Standar Operasional Prosedur

Pembahasan lengkap tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) mencakup, pengertian, fungsi, tujuan, manfaat, contoh dan cara membuat SOP yang baik dan benar untuk semua jenis bidang dan produk.

standar operasional prosedur pada perusahaan

Pernahkah kita berfikir dan bertanya, Kenapa rasa dari produk makanan perusahaan yang menjalankan sistem franchise seperti KFC, McD, Labaik Chicken, Burger King, Ayam Geprek dll, rasanya sama di semua cabang?.

Padahal lokasinya berjauhan bahkan beda negara, yang masak juga orangnya berbeda. Jawabnya, karena mereka sudah membuat Standar Operasional Prosedur atau disingkat dengan SOP yang di terapkan di semua cabang.

Juga bagaimana sebuah perusahaan berjalan dengan begitu banyak karyawan, jawabnya sama, semua karena suatu perusahaan itu menjalankan SOP.

Inilah pentingnya kita membuat SOP di semua bidang yang kita tekuni (bisa untuk dunia kerja maupun kehidupan kita sehari-hari), berikut penjelasan lengkap tentang Standar Operasional Prosedur atau SOP.

# Artikel ini sangat panjang, maka silahkan lihat daftar Isi di bawah ini dan klik untuk menuju sub bahasan yang di inginkan.

Pengertian Standar Operasional Prosedur

Apa itu Standar Operasional Prosedur atau SOP?.

Secara mudahnya SOP adalah suatu dokumen yang berisi prosedur standar yang harus di lakukan ketika kita melakukan “sesuatu”, sesuatu ini terkait pekerjaan maupun sistem.

Jika SOP pekerjaan maka nantinya SOP ini akan menjadi panduan karyawan ketika melakukan pekerjaannya, dari awal sampai akhir untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Dan kalau untuk perusahaan maka SOP ini akan menjadikan sebagai langkah langkah agar perusahaan berjalan secara sistematis dengan menghasilkan keuntungan.

Pengertian Standar Operasional Prosedur Menurut Ahli

Perlu kita ketahui juga apa pengertian SOP dari para ahli, agar kita lebih paham apa maksud yang sebenarnya dari SOP ini, beberapa ahli diantaranya adalah:

  • Menurut Sailendra (2015:11), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar.
  • Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
  • Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
  • Menurut Budiharjo (2014:7) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu perangkat lunak yang mengatur tahapan proses kerja maupun prosedur kerja tertentu.
  • Menurut Fajar Nur’Aini (2016:17) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman, bagaimana karyawan dapat menjalankan pekerjaannya. Oleh karena itu, setiap posisi dalam organisasi memiliki SOP yang berbeda dengan posisi yang lain.

Dari pendapat para ahli diatas, kita dapat tarik kesimpulan bahwa SOP merupakan salah satu acuan pokok tentang langkah langkah atau tahapan yang berhubungan dengan aktivitas aplikatif yang merupakan aktivitas kerja dalam sebuah perusahaan.

Fungsi Standar Operasional Prosedur

Apa fungsi dari di buatnya Standar Operasional Prosedur atau SOP?, Fungsi dari SOP itu sendiri setidaknya ada 5 manfaat utama yaitu:

1. Sebagai Panduan Untuk Melakukan Suatu Pekerjaan

Contohnya, Ketika suatu pabrik mempunyai mesin produksi yang banyak dan mempunyai fungsi berbeda beda, maka pihak pabrik akan membuat panduan langkah langkah dari awal sampai akhir cara menggunakan mesin-mesin tersebut, Agar semua operator atau karyawan bisa mengoperasikan mesin tersebut dengan baik dan benar.

Begitu juga di suatu perusahaan makanan, maka SOP akan dibuat untuk menciptakan rasa yang konsisten di setiap produksi.

2. Sebagai Pemeta Peran dan Posisi Karyawan

Dengan SOP akan jelas dari tugas setiap karyawan di suatu perusahaan, misalkan bagian Manufakturing maka tugas dia adalah menjalankan mesin untuk memproduksi suatu barang, bagian Electric maka dia bertugas untuk perbaikan dan merawat semua mesin dll.

3. Sebagai Penjaga Konsistensi Produk

Dalam perusahaan penting untuk menjaga mutu dari produk yang kita hasilkan agar konsisten seperti yang di harapkan oleh konsumen.

