Rumus Passive Voice dalam Bentuk Simple Present Tense

Rumus Passive Voice Simple Present Tense atau Passive Voice dalam Bentuk Present Tense

Dalam dunia penulisan dan komunikasi, tata bahasa merupakan aspek penting yang mempengaruhi pemahaman dan pengaruh suatu teks terhadap pembaca.

Salah satu konsep tata bahasa yang penting adalah “passive voice” atau kata kerja pasif. Dalam bahasa Inggris, rumus passive voice sering digunakan untuk mengubah suatu kalimat aktif menjadi kalimat pasif.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang rumus passive voice dalam bentuk simple present tense, serta memberikan panduan yang komprehensif tentang penggunaannya.

Pengertian Passive Voice

Sebelum membahas rumusnya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu passive voice.

Passive voice adalah suatu struktur kalimat di mana subjek menerima tindakan yang dilakukan oleh pelaku (objek) dalam kalimat tersebut.

Dalam passive voice, perhatian diberikan pada objek atau yang menerima tindakan, bukan pada pelaku tindakan itu sendiri. Pemahaman yang baik mengenai passive voice sangat penting untuk menghasilkan tulisan yang jelas dan efektif.

Rumus Passive Voice Simple Present Tense

Rumus Passive Voice Simple Present Tense

Rumus dasar passive voice dalam simple present tense adalah sebagai berikut:

am/is/are + verb 3 (past participle)

Berikut adalah contoh-contoh penggunaan passive voice dalam simple present tense:

  • The book is written by the author. (Buku itu ditulis oleh penulis.)
  • English is spoken in many countries. (Bahasa Inggris digunakan di banyak negara.)
  • The car is manufactured in Japan. (Mobil itu diproduksi di Jepang.)

Kapan Menggunakan Passive Voice dalam Simple Present Tense?

Penggunaan passive voice dalam simple present tense dapat memberikan variasi dan kejelasan dalam penulisan. Berikut adalah situasi-situasi di mana passive voice dapat digunakan:

a. Fokus pada objek

Ketika kita ingin menekankan objek atau penerima tindakan dalam kalimat, kita dapat menggunakan passive voice.

Contohnya:

  • The cake is eaten by the children. (Kue itu dimakan oleh anak-anak.)

Dalam kalimat di atas, fokus diberikan pada kue yang menjadi objek yang dimakan.

b. Tidak diketahui atau tidak pentingnya pelaku tindakan

Jika tidak diketahui atau tidak penting untuk menyebutkan pelaku tindakan dalam kalimat, passive voice bisa digunakan.

Misalnya:

  • The letter is sent every Monday. (Surat itu dikirim setiap Senin.)

Dalam kalimat tersebut, kita tidak perlu menyebutkan siapa yang mengirim surat setiap Senin.

c. Kata kerja yang biasanya digunakan dalam bentuk pasif

Terdapat beberapa kata kerja yang umumnya digunakan dalam bentuk pasif. Contohnya: like, love, hate, know, prefer, understand. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat:

  • Coffee is liked by many people. (Kopi disukai oleh banyak orang.)
  • The song is loved by fans around the world. (Lagu itu dicintai oleh penggemar di seluruh dunia.)

Manfaat Penggunaan Passive Voice dalam Simple Present Tense

Penggunaan passive voice dalam simple present tense memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a. Kejelasan

Penggunaan passive voice dapat membantu memperjelas objek yang sedang dibicarakan dalam kalimat.

b. Variasi dalam Penulisan

Dengan menggunakan passive voice, penulisan menjadi lebih bervariasi dan menarik bagi pembaca.

c. Menonjolkan Objek

Penggunaan passive voice dapat membantu menonjolkan objek atau penerima tindakan dalam kalimat.

Kesimpulan

Dalam penulisan, penggunaan rumus passive voice dalam bentuk simple present tense dapat memberikan variasi dan kejelasan dalam komunikasi tulisan. Dengan memahami dan menguasai penggunaan rumus ini, penulis dapat menghasilkan teks yang lebih efektif dan mempengaruhi pembaca dengan baik.

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar