Sholat tahajud adalah sholat sunah yang di lakukan di malam hari sesudah Isya sampai menjelang subuh dan ini amalan shalat yang paling utama setelah sholat wajib, Sholat ini juga merupakan sholat yang di lakukan oleh para Nabi dan disamping itu banyak sekali keutamaannya.
Apakah kita sudah merutinkan sholat tahajud?, Jika belum, segeralah belajar merutinkan sholat tahajud agar tidak menyesal di kemudian hari (Akherat), Karena hakekat kehidupan dunia ini hanya sementara dan sangat singkat. Jangan terus menerus lalai dari sholat tahajud.
Kali ini akan di tuliskan tentang sholat tahajud dari tata cara sholat tahajud (untuk orang awam), doa sholat tahajud, keutamaan, tips agar istiqomah dan semuanya pertanyaan terkait sholat tahajud, tulisan ini sangat panjang, gunakanlah daftar isi untuk memilih yang anda ingin ketahui.
Daftar Isi
Syarat Shalat Tahajud
Yang dimaksud syarat disini adalah apakah shalat kita di sebut shalat tahajud atau bukan.
Syarat shalat tahajud adalah harus tidur terlebih dahulu, jika tidak tidur terlebih dahulu maka di sebut dengan Qiyamul Lail.
Ini merupakan pendapat kebanyakan ulama, dan ini juga jawaban atas banyaknya pertanyaan, apakah shalat tahajud harus tidur dahulu?.
Tapi tetap saja walaupun tidak tidur terlebih dahulu kita melakukan qiyamul Lail pahalanya sangat besar, dan ini bisa di lakukan jika kita khawatir tidak bisa bangun di awal malam.
Keterangan Ulama
Shalat tahajud harus tidur terlebih dahulu yang merupakan pendapat Ar-Rafi’i (salah satu ulama madzhab Syafii). Dalam bukunya As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan,
التَّهَجُّدُ يَقَعُ عَلَى الصَّلَاةِ بَعْدَ النَّوْمِ ، وَأَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ ، فَلَا تُسَمَّى تَهَجُّدًا
“Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
Setelah menyatakan keterangan di atas, Ar-Rafi’i membawakan riwayat dari katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu ‘anhu,
يَحْسَبُ أَحَدُكُمْ إذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يُصَلِّي حَتَّى يُصْبِحَ أَنَّهُ قَدْ تَهَجَّدَ ، إنَّمَا التَّهَجُّدُ أَنْ يُصَلِّيَ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، ثُمَّ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، وَتِلْكَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Diantara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah sholat tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu Hajar dalam Talkhis Al-Habir mengatakan,
Sanadnya hasan, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Shaleh, juru tulis Imam Al-Laits, dan Abu Shaleh ada kelemahan. Hadis ini juga diriwayatkan At-Thabrani, dengan sanad dari Ibnu Lahai’ah. Dan riwayat kedua ini dikuatkan dengan riwayat jalur sebelumnya.
Tahajud TIDAK harus tidur dulu
Sholat tahajud adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).
Karena tahajud memiliki arti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur). Dan semua shalat malam bisa disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur atau di waktu banyak orang tidur.
Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلوا بالليل والناس نيام تدخلوا الجنة بسلام
Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)
Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan,
في معنى التهجد ثلاثة أقوال (الأول) أنه النوم ثم الصلاة ثم النوم ثم الصلاة، (الثاني) أنه الصلاة بعد النوم، (والثالث) أنه بعد صلاة العشاء. ثم قال عن الأول: إنه من فهم التابعين الذين عولوا على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ينام ويصلي، وينام ويصلي . والأرجح عند المالكية الرأي الثاني
Tentang makna tahajud ada 3 pendapat: pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat. Kedua, shalat setelah tidur. Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya. Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat. Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua. (Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86)
Sumber: https://konsultasisyariah.com/18087-sholat-tahajud-tanpa-tidur-dulu.html
Tata Cara Sholat Tahajud
Tata cara shalat tahajud sama seperti shalat sunah lainnya, yaitu 2 rakaat sekali salam, yang membedakannya adalah waktu pelaksanaannya di malam hari setelah isya sampai masuk waktu shubuh dan di lakukan setelah tidur terlebih dahulu.
Kalau anda sangat awam, belum tahu bagaimana shalat sunah tahajud atau shalat sunah lainnya, akan saya tuliskan untuk anda dibawah ini, sengaja saya buat tertutup agar tidak membuat tulisan ini semakin panjang, Silahkan anda klik kotak di bawah untuk membukanya, dan untuk menutupnya klik sekali lagi.
“perhatian” Ini hanya untuk orang awam yang belum tahu cara shalat sunah 2 rakaat, jika anda sudah tahu tidak usah di klik, tapi silahkan lanjutkan membaca.
[toggle title=” Tata Cara Sholat Tahajud “]1. Niat
Niat ini tidak perlu di lafazdkan, cukup dalam hati bahwa kita akan shalat tahajud ikhlas karena ALLAH.
2. Takbiratul Ikhram
Mengangkat tangan seraya mengucapkan takbir “Allahu Akhbar” dan meletakan lengan kanan di antara pusar dan dada dan lengan kiri diletakan di atas tangan kanan (sedakep).
3. Membaca Alfatihah
Sebelum membaca Al Fatihah, disunahkan membaca doa iftitah terlebih dahulu, bacaan doa iftitaf yang ringkas adalah:
لْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Latinnya: “Alhamdulilah Hamdan Katsiron Thoyiban Mubarokan Fiih”
Artinya: “Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian yang terbaik dan pujian yang penuh keberkahan di dalamnya” (HR. Muslim 2/99).
Untuk mengetahui ada berapa macam doa iftitah, silahkan klik Doa iftitah, di artikel tersebut di tuliskan macam-macam doa iftitah dari yang ringkas dan yang panjang.
4. Membaca Ayat Al Quran
Silahkan anda baca surat dari Al Quran semampu anda, mau surat yang pendek atau yang panjang atau anda baca ayat apapun dari Al Quran yang anda bisa, minimal 3 ayat.
5. Ruku
Setelah membaca surat lalu anda bertakbir seraya mengangkat tangan sejajar dada atau sejajar kuping lalu ruku.
Bacaan ruku:
سُبْحَانَرَبِّيَالْعَظِيْمِ
Latinnya: “Subhanna Robbyal Adzim” (3 Kali)
Artinya: Maha suci ALLAH yang maha agung
Untuk bacaan ruku ada berbagai macam, silahkan anda baca Macam macam doa ruku.
6. I’thidal
Ithidal atau bangkit dari ruku seraya mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ,رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Latinnya: “Sami Allahu Liman hamidah, Robbana Walakalhamd”
Artinya: Allah mendengar orang yang memujinya, Wahai Robb kami, Segala puji hanya untukMu”
7. Sujud
Lalu sujud seraya mengucapkan takbir “ALLAHUAKBAR” di dalam sujud kita membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Latinnya: “Subhaana rabbiyal a’laa” (3 kali)
Artinya: Maha suci ALLAH yang maha tinggi.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Lalu bangkit dari sujud seraya bertakbir ” ALLAHU AKHBAR” lalu duduk dengan membaca:
ْاَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ، وَارْحَمْنِيْ ، وَعَافِنِيْ ، وَارْزُقْنِي
Latinnya: “Allahummaghfirlii warahamnii, wa’aafini, warzuqnii“
Artinya: ” Ya ALLAH Ampuni aku, Rahmati Aku, Maafkan Aku, Berilah rezeki”
9. Sujud ke 2
Lalu sujud kedua seraya bertakbir, cara dan bacaannya sama seperti sujud yang pertama.
