10 Ayat dan hadits tentang riba dalam tulisan Arab, Latin, arti, tafsir dan penjelasan Ulama. Diantaranya riba dalam jual beli, bahaya riba, ancaman riba dan lain sebaginya.
Riba adalah perbuatan yang masuk kedalam dosa besar, seorang muslim selayaknya meninggalkan perkara ini, karena taruhan dari melakukan praktek riba adalah kehidupan akhirat kita.
Jika kita adalah orang yang beriman kepada hari akhir maka akan ada perasaan rugi jika harus mempertaruhkan kehidupan akhirat yang kekal abadi dengan kehidupan dunia yang sementara ini.
Kali ini kami akan tuliskan 10 ayat dan hadits tentang riba serta penjelasan Ulama, berikut ulasannya.
Daftar Isi
- 10 Ayat Tentang Riba
- 1. Ayat Tentang Riba Dan Jual Beli
- 2. Ayat Tentang Riba Yang Pendek
- 3. Ayat Al Qur’an Yang Melarang Mengambil Sisa Riba
- 4. Ayat Tentang Riba Sama Dengan Mengajak Perang Allah dan Rasul-Nya
- 5. Ayat Al Qur’an Yang Melarang Riba
- 6. Ayat Tentang Larangan Riba dan Balasannya
- 7. Ayat Tentang Riba Tidak Menambah Harta
- 8. Ayat Tentang Larangan Memakan Harta Orang Lain Secara Batil
- 9. Hadits Tentang Larangan Riba
- 10. Hadits Tentang Ancaman Riba
10 Ayat Tentang Riba
10 Ayat tentang riba disini tidak sepenuhnya Ayat tapi kami tambahkan juga dari hadits, karena ayat AL Quran yang berbicara tentang riba hanya ada 7 ayat dan 1 ayat lagi sifatnya umum, tentang tidak bolehnya mengambil harta orang dengan cara batil yang salah satunya adalah dengan jalan riba.
Jadi kami tuliskan disini 7 ayat tentang riba, 1 ayat yang berkaitan dengan riba dan 2 hadits tentang ancaman riba.
1. Ayat Tentang Riba Dan Jual Beli
Ayat Tentang Riba Al Baqarah 275
ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيْطَٰنُ مِنَ ٱلْمَسِّ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْبَيْعُ مِثْلُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ فَمَن جَآءَهُۥ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba , padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba ), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba ), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [QS Al Baqarah ayat 275]
Tafsir Ayat Tentang Riba Al Baqarah 275
Orang-orang yang bermuamalah dengan riba (yaitu tambahan dari modal pokok), mereka itu tidaklah bangkit berdiri di akhirat kelak dari kubur-kubur mereka, kecuali sebagaimana berdirinya orang-orang yang dirasuki setan karena penyakit gila.
Hal itu karena mereka mengatakan, “Sesungguhnya jual beli itu sama dengan praktek riba dalam kehalalan keduanya, karena masing-masing menyebabkan bertambahnya kekayaan.”
Maka Allah mendustakan mereka dan menjelaskan bahwa Dia menghalalkan jual beli dan mengharamkan transaksi riba, karena dalam jual beli terdapat manfaat bagi orang-orang secara individual dan masyarakat, dan karena dalam praktek riba terkandung unsur pemanfaatan kesempatan dalam kesempitan, hilangnya harta dan kehancuran.
Maka siapa saja yang telah sampai padanya larangan Allah terkait riba, lalu dia menghindarinya, maka baginya keuntungan yang telah berlalu sebelum ketetapan pengharaman. Tidak ada dosa atas dirinya padanya. Dan urusannya dikembalikan kepada Allah terkait apa yang akan terjadi pada dirinya pada masa yang akan datang.
Apabila dia komitmen terus di atas taubat-nya, maka Allah tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan barangsiapa kembali kepada praktek riba dan menjalankannya setelah sampai kepadanya larangan Allah tentang itu, maka sungguh dia pantas memperoleh siksaan dan hujjah telah tegak nyata di hadapannya.
Oleh sebab itu, Allah berfirman, “Maka mereka itu adalah para penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)]
2. Ayat Tentang Riba Yang Pendek
QS. Al Baqarah (2) : 276
يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Artinya: Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. [QS. Al Baqarah : 276]
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh
Allah melenyapkan seluruh riba dan mengharamkan pelakunya dari mendapat keberkahan hartanya maka dia tidak dapat manfaat darinya, dan Allah menumbuhkan sedekah serta memperbanyak nya melipat gandakan pahala bagi orang-orang yang bersedekah dan memberkahi mereka dalam harta kekayaan mereka.
Dan Allah tidak menyukai orang yang tetap bersikeras di atas kekafirannya, menghalalkan makanan hasil riba, lagi tak henti-hentinya dalam perbuatan dosa dan perkara haram serta maksiat-maksiat kepada Allah. [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh , di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)]
3. Ayat Al Qur’an Yang Melarang Mengambil Sisa Riba
QS. Al Baqarah (2) : 278
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. [QS. Al Baqarah : 278]
Tafsir Tafsir Al-Mukhtashar
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah den mengikuti Rasul-Nya, takutlah kepada Allah, dan tinggalkanlah usaha untuk meminta sisa dari uang tambahan (riba) selain harta pokok kalian yang merupakan milik kalian sebelum diharamkan riba, Jika kalian memang merealisasikan keimanan kalian dalam bentuk ucapan dan perbuatan. [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) ]
4. Ayat Tentang Riba Sama Dengan Mengajak Perang Allah dan Rasul-Nya
QS. Al Baqarah (2) : 279
فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ فَأْذَنُوا۟ بِحَرْبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَٰلِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
Artinya: Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba ), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba ), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. [QS. Al Baqarah : 279]
Tafsir QS. Al Baqarah (2) : 279
Jika kalian tidak berhenti dari berinteraksi dengan riba maka yakinlah bahwa kalian sedang dalam peperangan dengan Allah dan rasul-Nya, sebagai hukuman di dunia dan akhirat.
