Doa Setelah Sholat Hajat, Latin dan Artinya Yang Mustajab

√ Doa setelah sholat hajat latin dan artinya lengkap √ Waktu sholat hajat yang paling utama agar doa kita mustajab √  Tata cara sholat hajat yang benar sesuai dengan sunnah √ Manfaat serta keutamaan dari sholat hajat.

Sholat hajat adalah sholat sunnah yang tujuannya untuk meminta hajat (keinginan) kita kepada Allah, baik keinginan duniawi seperti rezeki dan jodoh maupun keinginan ukhrowi.

Dalil sholat hajat adalah hadits riwayat Ibnu Majah dan Tirmidzi. Isinya adalah tentang Nabi menyuruh sahabatnya yang mempunyai hajat agar berwudhu dengan memperbagus wudhunya lalu sholat dua rakaat, setelah itu berdoa dengan doa yang di ajarkannya, berikut doa-nya.

Doa Setelah Sholat Hajat Yang Benar

Doa sholat hajat ada dua berdasarkan hadits, dan lebih baik untuk di baca keduanya, berikut bunyi doa sholat hajat:

Doa Sholat Hajat Pertama

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

Latin: “Allahumma inni asaluka waatawajjahu ilaiyka bi muhhammadin nabiyarohmati, yaa muhammadu, inni qod tawajjahtu bika inni robbi fii haajatii hadzihi lituqdho, allahumma fasyaffa’ahu fiyya.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.”

Doa Sholat hajat Kedua

doa setelah sholat hajat

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Doa setelah sholat hajat latin

“Laa ilaaha illallahul hakiimul kariimu subhaanallahi rabbil ‘arsyil ‘adzhiim. Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin asaluka muujibaati rahmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzanban illa ghafartahu wa laa hamman illaa farrajtahu wa laa haajatan illaa hiya laka ridhon illaa qadhaytahaa yaa arhamar raahimiin”.

Arti doa setelah sholat hajat

“Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Maha mulia, Maha suci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji millik Allah Rabb sekalian alam, aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan datangnya rahmat-Mu, dan yang menyebabkan ampunan-Mu serta keuntungan dari tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan pada diriku dosa kecuali Engkau ampuni, kegundahan melainkan Engkau berikan jalan keluarnya, tidak pula suatu kebutuhan yang Engkau ridhoi melainkan Engkau penuhi, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”

Dalil Doa Sholat Hajat

Dalil doa pertama adalah hadits riwayat Ibnu Majah dan At tirmidzi yang berbunyi.

أَنَّ رَجُلاً ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي. فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ. فَقَالَ: ادْعُهْ. فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّىَ رَكْعَتَيْنِ وَيَدْعُوَ بِهَذَا الدُّعَاءِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

Artinya: Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan, “Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar memberikan kesembuhan kepadaku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendoakanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Do’akanlah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.” [HR. Ibnu Majah no. 1385 dan Tirmidzi no. 3578. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa ini hadits shahih]

Dalil Doa kedua masih dari riwayat Ibnu Majah dan At Tirmidzi berikut.

مَنْ كَانَتْ لَهُ إِلَى اللهِ حَاجَةٌ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّأْ وَلْيُحْسِنِ الْوُضُوءَ ثُمَّ لْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لْيُثْنِ عَلَى اللهِ وَلْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ لْيَقُلْ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Artinya: “Barang siapa yang mempunyai kebutuhan kepada Allah atau kepada seseorang dari bani Adam, maka berwudhulah dan perbaikilah wudhunya kemudian shalatlah dua raka’at. Lalu hendaklah ia memuji Allah Ta’ala dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengucapkan (do’a), ‘Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Mahamulia, Mahasuci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji millik Allah Rabb sekalian alam, aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan datangnya rahmat-Mu, dan yang menyebabkan ampunan-Mu serta keuntungan dari tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan pada diriku dosa kecuali Engkau ampuni, kegundahan melainkan Engkau berikan jalan keluarnya, tidak pula suatu kebutuhan yang Engkau ridhai melainkan Engkau penuhi, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang’.” (HR. Tirmidzi no. 479 dan Ibnu Majah no. 1384.