10. Bangkit dari ruku
Lalu bangkit dari ruku seraya bertakbir, lalu melakukan gerakan dan bacaan seperti yang pertama, mulai baca Al’Fatihah sampai sujud yang ke dua.
11. Tahiyat Akhir
Setelah sujud yang kedua pada rakaat kedua, lalu bertakbir dan melakukan tahiyat akhir. Bacaan tahiyat akhir adalah:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latinnya: “At_Tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. As_Salaamu’Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, Assalaamu’Alaina Wa’Alaa Ibaadillaahishaalihiin.
Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah.
Allaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim.
Wabaarik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, Fil’Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid.”
Artinya: “Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh.
Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
“Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”
12. Salam
Melakukan salam dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri seraya membaca:
السَّلامُ عليكُم ورحمةُ اللَّهِ
“Assalamualaykum warohmatullahhi wabarokatuh”
Setelah salam, maka kita sudah melakukan shalat tahajud sebanyak 2 rakaat, dan jika anda ingin menambahnya tianggal di ulangi lagi dari awal sampai salam.[/toggle]
Cara Shalat Tahajud Rasullalah ﷺ
Secara umum cara shalat tahajud adalah 2 rakaat sekali salam sampai berapapun sekehendak kita dan di tutup oleh shalat witir yang ganjil, tapi jika ingin mencontoh Rasullalah ﷺ maka itu lebih baik, di bawah ini beberapa cara yang di contohkan oleh Nabi Muhammad ﷺ :
Cara Sholat Tahajud 13 Rakaat
Cara pertama dengan rincian sebagai berikut:
- Beliau membuka shalatnya dengan shalat 2 rakaat yang ringan.
- Kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang panjang.
- Kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan tiap rakaat yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya hingga rakaat ke-12.
- Kemudian shalat witir 1 rakaat.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Zaid bin Kholid al-Juhani, beliau berkata:
“Sesungguhnya aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat malam, maka beliau memulai dengan shalat 2 rakaat yang ringan, Kemudian beliau shalat 2 rakaat dengan bacaan yang panjang sekali, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat witir 1 rakaat.” (HR. Muslim)
Cara kedua dengan rincian sebagai berikut:
- Melakukan shalat 8 rakaat dengan sekali salam setiap 2 rakaat.
- Kemudian melakukan shalat witir langsung 5 rakaat sekali salam.
Hal ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan Aisyah, beliau berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan tidur malam, maka apabila beliau bangun dari tidur langsung bersiwak kemudian berwudhu. Setelah itu beliau shalat delapan rakaat dengan bersalam setiap 2 rakaat kemudian beliau melakukan shalat witir lima rakaat yang tidak melakukan salam kecuali pada rakaat yang kelima”.
Cara Sholat Tahajud 11 Rakaat
Cara pertama shalat tahajud sebanyak 11 rakaat dengan perincian sebagai berikut:
- Melakukan shalat 10 rakaat dengan sekali salam setiap 2 rakaat.
- Kemudian melakukan shalat witir 1 rakaat.
Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan Aisyah, beliau berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يُصَلىِّ فِيْمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ – وَ هِيَ الَّتِي يَدْعُوْ النَّاسُ الْعَتَمَةَ – إِلىَ الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُسَلَّمُ بَيْنَ كُلّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوْتِرُ بِوَاحِدَةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat malam atau tarawih setelah shalat Isya’ – Manusia menyebutnya shalat Atamah – hingga fajar sebanyak 11 rakaat. Beliau melakukan salam setiap dua rakaat dan beliau berwitir satu rakaat.” (HR. Muslim)
Cara kedua shalat tahajud sebanyak 11 rakaat dengan perincian sebagai berikut:
- Melakukan shalat 8 rakaat dengan sekali salam setiap 4 rakaat.
- Kemudian shalat witir langsung 3 rakaat dengan sekali salam.
Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata:
مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَ لاَ فِي غَيْرِهِ إِحْدَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى أَرْبَعًا، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثاً
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah bilangan pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan selain Ramadhan dari 11 Rakaat. Beliau shalat 4 rakaat sekali salam maka jangan ditanya tentang kebagusan dan panjangnya, kemudian shalat 4 rakaat lagi sekali salam maka jangan ditanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian shalat witir 3 rakaat.” (HR Muslim)
Tambahan: Tidak ada duduk tahiyat awal pada shalat tahajud atau tarawih maupun shalat witir pada tata cara poin ini, karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal tersebut. Bahkan ada larangan menyerupai shalat maghrib.
Cara ketiga sholat tahajud sebanyak 11 rakaat dengan perincian sebagai berikut:
- Melakukan shalat langsung sembilan rakaat yaitu shalat langsung 8 rakaat, tidak duduk kecuali pada rakaat yang kedelapan tanpa salam kemudian berdiri 1 rakaat lagi kemudian salam.
- Kemudian shalat 2 rakaat dalam keadaan duduk.
Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan Aisyah, beliau berkata:
كُناَّ نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَ طَهُوْرَهُ، فَيَـبْعَثُهُ اللهُ مَا شَاءَ أَنْ يَـبْعَثَهُ مِنَ الَّيْلِ، فَيَتَسَوَّكُ وَ يَتَوَضَأُ وَ يُصَلِى تِسْعَ رَكْعَةٍ لاَ يَـجْلِسُ فِيْهَا إِلاَّ فِي الثَّامِنَةِ فَيَذْكُرُ اللهَ وَ يَحْمَدُهُ وَ يَدْعُوْهُ، ثُمَّ يَنْهَضُ وَ لاَ يُسَلِّمُ ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّى التَّاسِعَةَ، ثُمَّ يَقْعُدُ فَيَذْكُرُ اللهَ وَ يَحْمَدُهُ وَ يَدْعُوْهُ ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيْمًا يُسْمِعْناَ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ مَا يُسَلِمُ وَ هُوَ قَاعِدٌ (رواه مسلم)
“Kami dahulu biasa menyiapkan siwak dan air wudhu untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, atas kehendak Allah beliau selalu bangun malam hari, lantas tatkala beliau bangun tidur langsung bersiwak kemudian berwudhu. Kemudian beliau melakukan shalat malam atau tarawih 9 rakaat yang beliau tidak duduk kecuali pada rakaat yang kedelapan lantas membaca pujian kepada Allah dan shalawat dan berdoa dan tidak salam, kemudian bangkit berdiri untuk rakaat yang kesembilan kemudian duduk tahiyat akhir dengan membaca dzikir, pujian kepada Allah, shalawat dan berdoa terus salam dengan suara yang didengar oleh kami. Kemudian beliau melakukan shalat lagi 2 rakaat dalam keadaan duduk.” (HR. Muslim 1233 marfu’, mutawatir)
Cara Sholat Tahajud 9 Rakaat
Cara pertama shalat tarawih sebanyak 9 rakaat dengan perincian sebagai berikut:
- Melakukan shalat dua rakaat dengan bacaan yang panjang baik dalam berdiri, ruku’ maupun sujud, setelah selesai shalat 2 rakaat lalu Nabi ﷺ berbaring (tidur).
- Setelah bangun kemudian shalat 2 rakaat lagi dengan bacaan yang panjang baik ketika berdiri, ruku’ maupun sujud seperti yang pertama lalu kemudian beliau ﷺ berbaring lagi.
- Setelah bangun kemudian shalat 2 rakaat lagi dengan bacaan yang panjang baik ketika berdiri, ruku’ maupun sujud kemudian berbaring lagi.
- Setelah bangun shalat witir 3 rakaat.
Praktek seperti ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
…ثُمَّ قَامَ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَأَطَالَ فِيْهْمَا الْقِيَامَ وَ الرُّكُوْعَ وَ السُّجُوْدَ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ حَتَّى نَفَغَ ثُمَّ فَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ سِتُّ رَكَعَاتٍ كُلُّ ذَلِكَ يَشْتاَكُ وَ يَتَوَضَأُ وَ يَقْرَأُ هَؤُلاَءِ الآيَاتِ ثُمَّ أَوْتَرَ بِثَلاَثٍ
“…Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri melakukan shalat 2 rakaat maka beliau memanjangkan berdiri, rukuk dan sujudnya dalam 2 rakaat tersebut, kemudian setelah selesai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbaring sampai mendengkur. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi hal tersebut sampai 3 kali sehingga semuanya berjumlah 6 rakaat. Dan setiap kali hendak melakukan shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersiwak kemudian berwudhu terus membaca ayat (Inna fii kholqis samawati wal ardhi wakhtilafil laili… sampai akhir surat) kemudian berwitir 3 rakaat.” (HR. Muslim)
Faedah, Hadits ini juga menjadi dalil kalau tidur membatalkan wudhu
Cara kedua sholat tarawih sebanyak 9 rakaat dengan perincian sebagai berikut:
- Melakukan shalat langsung 7 rakaat yaitu shalat langsung 6 rakaat, tidak duduk kecuali pada rakaat yang ke-6 tanpa salam kemudian berdiri 1 rakaat lagi kemudian salam. Maka sudah shalat 7 rakaat.
- Kemudian shalat 2 rakaat dalam keadaan duduk.
Cara ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan Aisyah yang merupakan kelanjutan hadits no.5 beliau berkata: “Maka tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah tua dan mulai kurus maka beliau melakukan shalat malam atau tarawih 7 rakaat. Dan beliau melakukan shalat 2 rakaat yang terakhir sebagaimana yang beliau melakukannya pada tata cara yang pertama (dengan duduk). Sehingga jumlah seluruhnya 9 rakaat.” (HR. Muslim 1233)
Tata cara sholat tahajud tersebut di atas semua benar. Boleh melakukan shalat malam atau tahajud atau tarawih dan witir dengan cara yang dia sukai, tetapi yang lebih afdhol adalah mengerjakan semua tata cara tersebut dengan berganti-ganti.
Karena bila hanya memilih satu cara berarti menghidupkan satu sunnah tetapi mematikan sunnah yang lainnya. Bila melakukan semua tata cara tersebut dengan berganti-ganti berarti telah menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang banyak ditinggalkan oleh kaum Muslimin.
Referensi: https://muslim.or.id/111-tata-cara-shalat-malam-dan-witir-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
Berapa Rakaat Sholat Tahajud ?
Untuk rakaat shalat tahajud sesuai dengan contoh Nabi ﷺ seperti tata cara sholat tahajud di atas adalah:
- Delapan (8) Rakaat
- Sembilan (9) Rakaat
- Sebelas (11) Rakaat
- Tiga belas (13) Rakaat
Apakah harus memilih salah satu dari jumlah rakaat diatas?
Tidak harus, boleh hanya melakukan 1 rakaat saja (Sholat witir) atau bisa anda lakukan lebih dari 13 rakaat, seperti yang di amalkan oleh Umar Radhiallahu Anhu yang melakukan shalat tahajud atau tarawih 21 rakaat termasuk witir 3 rakaat.
Intinya jumlah rakaat sholat tahajud adalah bebas, sekehendak kita, minimal 1 rakaat witir dan maksimal tak terbatas.
Bacaan Niat Shalat Tahajud
Bacaan niat sholat tahajud juga merupakan hal yang sering di tanyakan, lalu bagaimanakah lafadz niat ini?.
Yang pertama harus di ketahui oleh kita adalah, amalan dalam agama islam ini semuanya berdasarkan dalil, jika tidak ada dalil yang mendasarinya maka amalan kita akan tertolak.
Dan niat sholat tahajud ini merupakan rukun dari sholat tahajud, jika kita tidak berniat maka sholat tahajud kita batal.
Tapi, apakah ada dalilnya atau tuntunannya kalau niat itu perlu di lafadzkan atau perlu di ucapkan?.
Ternyata tidak di temukan dalil tentang melafadzkan niat, maka bacaan niat sholat tahajud itu tidak ada, tapi yang tepat adalah cukup niat dalam hati, kalau kita akan melakukan sholat tahajud karena ALLAH.
Jadi anda tidak usah pusing lagi mencari bagaimana bacaan niat sholat tahajud, karena niat tidak perlu di hafal dan di lafadzkan, niat hanya perlu dari dalam hati saja.
Bacaan Surat Sholat Tahajud
Bacaan surat saat shalat tahajud adalah bebas, mau yang pendek atau yang panjang sesuaikan dengan kemampuan kita, walalu tentu bacaan surat AL Quran yang panjang akan lebih di sukai dan utama.
Tapi untuk bacaan surat shalat witir 3 rakaat yang ada petunjuknya, yaitu membaca:
- Rakaat pertama membaca surat AL’Ala
- Rakaat Kedua membaca surat AL’Kafirun
- Rakaat ketiga membaca surat AL’Ikhlas
Sesuai dengan hadist Ubai bin Ka’ab yang berbunyi:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَقْرَأُ مِنَ الْوِتْرِ بِـ {سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى} ، وَفِيْ الرَّكَعَةِ الثَّانِيَةِ بِـ{قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ} ، وَفِيْ الثَّالِثَةِ بِـ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد}، وَلاَ يُسَلِّمُ إِلَّا فِيْ آخِرِهِنَّ”. أخرجه النسائي.
Dahulu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam membaca dari shalat witirnya surat al-A’la, dan pada raka’at kedua membaca surat al-Kaafirun, dan rakaat ketiga membaca Qul Huwallahu Ahad. Beliau tidak salam kecuali di akhirnya. [HR an-Nasâ’i dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Shahih Sunan an-Nasâ’i, 1/372].
Kutipan dari https://almanhaj.or.id/2456-shalat-witir.html
Doa Setelah Sholat Tahajud
Tentu doa setelah shalat tahajud adalah doa yang sangat mustajab, karena saat sepertiga malam setelah tahajud ALLAH Azza wa jallaa akan turun ke bumi dan mengabulkan setiap doa dari hambanya seperti yang di kabarkan oleh Rasullulah ﷺ.
Dan doa ini bebas menyangkut perkara dunia dan akherat, tentu doa yang baik, maka insya ALLAH akan di kabulkan oleh ALLAH Azza Wa Jallaa.
Doa setelah sholat tahajud adalah:
سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ
Latinnya: Subhanaanakal Malikil Quduus [3x], dibaca 3 kali dan pada bacaan yang ketiga dikeraskan dan dipanjangkan “Subhaaanal malikil qudduuuuu … ss”.
Artinya: “Mahasuci Dzat yang Merajai lagi Mahasuci.”
Lalu membaca:
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Latinnya: “Rabbil Malaaikati War’Ruh”
Artinya: Tuhan para malaikat dan ar-Ruh
Selanjutnya membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ ، كَمَا أَثْــــنَــــيْتَ عَلَى نَــــفْسِكَ
Latinnya: ALLAHUMMA INNII A-‘UUDZU BI RIDHAA-KA MIN SAKHATIK, WA BI MU’AAFATIKA MIN ‘UQUUBATIK, WA A-‘UUDZU BIKA MIN-KA, LAA UH-SHII TSA-NAA-AN ‘ALAIKA ANTA, KAMAA ATS-NAITA ‘ALAA NAFSIK
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.”
Setelah membaca doa tersebut, maka anda bisa berdoa atau meminta apapun kepada ALLAH Azza Wa Jallaa terkait dunia maupun akhirat, untuk doanya sendiri di persilahkan untuk berdoa atau meminta dengan bahsa indonesia atau bahasa arab yang anda pahami.