Tapi jika kalian berhenti dari bertransaksi dengan riba maka bagi kalian harta yang kalian pinjamkan tanpa mengambil bunganya, dengan begitu kalian tidak menzalimi orang lain dengan mengambil bunga darinya dan tidak pula dizalimi dengan tidak berkurangnya harta yang kalian pinjamkan. [Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia].
5. Ayat Al Qur’an Yang Melarang Riba
QS. Ali Imran (3) : 130
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًا مُّضَٰعَفَةً وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. [QS. Ali Imran : 130]
Tafsir Al-Mukhtashar
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, jauhilah riba dengan segala jenisnya, dan janganlah kalian mengambil tambahan dalam pinjaman kalian melebihi jumlah modal harta kalian, meskipun sedikit, apalagi bila tambahan itu berjumlah banyak, menjadi berlipat ganda tiap kali jatuhnya tempo pembayaran hutang.
Dan bertakwalah kepada Allah dengan komitmen dengan ajaran syariatNya, supaya kalian mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat. [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)]
6. Ayat Tentang Larangan Riba dan Balasannya
QS. An Nisa’ (4) : 161
وَأَخْذِهِمُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَقَدْ نُهُوا۟ عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَٰلَ ٱلنَّاسِ بِٱلْبَٰطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Artinya: Dan disebabkan mereka memakan riba , padahal sesungguhnya mereka telah dilarang dari padanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. [QS. An Nisa’ : 161]
Tafsir Al-Mukhtashar
Dan juga disebabkan kebiasaan mereka mengambil riba yang mereka dilarang darinya dan tindakan mereka yang menghalalkan memakan harta manusia tanpa alasan yang membenarkannya, dan kami telah menyediakan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasulNya dari kalangan kaum yahudi siksaan pedih di akhirat. [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh].
7. Ayat Tentang Riba Tidak Menambah Harta
QS. Ar Rum (30) : 39
وَمَآ ءَاتَيْتُم مِّن رِّبًا لِّيَرْبُوَا۟ فِىٓ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ فَلَا يَرْبُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ وَمَآ ءَاتَيْتُم مِّن زَكَوٰةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ ٱللَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُضْعِفُونَ
Artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). [QS. Ar Rum : 39]
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Harta yang kalian berikan sebagai hutang dengan tujuan mendapatkan riba dan mencari tambahan dari hutang tersebut, agar ia tumbuh dan menjadi banyak pada harta-hara manusia, sebenarnya di sisi Allah ia tidak bertambah, karena Allah justru menghancurkannya dan membatalkannya.
Sementara apa yang kalian berikan dalam bentuk zakat dan sedekah kepada orang-orang yang berhak menerimanya demi mencari keridhaan dari Allah dan pahala dariNya, maka inilah yang diterima dan dilipat gandakan oleh Allah dengan pelipatgandaan yang banyak. [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh]
8. Ayat Tentang Larangan Memakan Harta Orang Lain Secara Batil
QS. Al Baqarah (2) : 188
وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ وَتُدْلُوا۟ بِهَآ إِلَى ٱلْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا۟ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ بِٱلْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. [QS. Al Baqarah : 188]
Tafsir Al Muyassar
Dan janganlah memakan sebagian dari kalian harta milik sebagian yang lain dengan cara-cara batil seperti dengan sumpah dusta, ghosob, mencuri, suap, riba, dan lain sebagainya. Dan janganlah pula kalian menyampaikan kepada penguasa penguasa berupa alasan-alasan batil untuk tujuan dapat memakan harta milik segolongan manusia dengan cara batil, Sedang kalian tahu haramnya hal itu bagi kalian. [Tafsir al-Muyassar]
9. Hadits Tentang Larangan Riba
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرِّبَا سَبْعُونَ حُوبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ
Artinya: “Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling ringan adalah seperti seseorang menzinahi ibu kandungnya sendiri.” [HR. Ibnu Majah, no. 2274. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan]
Dalam riwayat yang dibawakan oleh Al-Hakim disebutkan,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
Artinya: “Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah seperti dosa seseorang yang berzinah dengan ibu kandungnya sendiri.” [HR. Al-Hakim].
Penjelasan:
Suatu dosa yang masuk ke dalam dosa besar jelas ini adalah larangan yang sangat keras, dan seharusnya kita menjauhi perkara yang di larang tersebut.
10. Hadits Tentang Ancaman Riba
إِذَا ظَهَرَ الزِّناَ وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
Artinya: “Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” [HR. Al-Hakim]
Ini adalah dalil hadits tentang riba yang berupa ancaman dan larangan praktek riba.
Demikian tulisan ayat ayat tentang riba, yang sebagian besar ada dalam surat Al Baqarah serta dalil hadits tentang riba dan ancaman riba, semoga bermanfaat dan semoga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk meninggalkan praktek ribawi. Wallahu a’lam.
Baca Juga:
Aamiin…