Dan semua itu akan di dapatkan ketika SOP yang di buat sudah tepat dan hasil akhirnya sesuai dengan apa yang di inginkan oleh konsumen.

Lalu pihak karyawan tinggal menjalankan SOP tersebut ketika melakukan pekerjaannya, maka produk yang akan di hasilkan akan konsisten sesuai dengan yang di inginkan oleh user atau konsumen.

4. Sebagai Sarana Melatih Kedisiplinan

Di dalam SOP kita bisa juga mencantumkan pusnishment atau hukuman untuk karyawan yang tidak memakai SOP ketika bekerja.

Sehingga dengan SOP tersebut secara tidak langsung akan melatih kedisiplinan karyawan, yang dampaknya tentu akan membuat perusahaan maju dan berkembang.

5. Sebagai Dasar Hukum

Sop bisa juga di gunakan sebagai dasar hukum, maksudnya ketika ada suatu karyawan yang melakukan suatu pekerjaan tidak mengikuti SOP yang berujung kepada kerusakan mesin atau kerugian perusahaan.

Maka pihak perusahaan bisa mempidanakan karyawan karena tidak mengikuti aturan yang di terapkan di perusahaan tersebut.

Atau misalkan bagian keuangan yang melakukan pekerjaaannya tidak sesuai dengan SOP dengan tujuan mencari keuntungan pribadi, maka pihak perusahaan akan menjadikan SOP yang di langgar sebagai dasar gugatan kepada karyawan tersebut.

Satu lagi contohnya ketika terjadi suatu musibah kebakaran di pabrik yang menyebabkan korban jiwa, maka pihak lain bisa menuntut perusahaan tersebut.

Dan ketika pihak kepolisian menemukan adanya SOP yang di langgar oleh salah satu karyawannya, maka pihak perusahaan akan bebas dari tuntutan, karena kesalahan bukan karena pihak perusahaan, “Tentu prosesnya tidak akan semudah itu, tahu sendiri lah polisi kita seperti apa”.

Tujuan Standar Operasional Prosedur

Fungsi dan tujuan pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) adalah untuk menjelaskan rincian atau standar yang tetap tentang aktivitas pekerjaan yang dilakukan berulang yang biasanya diselenggarakan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Menurut Fajar Nur’Aini (2016:38) tujuan pembuatan standar operasional prosedur setidaknya ada 8 poin, yaitu:

1. Mencapai Konsistensi Pekerjaan

SOP dibuat agar setiap pelaksana, petugas, pegawai, karyawan mengetahui standar yang telah ditetapkan, sehingga mereka mampu menjaga konsistensi dari setiap tugas yang di bebankan kepadanya.

Contoh sederhana Indomie rasa ayam, indomie rasa soto dan indomi yang lainnya mempunyai rasa serta kualitas yang konsisten.

Maksudnya antar rasa dari varian indomie tersebut tidak ada yang terlalu asin, terlalu pedas atau hambar, tapi semuanya sama dengan cita rasanya. Kenapa bisa begitu?.

Karena setiap produksi dari indomie tersebut mengikuti SOP yang di buat, seperti takaran garam seberapa, takaran merica seberapa dan semua bumbu yang di pakai memiliki takaran masing masing yang semua itu ada di dalam SOP.

2. Mengetahui Tugas dengan Jelas

SOP dibuat agar setiap pelaksana, petugas, pegawai atau karyawan mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi atau perusahaan.

3, Mengetahui Alur Tugas

SOP dapat memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab apa saja dari masing-masing pelaksana, petugas, pegawai atau karyawan terkait.

Ketika bagian operator maka tugasnya adalah menjalankan mesin secara baik dan benar sesuai dengan SOP begitu juga leader atau foreman memantau pekerjaan operator agar sesuai dengan SOP.

4. Perlindungan Terhadap Organisasi

Secara tidak langsung, SOP dibuat dengan tujuan untuk melindungi organisasi atau unit kerja, serta petugas atau pegawai dari tindakan mal-praktik, atau kesalahan yang bersumber dari administrasi atau faktor lainnya yang dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup organisasi.

Jika di suatu pabrik manufakturing, dengan adanya SOP ini dapat mencegah kerusakan mesin yang di sebabkan oleh human eror.