Setelah doa maka perbanyak istigfar sampai masuknya waktu subuh.
Untuk dalil tentang doa setelah sholat tahajud silahkan anda baca di https://konsultasisyariah.com/14894-doa-shalat-tahajud.html
Keutamaan dan Manfaat Shalat Tahajud
1. Dijanjikan Masuk Surga
Berkata Nabi Muhammad ﷺ dalam sabdanya: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahim dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam, niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” [HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani]
2. Di Surga Akan Mendapatkan Derajat yang Tinggi.
Rosululloh ﷺ bersabda yang artinya: “Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Allah sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, mengiringi puasa Ramadhan (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” [HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani].
3. Sebagai Penghapus Dosa
Rosululloh ﷺ bersabda, yang artinya: “Hendaklah kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” [HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani]
4. Sholat yang Utama Setelah Sholat 5 Waktu
Rosululloh ﷺ bersabda, yang artinya: “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” [HR. Muslim]
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam
Malaikat Jibril berkata kepada Rosululloh ﷺ, yang artinya: “Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” [HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani].
6. Akan Dicatat Sebagai Orang Yang Banyak Berdzikir
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu ia menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنِ اسْتَيْقَظَ مِنَ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيْعًا، كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ.
“Barangsiapa yang bangun di waktu malam dan ia pun membangunkan isterinya lalu mereka shalat bersama dua raka’at, maka keduanya akan dicatat termasuk kaum laki-laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah.”
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/178-shalat-malam.html
Bolehkah Sholat Tahajud Tanpa Witir?
Pertanyaan bolehkah sholat tahajud tanpa witir, ini ada juga yang menanyakannya, dan maksud dari pertanyaan ini ada 2, yaitu:
- Maksud pertama, Pertanyaan ini persis seperti kalimatnya, yaitu sah atau tidak kalau saya sholat tahajud tapi tidak solat witir sama sekali.
- Maksud pertanyaan kedua ini adalah, saya sudah witir, lalu saya tidur lalu bangun dan ingin sholat tahjud lagi, karena saya sudah witir maka saya sholat tahajud lagi tanpa witir, sahkah sholat tahajud saya?
Jawaban sah atau tidaknya dari 2 maksud pertanyaan tersebut adalah: SAH, karena sholat tahajud dan witir adalah jenis sholat yang berbeda, dan tidak ada yang mewajibkan keduanya dilakukan beriringan, kalaupun ada sifatnya hanya anjuran dan penekanan akan keutamaannya.
Tapi yang perlu di ingat, sholat witir itu sholat yang banyak keutamaannya dan di tekankan oleh Nabi Muhammad ﷺ, Lalu apa yang menghalangi anda untuk tidak sholat witir, sholatlah witir walau hanya 1 rakaat.
DI bawah ini saya tuliskan juga keutamaan shalat witir,berdasarkan sabda nabi Muhammad ﷺ :
Dari Abu Bashrah al-Ghifari Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، وَهِيَ الْوِتْرُ، فَصَلُّوْهَا فِيْمَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى صَلاَةِ الْفَجْرِ.
‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat ‘Isya’ hingga shalat Shubuh.’” [HR. Ahmad dalam kitab Musnadnya, (hadits no. 6880) dan dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Silsilah Ahaadiits ash-Shahiihah (hadits no. 108)].
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، فَحَافِظُوْا عَلَيْهَا، وَهِيَ اَلْوِتْرُ.
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memberi kalian tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.”[HR. Ahmad dalam kitab Musnadnya, (hadits no. 6654) dan Ibnu Abi Syaibah dalam kitab al-Mushannaf, (2/298). Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil, (II/159)].
Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda:
اِجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا.
“Jadikanlah akhir sholat kalian di malam hari dengan sholat Witir.”[HR. Al-Bukhari dalam kitab al-Witr, bab Liyaj’al Aakhira Shalaatihi Witra, (hadits no. 998) dan Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab Shalaatil Laili Matsna Matsna wal Witru Rak’atan min Aakhiril Lail, (hadits no. 751). Keduanya meriwayatkannya dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma].
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, “Kekasihku Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang tidak akan aku tinggalkan hingga aku wafat; berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur setelah shalat Witir.”[HR. Al-Bukhari dalam kitab at-Tahajjud, bab Shalaatudh Dhuha fil Hadhar, (hadits no. 1178) dan Muslim dalam kitab, Shalaatil Musafiriin bab Istihbabi Shalaatidh Dhuha (hadits no. 721)].
Dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ، فَأَوْتِرُوْا يَاأَهْلَ الْقُرْآنِ.
“Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai orang-orang yang melakukan shalat Witir, maka shalat Witirlah, wahai para ahli al-Qur-an.”[HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah bab Istihbaabil Witr, (hadits no. 1416), at-Tirmidzi dalam kitab ash-Shalaah, bab Annal Witra Laisa bi Hatm, (hadits no. 453), an-Nasa-i dalam kitab Qiyaamul Lail, bab al-Amru bil Witr, (hadits no. 1675), Ibnu Majah dalam kitab Iqaamatish Shalaah, bab Maa Jaa-a fil Witr, (hadits no. 1157), Ahmad dalam Musnadnya, (hadits no. 879). At-Tirmidzi berkata: “Ini adalah hadits hasan.” Al-Albani dalam Shahiihut Targhiib (no. 590) mengatakan, “Hadits shahih”]
Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata, “Barangsiapa shalat sunnah di malam hari maka hendaklah ia men-jadikan akhir shalatnya adalah shalat Witir, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan hal itu.”[HR. Muslim dalam kitab, Shalaatil Musaafiriin, bab Shalaa-til Laili Matsna Matsna wal Witru Rak’atan min Aakhiril Lail, (hadits no. 751)].
Kutipan dari, https://almanhaj.or.id/3494-keutamaan-shalat-witir-dan-anjuran-untuk-mengerjakannya.html
5 Tips Agar Istiqomah Shalat Tahajud
Terakhir dari rangkaian tulisan yang lumayan panjang ini adalah bagaimana tips agar kita istiqomah melakukan sholat tahajud setiap malam, karena memang bukan rahasia umum lagi, kalau bangun tengah malam di saat orang pada terlelap, adalah hal yang sulit, kecuali untuk orang yang di rahmati oleh ALLAH Azza wa Jallaa. Berikut Tipsnya:
- Berdoa kepada ALLAH Azza wa Jallaa di setiap kesempatan agar di istiqomahkan melakukan amalan sholat tahajud
- Perbanyak mengulang dalam membaca keutamaan atau fadhilah sholat tahajud
- Jalankan adab ketika akan tidur, Baca: Adab Ketika Hendak Tidur
- Sebelum tidur berniat untuk bangun malam guna sholat tahajud
- Pasang alarm
- Setelah terjaga di tengah malam, segera berdoa dengan doa bangun tidur
- Lalu berwudhu
Inti dari tips ini adalah doa kepada ALLAH Azza wa Jallaa, karena hanya dengan rahmat dan karunianyalah kita bisa melakukan amalan sholat tahajud yang mulia ini.
Demikian semoga bisa diambil manfaatnya, dan semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat ALLAH Azza wa Jallaa dan bisa melakukan amalan sholat tahajud secara istiqomah.
Wallahu A’lam.
Baca Juga:
Akhirnya terjawab semuapertanyaan saya tentang cara sholat tahajud dan witir, tata cara sholat tahajud yg benar dan mustajab?, sholat tahajud berapa rakaat, tata cara sholat tahajud dan keistimewaannya,artikel ini cukup lengkap.