Berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah Birul Walidain, lalu apa makna dari birul walidain dan bagaimana contohnya dalam kehidupan kita sehari-hari, berikut penjelasannya.
Daftar Isi
Birul Walidain
Birul Walidain adalah istilah dari berbakti kepada kedua orang tua, dan ini hukumnya wajib bagi kita sebagai seorang anak.
Lalu apa makna dari berbakti itu sendiri?. ini penting untuk kita ketahui karena tanpa kita ketahui maknanya maka kita akan salah dalam menyikapinya.
Arti berbakti adalah berbuat baik, berbuat baik sendiri yaitu melakukan apapun yang di senanginya, yang di perintahkannya dan yang di larangnya.
Tentu semua itu harus sesuai dengan syariat, maksudnya jika apa yang di perintahkan dan di sukai oleh orang tua kita adalah sesuatu yang mubah dan tidak haram maka kita wajib untuk taat kepada mereka.
Tapi sebaliknya jika perintah, larangan dan yang di sukainya adalah hal yang haram, maka kita wajib menolaknya dan tidak ada kewajiban untuk taat.
Contoh Birul Walidain
Misal, kedua orang tua kita atau salah satu dari mereka menyuruh kita untuk mengerjakan sholat 5 waktu di masjid, karena kita adalah seorang pria, maka melakukan perintahnya adalah kewajiban bagi kita, karena hal ini sesuai dengan Syariat.
Misal lagi, Jika kita di perintah oleh kedua orang tua kita untuk membersihkan lantai “menyapu dan ngepel”, maka kita wajib melaksanakan perintahnya, karena ini adalah hal yang mubah dan tidak terlarang.
Tapi ketika kedua orang tua kita menyuruh kita untuk mencuri, maka kita wajib menolaknya dan memberikan nasihat kepadanya bahwa itu adalah perbuatan dosa.
Kaidahnya adalah “Tidak ada ketaatan kepada makhluk jika bertentangan dengan hukum Allah”
Berbakti Kepada Orang Tua dengan Melakukan Apa yang Disenanginya
Menjaga perasaan kedua orang tua adalah salah satu dari berbakti kepada mereka yaitu membuat hati mereka senang dengan menghormatinya dan melakukan apa yang di senangi oleh mereka.
Contoh:
Kedua orang tua kita sangat ingin agar kita menjadi seorang penghafal AL Quran, maka sebagai bentuk bakti kita kepada mereka, kita sekuat tenaga untuk menghafal Al Quran.
Tentu kita harus membersihkan hati agar tujuan menghafal untuk mengamalkan kandungannya dan ikhlas karena Allah, tapi tujuan lain dari tujuan utama tadi adalah agar orang tua kita senang dan tentu akan mendapatkan pahala juga dari aktifitas kita menghafal Al Quran.
Contoh lainnya adalah ketika orang tua kita senang jika kita rajin dalam belajar atau menuntut ilmu, maka kita berusaha untuk giat dalam belajar dan menuntut ilmu.
Dan masih banyak contoh lainnya, tapi ingat harus sesuai dengan syariat atau tidak haram dan bertentangan dengan hukum Allah.
Berbakti dengan Menjaga Hati Mereka Dengan Berkata Lemah Lembut
Menjaga hati mereka agar tidak tersakiti dan tidak tersinggung dengan ucapan kita merupakan bentuk bakti kita kepada kedua orang tua kita.
Allah Subhanahuwataala telah menjelaskan tentang masalah ini, yaitu di Surat Al Isra ayat 23 berikut terjemahannya:
” Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘uff’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al-Isra: 23]
Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada mereka, tidak membentak atau berkata kasar dan tidak boleh mengucapkan “uff.”
Dalam bahasa indonesia uff bisa di artikan dengan “ahh” yang merupakan ungkapan kekecewaan atau ke engganan atas perintah orang tua.
Mungkin untuk membentak atau berkata kasar kita tidak berani untuk melakukanyna, tapi seringkali kita mengucapkan “ahh” atau mengungkapkan perasaan tidak senang terhadap apa yang di perintahkan oleh mereka tanpa kita sadari.
Contoh:
Ketika kita melakukan suatu aktifitas yang itu adalah kesenangan kita, dan kita akan merasa tidak senang jika ada yang mengganggu kita ketika itu.
Di saat itu orang tua kita memanggil, dan kebanyakan dari kita tidak langsung menyaut atau mendatanginya tapi kita akan cuek dan diam tidak merespon, dan setelah di panggil beberapa kali baru kita menyaut dengan suara lantang.
Itu adalah bentuk dari tidak berbaktinya kita kepada mereka, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari bahwa saat itu kita sedang melakukan dosa tidak berbakti kepada mereka.
Kesimpulan Tentang Birul Walidain
Berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah Birul Walidain, yaitu berbuat baik kepada mereka dengan melakukan apapun yang di perintahkan, di larang dan yang disenanginya juga menjaga perasaan hati keduannya dengan berkata lemah lembut.
Semoga kita termasuk orang yang berbakti kepada kedua orang tua, dan ingat satu hal bahwa:
Apa yang kita lakukan kepada orang tua kita, maka itu pulalah yang akan di lakukan Anak kita kepada kita kelak
Demikian penjelasan tentang Birul Walidain, semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
Baca Juga: