ini tentang perbedaan ceramah dan pidato.
Untuk mengetahuinya sudah kami buatkan artikel terbaru yang membahas tentang perbedaan ceramah dan pidato lengkap di lihat dari berbagai sisi, silahkan klik link tersebut untuk membacanya.
Tapi tentang mukadimah pidato atau pembukaan saat akan memulai pidato, itu tidak ada perbedaan, atau sama saja dengan mukadimah ceramah.
Artinya kita bisa menggunakan salah satu contoh mukadimah ceramah di atas untuk memulai pidato.
Cara Menggunakan Mukadimah Pidato
Pilihlah mukadimah yang pendek saja, karena inti dari mukadimah pidato ini adalah memulai dengan pujian kepada Allah dan Shalawat kepada Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam.
Tidak perlu memaksakan untuk menggunakan ayat Al Quran dalam pidato, tapi kalau ada kemampuan dan nyambung dengan tema pidato yang akan kita bawakan, itu sangat bagus.
Di hafal, ya hafalkan mukadimah tersebut, makanya pilih yang pendek saja, tapi kalau susah untuk menghafalnya, kita bisa baca dengan melihat teks, dan jangan malu untuk pidato sambil membaca teks, karena itu bukan sebuah aib karena yang penting adalah isi pesan dari pidato tersebut.
“Pak saya baca bacaan Arab tidak fasih”, bagaimana dong?…
Belajar baca Al Quran, ga ada cara lain, masa iya seorang muslim baca Al Quran aja masih ga bisa, bagaimana sholatnya bisa sah, kan di dalam Sholat ada rukun yang harus di penuhi, salah satunya adalah membaca AL Fatihah dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid.
“Baik pak saya akan belajar AL Quran, tapi kan bisanya lama pak, sedangkan pidato ini akan saya baca minggu depan”.
Yaudah kamu ikuti yang saya baca, dan baca seperti yang saya ucapkan…,ok ok pak.
Jadi kalau belum bisa baca tulisan Arab dengan benar, maka dari sekarang azam untuk mulai belajar tajwid, sebelumnya silahkan cari orang yang bacaan Al Qurannya fasih dan minta untuk membacakan mukadimah pidato di atas lalu anda ikuti apa yang di ucapkannya.
“Wih…kok ribet amat pak”, ya iyalah kalau kamu tidak mau malu, karena kalau kita salah dalam pengucapan bahasa Arab, maka akan di ketahui oleh orang yang sudah belajar ngaji.
Mukadimah Kultum
Untuk kultum sama saja sperti ceramah atau pidato, anda tinggal pilih salah satu mukadimah kultum yang kami bagikan di atas.
Karena KulTum itu kependekan dari Kuliah Tujuh menit, yang di bahas tentang perkara ilmu Agama, jadi sudah barang tentu mukadimahnya seperti ceramah.
Dan jangan gunakan mukadimah kultum yang panjang, karena waktu yang di berikan sangat singkat, berhemat dalam penggunaan kata dan langsung ke inti bahasan agar lebih mengena.
Dan tujuh menit ini hanya istilah saja ya, untuk waktunya sebenarnya lebih lama dari itu, bahkan ada yang sampai setengah jam, sesuaikan dan lihat kondisi saja.
Izin copy
Silahkan Akhi, semoga bermanfaat, Barakallahufik..
sangat bagus sekali
Mantap izin share
Silahkan Mas Ahmad.
maaf minta ijin copy.
Silahkan Mas Andrian.
Assalaamu’alaikum warohmatulloohiwabarokaatuh, terima kasih Ustadz telah berbagi Ilmunya semoga senantiasa sehat dan di berkahi Alloh SWT, Aamiin…
mohon maaf serta mohon izin copy Ustadz
Silahkan mas, maaf mas saya bukan Ustadz, panggil saja Pak Abdullah.
Maaf minta izin mengcopy pak…
Silahkan Mas Muhammad
As’salamu Alaikum Ustadz Abdullah,izin copy,kl boleh ceramah tema kebersihan Bpk Abdullah..
Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatu, maaf saya bukan ustadz, sebut bapak aja yah, silahkan Mas Ahmad, untuk ceramah tema kebersihan belum kami buat mas.