Hadits Arbain Ke 5

Hadits arbain ke 5 beserta artinya dan penjelasan makna juga faedah yang bisa kita ambil, hadis ini berbicara seputar amalan agama yang tidak ada dasar tuntunan-nya atau di sebut dengan bid’ah.

Kalau dalam hadits arbain ke 1 membicarakan tentang pentingnya niat dari suatu amalan dan hadits arbain ke 2 membicarakan tentang pokok agama islam, begitu juga dengan hadits ke 3 dan keempat yang berbicara tentang Aqidah.

Untuk hadits arbain kelima ini akan berbicara masalah bid’ah, dan ini penting untuk kita ketahui karena betapa banyak orang mengamalkan agama dengan tidak menggunakan pijakan dalil sehingga amalannya tertolak, berikut uraiannya.

Hadits Arbain Ke 5 Tentang Bid’ah Dalam Agama

hadits arbain ke 5

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

Artinya: “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Dalam riwayat Muslim, disebutkan dengan redaksi yang mirip,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Artinya: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim, no. 1718]

Penjelasan Kandungan Hadits

Membuat perkara baru dalam agama ini artinya kita membuat amalan yang tidak ada asal usulnya dari rasul dengan tujuan ibadah, maka amalan tersebut akan tertolak, yang berarti amalan yang kita lakukan tersebut sia sia.

Di dalam hadits ini juga di sebutkan bahwa siapa saja yang membuatnya, baik dia bergelar kiyai, ustadz, ulama bahkan syekh sekalipun maka akan tertolak, jika melakukan atau mengajarkan amalan yang tidak ada dasarnya.

Maka penting untuk kita mengetahui dalil atau landasan dasar dari amalan yang akan kita lakukan, tidak boleh kita taklid buta, minimal kita tahu landasan dasar yang di pakai atas amalan tersebut.

Bid’ah Dalam Masalah Duniawi

Banyak dari kita menanyakan atau menyebut seputar bid’ah dalam perkara dunia, dengan mengatakan, “berarti ibadah haji juga jangan pakai pesawat, harus pakai onta dong, kan itu di zaman Nabi juga tidak ada”.

Oiya, bid’ah menurut bahasa artinya adalah sesuatu yang baru.

Berdasarkan arti bid ah tersebut mereka mengatakan semua perkara yang baru sebagai bid’ah, ini tidak benar, karena untuk urusan dunia tidak ada larangannya, yang di larang adalah bid’ah masalah agama.

Ini berdasarkan hadits yang menceritakan tentang pertanian di zaman Nabi, yaitu ketika nabi mengatakan bahwa tidak perlu kurma laki dan kurma perempuan di satukan, maka sahabat mengikuti anjuran nabi.

Tapi akhirnya saat panen, tidak sesuai dengan yang di harapkan, maka sahabat pergi kepada nabi untuk menanyakan masalah ini, maka nabi berkata, untuk perkara dunia silahkan kalian yang paling tahu, maka berkreasilah.

Hadits tersebut saya nukil menurut isinya secara garis besar, yang pada intinya Nabi menganjurkan untuk membuat sesuatu yang baru jika menyangkut urusan Agama tidak terlarang.

Faedah Hadits Arbain Kelima

  • Kita di larang melakukan amalan dalam Agama yang tidak ada tuntunannya.
  • Cari tahu dalil dari setiap amalan yang kita lakukan, agar amalan kita di terima oleh Allah, dan kita yakin akan kebenaran amalan tersebut.
  • Bid’ah adalah hal yang di larang di dalam Islam, dan pelakunya akan kena ancaman neraka.
  • Tuntutlah Ilmu Agama agar kita mengetahui semua larangan dan perintah dalam agama.

Demikian yang bisa kami tuliskan, semoga bermanfaat dan kita bisa mengambil faedah dari hadits arbain ke 5 ini, wallahu a’lam.

Bagikan:

Tinggalkan komentar