5. Meminimalisir Kesalahan

Ketika suatu pekerjaan di buatkan panduannya dari langkah awal sampai akhir, maka ini akan memudahkan dan meminimalisir kesalahan dalam proses pekerjaan tersebut.

Karena karyawan akan melakukan apapun sesuai dengan prosedur yang telah di buat tersebut.

6. Mencapai Efisiensi Kerja

SOP dibuat dengan tujuan membuat semua pekerjaan menjadi lebih efisien. Semua aktivitas kerja diharapkan dapat lebih cepat, cermat dan tepat sesuai dengan tujuan atau hasil yang ingin dicapai.

7. Trouble Shooting

SOP berisi aturan dan batasan-batasan tertentu, bisa saja dalam pelaksanaannya terjadi gesekan antar karyawan yang menyebabkan konflik yang berkepanjangan.

Selain perlu adanya campur tangan supervisor atau atasan, SOP juga dapat dijadikan landasan agar setiap karyawan dapat bekerja sesuai koridor kembali, yaitu tunduk pada aturan dan batasan sesuai dengan SOP yang ada.

8. Batasan Pertahanan

Terkadang banyak pihak eksternal yang dengan seenaknya ingin mengetahui hal-hal yang sifatnya sangat privat bagi perusahaan.

Sebagai contoh, seorang peneliti yang menginginkan untuk melakukan penelitian perilaku kerja dari sebuah organisasi (institusi).

Dengan adanya SOP ini, maka pihak peneliti wajib melewati beberapa prosedur yang ada dan Mereka tidak bisa langsung menuju ke bagian departemen atau bagian tertentu.

Itulah 8 tujuan dari SOP menurut Fajar Nur’Aini (2016:38), kami menambahkan 1 lagu tujuan dan fungsi dari SOP dari sudut pandang pengusaha pada poin 9.

9. Agar Suatu Sistem Bisa Berjalan Dengan Otomatis

Pernahkah kita berfikir apa yang dilakukan oleh pemilik perusahaan retail semacam Indomart, alfamart dan yang sejenis, sehingga bisa berkembang secara cepat ke seluruh Indonesia?.

Jawabnya karena mereka menerapkan sistem yang berjalan sesuai dengan SOP yang telah mereka buat, seperti prosedur bagaimana membuat cabang baru, prosedur bagaimana jika ada mitra yang ingin kejasama buka retail, prosedur pengiriman barang ke cabang dan lain sebagainya.

Pemilik perusahaan ini hanya membuat sistem yang di buat menjadi dokumen dan di jalankan oleh semua karyawan sehingga semua bisa berjalan dengan otomatis.

Manfaat Standar Operasional Prosedur

Penerapan SOP di suatu perusahaan tentu sangat penting, karena akan mendapatkan beberapa manfaat, Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan SOP secara tepat menurut Fajar Nur’Aini (2016:42), yaitu:

1. Kejelasan Prosedur

SOP yang dapat memberikan manfaat bagi kita dalam memberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan. Kita juga dapat menuliskan dengan jelas dan detail mengenai prosedur yang seharusnya dilakukan dalam melaksanakan tugas.

2. Efisiensi Waktu ketika Training Karyawan

Dengan memberikan SOP, masing-masing karyawan akan menghemat waktu dan tenaga dalam program training karyawan.

Bisa saja perusahaan hanya memberikan masa training selama satu minggu. Tapi dengan adanya SOP, akan mempermudah perusahaan dalam memberikan informasi mengenai tugas yang akan di lakukannya saat di lapangan.

3. Standarisasi Kegiatan

SOP dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk menyama-ratakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh karyawan di semua divisi.

Sehingga Hasil kerja yang telah dilakukan oleh satu karyawan akan memiliki standar yang sama dengan karyawan yang lainnya.

4. Mempermudah Evaluasi

Setelah ditentukan standarisasi kegiatan, dengan demikian akan mempermudah para supervisor atau manajer untuk melakukan evaluasi dan penilaian.

Secara tidak langsung, dengan adanya SOP, akan membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap setiap proses operasional dalam perusahaan.

5. Mempertahankan Kualitas dan Kuantitas

SOP membantu perusahaan untuk mengontrol agar kualitas perusahaan dapat dipertahankan. Melalui konsistensi dalam bekerja, otomatis perusahaan memiliki sistem kerja yang sudah jelas dan terstruktur secara sistematis.

Hal tersebut berdampak pada hasil produktivitas yang dapat dipertahankan, baik secara kualitas maupun kuantitas.

6. Meningkatkan Kemandirian Karyawan

SOP dapat membantu pegawai untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen. Mengapa dapat dikatakan demikian?.

Karena dengan adanya SOP yang dimiliki dan dipahami oleh masing-masing karyawan akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam mengawasi pekerjaan atau kinerja karyawan sehari-hari.

Sehingga karyawan dapat lebih mandiri untuk menentukan bagaimana cara kerja yang terbaik namun tetap sesuai dengan SOP yang berlaku di perusahaan.

7. Informasi Kompetensi dan Cara Meningkatkannya

SOP juga dapat memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

Dengan demikian, maka pihak perusahaan akan lebih mudah untuk memberikan informasi atau feedback berkenaan dengan upaya peningkatan kompetensi pegawai.

Cara Membuat Standar Operasional Prosedur

Setelah kita paham apa saja fungsi, tujuan serta manfaat dari Standar Operasional Prosedur, kita pasti sudah punya bayangan seperti apa cara membuat SOP yang baik dan benar.

Secara singkat dan sederhana cara membuat SOP adalah dengan menyusun langkah langkah secara terperinci tentang suatu pekerjaan atau tugas dari awal sampai akhir.

Langkah langkah tersebut lalu di dokumentasikan sehingga menjadi SOP.

Berikut ini adalah langkah langkah dalam membuat Standar Operasional Prosedur yang baik dan benar.

1. Membentuk Tim Penyusun SOP

Langkah pertama untuk membuat SOP adalah membentuk tim khusus yang akan menyusun SOP ini.

Pada umumnya, untuk membuat SOP diperlukan tim ahli yang kompeten di bidangnya masing-masing, tentu hal ini harus disesuaikan dengan SOP apa yang akan dibuat.

Apakah SOP pengoperasian suatu mesin, apakah SOP seorang Cleaning Service atau SOP apa yang akan di buat, semua itu harus melibatkan seorang yang ahli di bidang tersebut.

Di bawah kamiakan tuliskan siapa saja yang layak menjadi tim penyusun SOP.

2. Pelajari Proses Bisnis Perusahaan

Tujuan dari SOP yaitu menciptakan kondisi dan proses kerja dalam perusahaan yang seragam, konsisten dan efisien, maka tim penyusun SOP harus paham tentang proses bisnis perusahaan dengan lengkap.

Hal ini bisa dilakukan dengan mempelajari proses bisnis perusahaan yaitu dengan mengamati apa saja proses bisnis dari awal hingga ke konsumen.

Dari pengamatan ini bisa di dapatkan data yang akan digunakan untuk membuat SOP, misalnya pola pekerjaan, durasi dalam memproduksi suatu barang, bagian apa saja yang harus ada di dalam proses produksi dan lain sebagainya.

3. Menyusun dan Evaluasi Alur Kerja

Setelah data tentang apa yang kita butuhkan sudah di dapat, kini saatnya kita membuat bagaimana alur dari proses pekerjaan tersebut atau hasil akhir dari SOP.

Dalam praktiknya proses ini tidak akan langsung jadi, karena pasti akan ada evaluasi evaluasi lain yang di perlukan sampai mendapatkan alur kerja yang paling efisien dan relevan dengan keadaan lapangan.

yang paling penting dan minimal harus ada di dalam proses ini adalah bagaimana gambaran detail langkah langkah proses kerja yang kita inginkan.

4. Simulasi SOP

Pada prosesnya evaluasi untuk mendapatkan alur kerja yang sesuai dengan yang di harapkan akan sering kita lakukan.

Dan untuk mendapatkan evaluasi ini adalah dengan melakukan simulasi bagaimana SOP ini di terapkan kedalam kondisi real di lapangan.

Simulasi ini perlu di lakukan sebelum SOP benar benar di jadikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan.

7. Evaluasi dan perbaikan

Setelah simulasi di lakukan, maka tim penyusun SOP bisa langsung mengevaluasi apa saja kekurangan dan apa saja yang harus di lakukan perubahan terkait pelaksanaan pada saat simulasi berjalan.

