Seperti kita ketahui, penduduk jazirah Arab Khususnya kota mekah pada masa jahiliyah telah melakukan praktek kesyirikan yang sangat di benci oleh ALLAH Azza wa Jallaa.
Tapi dari mana mereka tahu dengan kesirikan, bukankah penduduk mekah dahulu bertauhid sesuai ajaran dari Nabi Ismail Alashissalam?.
Amr bin Luhay Pencetus Kesyirikan di Mekah
Siapa itu Amr bin Luhay? Ia adalah seorang berdarah Syam yang hijrah ke negeri-negeri Hijaz, dan Dia adalah salah satu tokoh di mekah yang baik dan dermawan juga di segani oleh masyarakat mekah.
Suatu hari Amr bin Luhay bersafar ke negri syam, yang memang menjadi rutinitas atau kegiatan masyarakat mekah pada umumnya yaitu berdagang.
Waktu di negri Syam Amr bin Luhay melihat penduduk mekah melakukan ritual menyembah patung, ini menjadi hal yang menarik bagi Amr bin Luhay, lalu di tanyalah penduduk yang melakukan ritual tersebut.
Para penduduk menjawab, “Ini adalah berhala kami yang kami sembah, kami menyembah berhala ini, agar dia menurunkan hujan, memberikan pertolongan dan semua hajat kami, dan setelah menyembah berhala ini maka hajat kami akan segera terkabul”
Lalu Amr bin Luhay meminta berhala tersebut untuk di bawa ke mekah seraya berkata, “Bolehkah saya beli berhala ini untuk saya, agar masyarakat saya di mekah bisa menyembah dan mendapatkan manfaat dari berhala ini”.
lalu penduduk syam menyetujui dan memberikan berhala kepada Amr bin Luhay seraya memberi nama patung tersebut dengan nama “hubal”.
Setelah pulang ke mekah, maka Amr bin Luhay memberi tahukan kepada penduduk mekah apa yang di bawanya dan menyuruh mereka untuk menyembah berhala hubal.
Semenjak saat itulah para penduduk mekah menyembah patung hubal, dan seiring berjalannya waktu, patung patung tersebut bertambah banyak, dan pada saat pembebasan mekah tidak kurang dari 320 berhala yang ada di kabah untuk di hancurkan.
Amr bin Luhay Juga Membuat Bid’ah
Dahulu dia menciptakan syariat baru kemudian penduduk Mekkah mengikutinya. Dia juga membuat bid’ah dan memperindah bid’ah itu. Itulah pertama kalinya ada yang mengganti agama Ibrahim dan Ismail ‘alaihimassalam di kawasan jazirah Arab.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersaksi tentang peristiwa ini,
رأيت عمرو بن لحي يجر قصبة في النار … إنه أول من غير دين إسماعيل فنصب الأوثان وبحر البحيرة وسيب السائبة ووصل الوصيلة وحمى الحامي …
“Aku melihat ‘Amr bin Luhay menarik usus di nereka –dialah yamg pertama kali mengubah agama Ismail kemudian dia memasang berhala– Dialah yang memulai membuat aturan tentang onta bahirah, saaibah, washiilah, dan Ham” (Hadits shahih)
Keterangan bid’ah yang di lakukan Amr bin Luhay:
Bahirah adalah onta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil susunya.
Saaibah adalah onta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja lantaran sesuatu nadzar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernadzar akan menjadikan ontanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dan selamat.
Washiilah adalah seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
Haam adalah unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta jantan sepuluh kali. Perlakuan terhadap Bahirah, Saaibah, Washiilah dan Haam ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah.
Itulah kisah awal mulanya terjadi kesyirikan di jazirah Arab yang terjadi sampai terjadinya penaklukan kota mekah.
Wallaahu A’lam
Bersambung ke Sirah Nabawiyah Bagian: 4 “Silsilah Nabi Muhammad ﷺ”