Waktu Pelaksanaan Sholat Hajat

Sholat hajat bisa dilakukan kapan saja asal diluar waktu terlarang mengerjakan sholat, yaitu bada subuh sampai terbitnya matahari, sekitar 10 menit sebelum datangnya waktu sholat duhur dan bada ashar sampai masuk waktu maghrib.

Waktu Yang Lebih Utama

Untuk waktu yang utama adalah dengan melihat kondisi, jika kita ada hajat yang harus segera di inginkan, maka saat itu juga kita bisa langsung ambil wudhu lalu sholat hajat, ini waktu terbaik jika ada keinginan yang mendesak.

Jika hajat kita waktunya panjang, maka sholat hajat lebih baik di lakukan pada saat malam hari setelah sholat isya, atau di waktu melakukan sholat tahajud (sepertiga malam terakhir), inilah sebaik-baiknya waktu melaksanakan sholat sunnah, baik sholat hajat, sholat istikharah dan lainnya yang waktunya tidak khusus.

Cara Melaksanakan Sholat Hajat

Untuk tata cara pelaksanaan sholat hajat adalah sama seperti sholat sunnah lainnya, seperti sholat tahajud, istikharah, sholat dhuha atau-pun sholat qobliyah badiyah, yang membedakan adalah niatnya saja, jika dirinci maka cara melakukannya adalah:

  1. Niat sholat hajat (cukup di dalam hati) tidak perlu di ucapkan dan tidak ada niat khusus, semisal mengucapkan “Usholi sunnatan….”.
  2. Takbiratul Ikhram.
  3. Membaca doa iftitah (boleh tidak membacanya, karena ini bukan rukun).
  4. Membaca Al Fatihah.
  5. Membaca Surat Al Quran (tidak ada anjuran surat khusus), boleh semua surat dalam Al Quran, baik yang panjang maupun pendek.
  6. Ruku.
  7. Bangkit dari ruku.
  8. Sujud pertama.
  9. Duduk diantara dua sujud.
  10. Sujud kedua.
  11. Bangkit dari sujud.
  12. Melaksanakan rakaat kedua, yaitu mengulang seperti point 4 sampai 10, lalu.
  13. Duduk tahiyat akhir.
  14. Membaca tahiyat akhir.
  15. Salam.
  16. Membaca doa setelah sholat hajat seperti yang kami tuliskan di atas dilanjutkan dengan permohonan hajat kita kepada Allah, bisa dengan bahasa kita sendiri yang kita pahami.

Manfaat Sholat Hajat

Ada beberapa manfaat sholat hajat yang bisa kita peroleh, diantaranya:

  • Akan mendapatkan pahala sholat sunnah, apalagi jika di laksanakan di sepertiga malam terakhir.
  • Doa kita akan mudah terkabul, tapi ada syarat-syarat selainnya yang mesti di lakukan, seperti makanan dan pakaian yang kita gunakan dari yang halal dll.
  • Akan membuat kita dekat kepada Allah Azza wa jalla.
  • Kita akan di golongkan kedalam orang yang tawakal, karena meminta hanya kepada Allah Azza wa jalla.
  • Kita akan mendapatkan ketenangan, karena berserah diri hanya kepada Allah Azza wa jalla, apalagi jika di lanjutkan dengan dzikir dan istigfar.

***Catatan: Doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah sesuai dengan kondisi kelayakan kita. Maksudnya, yang akan kita dapatkan adalah yang terbaik menurut Allah, meskipun menurut pandangan kita itu bukan yang terbaik.

Itulah cara sholat hajat dan doa setelah sholat hajat yang benar berdasarkan sunnah dan hadis sahih juga keterangan ulama, semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Bagikan:

Tinggalkan komentar