Setelah di lakukan perbaikan, maka simulasi bisa di lakukan kembali sampai semua proses alur kerja kita dapatkan sesuai dengan yang di harapkan, dan akan di jadikan sebagai SOP yang berlaku.

“Catatan”, evaluasi ini akan terus berjalan ketika SOP ini sudah resmi berjalan dengan melihat situasi dan keadaan terbaru yang kita dapatkan di lapangan.

8. Pengesahan SOP

Setelah semua proses di atas di lalui dan kita mendapatkan alur yang tepat atau dalam kata lain sudah membentuk Standar Operasi Prosedur, maka SOP ini perlu di sahkan secara formal agar di gunakan sebagai pedoman bagi pihak yang akan menjalankan pekerjaan tersebut.

Untuk pengesahan bisa dilakukan oleh pihak berwenang pada perusahaan tersebut, bisa sebagai direktur, manajer atau atasan terkait yang berhubungan dengan SOP tersebut.

9. Sosialisasi SOP

Sebelum SOP ini di jalankan dan di terapkan maka untuk memberikan pengetahuan kepada pihak yang akan menggunakan SOP ini perlu diadakan sosialisasi secara baik dan benar, agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

Yang perlu di perhatikan dalam pembuatan SOP

Adapun cara agar SOP mudah dipahami oleh User atau karyawan yang bertugas melakukan suatu pekerjaan tersebut, maka dalam pembuatan SOP perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Penyusunan kalimat dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti
  2. Mudah untuk diterapkan
  3. Mudah dikendalikan
  4. Mudah diaudit
  5. Mudah diubah sesuai dengan perkembangan terbaru di lapangan.

Untuk format dokumen SOP tidak ada aturan baku, yang terpenting adalah bisa di pahami dengan baik oleh semua orang yang akan menjalankan SOP tersebut.

Nanti akan kami berikan di dalam contoh SOP di akhir artikel ini.

Siapa yang Membuat SOP?

Tentu yang membuat SOP adalah orang yang ahli atau bergelut di bidang tersebut, jika kita tidak ahli di suatu bidang tersebut maka kita bisa minta bantuan kepada pihak yang lain yang ahli dan menguasai bidang tersebut.

Pihak Penyusun SOP Pada Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang terkadang berbeda dengan perusahaan yang lain.

Contohnya ada perusahaan yang memiliki general manajer, namun terkadang ada manajer perusahaan yang langsung berada di bawah direktur perusahaan tanpa adanya general manajer.

Terkadang ada perusahaan yang menggunakan manager divisi recruitment, namun ada pula perusahaan yang menggabungkan divisi recruitment menjadi satu kesatuan di bawah naungan manajer HRD.

Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri untuk menentukan siapa yang berhak bergabung dalam struktur organisasi mereka, tentu semua tergantung dari kebutuhan perusahaan tersebut.

Begitu pula dengan siapa saja yang terlibat dalam pembuatan SOP perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan visi-misi yang berbeda dengan perusahaan lain. Dan orang yang mengetahui mengenai kebutuhan dan visi-misi itulah yang seharusnya bergabung untuk membuat SOP bagi perusahaannya.

Selain itu, orang yang bergabung dalam tim tersebut juga harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai keadaan suatu pekerjaan yang akan dibuatkan SOP nya.

Ada beberapa posisi di dalam perusahaan yang sebaiknya ikut gabung dalam tim pembuatan SOP. Beberapa orang yang dapat terlibat dalam pembuatan SOP adalah sebagai berikut:

1. Tenaga Ahli

Orang yang dianggap ahli di sini tergantung siapa yang memandang atau menganggap orang tersebut ahli. Ahli di sini bisa seseorang yang menjadi bagian dari perusahaan (pihak internal) maupun mereka yang berada di luar perusahaan (pihak eksternal).

Pihak internal perusahaan bisa saja mereka yang dianggap sebagai key person maupun seorang trouble shooter yang biasanya berpengaruh bagi perusahaan.

Sedangkan dari pihak eksternal, sekarang mulai banyak perusahaan yang dengan sengaja meminta
seorang konsultan yang memiliki keahlian untuk mengembangkan organisasi atau perusahaan, mereka biasa disebut dengan praktisi OD (Organisational Development).

Mereka memang diminta (sebagai seorang ahli) untuk membuat SOP yang paling sesuai dengan perusahaan tersebut.

Biasanya perusahaan hanya menjelaskan mengenai posisi apa yang hendak dibuat SOP, selanjutnya praktisi OD atau konselor memberikan gambaran sesuai dengan ilmu mereka.

2. Pelaksana Harian

Pelaksana harian adalah karyawan yang memang setiap hari diberi tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan tertentu.

Pelaksana harian sebaiknya diikutkan dalam pembuatan SOP karena ia yang paling mengetahui betul tentang pekerjaannya dan kejadian apa saja yang terjadi secara nyata.

Pelaksana harian juga dapat mengambil benang merah atau kesimpulan atas kejadian yang secara intens terjadi setiap hari, sehingga ia dapat memberikan saran dalam pembuatan SOP.

Dan kadang di suatu perusahaan dalam menyusun SOP, pelaksana harian inilah yang membuatnya dan akan di tinjau lalu ACC oleh atasannya.

3. Supervisor

Pengawas lapangan atau juga sering disebut sebagai supervisor. Pengawas lapangan ini adalah seseorang yang setiap harinya mengawasi jalannya pekerjaan.

Supervisor juga dapat digabungkan dalam tim pembuat SOP karena ia adalah seseorang yang secara langsung mengawasi dan mengevaluasi apakah pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana sudah sesuai dengan prosedur atau belum.

Hasil dari pengawasan atau evaluasi tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk menciptakan SOP baru yang lebih relevan dengan keadaan di lapangan.

4. Manajer

Manajer adalah orang yang cukup paham dengan target dan visi-misi tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan lapangan.

Manajer dapat mendengarkan hasil monitoring dan evaluasi dari para supervisor mengenai hasil kerja para pelaksana.

Manajer juga dapat mendengar keluhan langsung dari para pelaksana jika mereka mengalami kendala. Dengan demikian, peran manajer sangat penting untuk memberikan keputusan yang paling tepat agar menciptakan SOP yang dapat bersinergi dengan tuntutan perusahaan dan realitas yang terjadi di lapangan.

Sehingga kendala atau masalah yang terjadi di lapangan dapat di minimalisir dengan adanya SOP yang efektif dan efisien.

Contoh Standar Operasional Prosedur

Untuk contoh Standar Operasional Prosedur silahkan lihat flow chart di bawah ini, yang nanti akan menjadi SOP ketika karyawan akan mengajukan cuti.

contoh SOP perusahaan

Dari alur tersebut kita bisa buat SOP prosedur pengajuan cuti karyawan menjadi:

  1. Karyawan membuat surat pengajuan cuti yang harus di setujui oleh User dan di sampaikan kepada HRD.
  2. Jika User menyetujui cuti karyawan tersebut,  maka surat pengajuan bisa di teruskan kepada pihak HRD lalu Karyawan mendapatkan cuti.
  3. Tapi jika User tidak menyetujui pengajuan cuti tersebut, maka karyawan harus membuat ulang surat cuti di tanggal yang lain dan kembali meminta persetujuan user.

Untuk contoh SOP yang lebih lengkap, akan kami buatkan artikel khusus yang lebih lengkap, karena artikel ini sudah sangat panjang.

Untuk melihat contoh SOP yang lengkap silahkan anda klik contoh Standar Operasional Prosedur.

Penutup

Melihat pentingnya peran SOP dalam manajemen atau suatu perusahaan, sudah tentu banyak manfaat atau keuntungan yang akan didapatkan dari penerapan SOP tersebut.

Tapi hal tersebut dapat terjadi jika SOP dapat dijalankan oleh semua pihak yang terlibat.

Karena banyak perusahaan yang mempunyai SOP yang baik dan benar, tapi karena tidak semua karyawan melaksanakan SOP tersebut, entah karena kebiasaannya yang tidak mau dirubah, maupun karena sosialisasinya yang kurang.

Maka pencapaian Visi dan Misi perusahaan sulit untuk di capai.

Inilah pentingnya juga untuk mensosialisasikan serta mengajak semua pihak dalam menjalankan SOP dalam pekerjaannya.

Demikian semoga bermanfaat.

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar